Connect with us

Pemkot Makassar Siap Manfaatkan Marvec untuk Transformasi Layanan Publik

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota Makassar segera memanfaatkan Makassar Virtual Economy Center (Marvec) dalam Waktu dekat.

Marvec sendiri merupakan pusat big data dan pemantauan real-time yang berada di Gedung Makassar Goverment Center (MGC), Jalan Hasanuddin Makassar.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur mengatakan nantinya Marvec ini akan terintegrasi dengan berbagai layanan publik.

“Ke depan, seluruh layanan publik di Makassar lebih terintegrasi dan dapat terpantau secara real time,” terang Ismawaty, sapaan akrabnya, Selasa (9/7).

Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap program Makassar Sombere dan Smart City, yang mengedepankan pelayanan ramah dan berbasis digital.

Maka dari itu, Ia berharap dengan kehadiran Marvec ini mampu menciptakan layanan publik yang lebih efektif, efisien, dan transparan.

“Kami terus mendukung program Makassar Sombere and Smart City yang mencakup pelayanan yang ramah dan berbasis digital serta layanan yang efektif, efisien, dan transparan,” tutup Ismawaty.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mematikan langsung kesiapan teknologi Marvec di Gedung Makassar Government Center (MGC).

Pembangunan tahap pertama gedung tersebut telah rampung, rencananya, bulan ini, gedung tersebut dapat dioperasikan.

“Sebaiknya Juli bisa dipakai sebagian, karena bulan Julipi kita beli perabot” ucap Danny. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Jemaah Umrah Asal Sulsel Terlantar di Bandara Soekarno–Hatta, Diminta Beli Tiket Pulang Sendiri

Published

on

Kitasulsel—Jakarta – Sebanyak 62 jemaah umrah asal Sulawesi Selatan dilaporkan terlantar di Bandara Soekarno–Hatta, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025). Mereka merupakan rombongan yang berangkat melalui Travel Ameera Mekkah dan diminta membeli tiket pulang sendiri ke Makassar, setelah perjalanan ibadah mereka molor dari 11 hari menjadi 27 hari.

Salah satu keluarga jemaah, Asbar, mengaku kecewa atas sikap pihak travel yang dinilai lepas tanggung jawab.

“Sudah ada di Bandara Soekarno Hatta tapi pihak travelnya suruh beli tiket masing-masing,” ujarnya kepada wartawan.

Sebelum terlantar di Jakarta, rombongan ini juga sempat tertahan di Pekanbaru setibanya dari Tanah Suci. Kondisi tersebut menambah panjang daftar masalah yang dialami jemaah sejak keberangkatan.

Travel Janji Ganti Biaya Tiket

Pihak Travel Ameera Mekkah disebut telah menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani langsung oleh Direktur, Salman. Dalam surat itu, pihak travel berjanji mengganti biaya tiket yang dibeli secara mandiri oleh jemaah.

“Jamaah yang membeli tiket secara mandiri dari Jakarta menuju Makassar dalam rangka keberangkatan umrah, akan mendapatkan pengembalian dana dari pihak Ameera Mekkah Travel,” bunyi salah satu poin surat tersebut.

Proses pengembalian dana dijanjikan paling lambat 30 Oktober 2025. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan kapan penggantian itu benar-benar direalisasikan.

Saat dikonfirmasi, admin Travel Ameera Mekkah menyebut masih menunggu informasi dari tim lapangan.

“Saya lagi nunggu kabar dari tim handling,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Kemenag Bulukumba: Travel Diduga Tak Terdaftar Resmi

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bulukumba, Misbah, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut.

“Belum ada laporan, karena memang tidak melapor itu. Tapi untuk lebih jelasnya coba hubungi kasi haji dan umrah,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Bulukumba, Hakim Bohari, menduga travel tersebut tidak terdaftar secara resmi.

“Biasa itu bukan travel yang terdaftar di Bulukumba. Justru itu yang bermasalah, biasa mengambil jemaah di daerah melalui jejaring keluarga. Inilah yang tidak terkontrol di Kemenag,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memastikan biro perjalanan yang digunakan memiliki izin resmi dari Kemenag.

“Sudah ada edaran agar semua keberangkatan umrah dilaporkan ke Kemenag. Tapi masih ada yang menghindar dengan alasan dianggap merepotkan,” tambahnya.

Imbauan untuk Calon Jemaah Umrah

Kemenag mengingatkan calon jemaah agar tidak tergiur harga murah atau bujukan personal dari agen yang tidak memiliki izin resmi. Kasus-kasus penelantaran seperti ini disebut masih sering terjadi akibat lemahnya pengawasan dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memverifikasi legalitas travel.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel