PJ Sekda Terima Audiensi PKA Angkatan XII dan XIII Terkait Proyek Inovasi Aksi Perubahan

Kitasulsel–Makassar PJ Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra menerima kunjungan rombongan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), di Ruang Rapat Sekda, Balaikota, Jumat (5/7/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendengarkan secara langsung progres penggarapan proyek inovasi aksi perubahan dari seluruh peserta PKA angkatan XII dan XIII.

“Jadi kunjungan rombongan PKA LAN ini untuk mengetahui sejauh mana progress proyek aksi perubahannya dan sekaligus meminta dukungan terhadap inovasi aksi tersebut,” ucapnya.
Firman mengatakan kehadiran inovasi aksi perubahan ini tentunya sangat disambut baik.

Karena ini salah satu langkah untuk memajukan dan meningkatkan pelayanan publik di OPD masing-masing.
Ia juga menyampaikan para peserta PKA angkatan XII dan XIII ini agar mempersiapkan secara matang terkait proyek perubahan ini.
“Saya berharap peserta PKA ini mempersiapkan segala sesuatunya agar pas launching nanti sudah siap semuanya. Karena proyek aksi ini akan menjadi pilar perubahan dan bukan hanya sekedar dijadikan seremoni belaka,” harap Firman.
Sementara, Kabid Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Makassar, Noorhaq Alamsyah mengungkapkan kunjungannya ini untuk meminta kesediaan PJ Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra atas kesediaannya melaunching 18 inovasi aksi perubahan dari peserta PKA KMP LAN.
“Kami kesini meminta dukungan dan kesediaan pak sekda untuk melaunching proyek inovasi peserta PKA KMP LAN. Rencananya kami akan launching minggu depan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan proyek aksi perubahan ini berbeda-beda tergantung apa yang dibutuhkan dari OPD masing-masing.
“Jadi seperti di Kominfo ada WA blast, di Bencana ada inovasi aplikasi adama tentang tanggap bencana. Jadi berbasis digitalisasi sesuai kebutuhan OPD tempat para peserta berasal,” pungkasnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan perkenalan inovasi aksi perubahan dari masing-masing peserta PKA KMP LAN RI Makassar. (*)

Kementrian Agama RI
Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.
Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.
Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.
Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.
Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.
“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.
Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.
Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login