Connect with us

Indira Yusuf Ismail Ajak Perempuan Makassar Jadi Ibu Cerdas Wujudkan Katahanan Keluarga

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail menyampaikan peran sentral perempuan dalam mendukung pembangunan Kota Makassar. Salah satunya dalam menciptakan Ketahanan Keluarga.

Hal itu disampaikan Indira saat berbincang di Podcast Makassar Terkini, Senin (1/07/2024). Indira menggaris bawahi pentingnya agar para perempuan membekali diri dengan edukasi, agar menjadi perempuan cerdas saat berumah tangga dan menjadi ibu.

Upaya membentuk lingkungan dengan perempuan cerdas dan berdaya pun terus diupayakan Pemkot Makassar melalui OPD terkait. Kususnya, lanjut Indira, oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Tapi diatas semua itu, Kata Indira, Para Ibu lah yang paling banyak menghabiskan waktu berinteraksi dengan anaknya mulai sejak bayi. Dalam proses bertumbuh, mereka akan meniru perilaku dan sikap orang terdekatnya.

“Bagaimana merencanakan, membentuk, dan mendapatkan ketahanan keluarga. Saya pikir ibu-ibu lah sentralnya. Tentu tanpa memerangi kapasitas seorang bapak,” kata Indira.

Indira mengajak para orang tua untuk peduli dengan proses pertumbuhan anak-anaknya. Yaitu dengan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak lewat ketahanan keluarga.

Pada kesempatan itu pula, Indira menyampaikan bahwa dirinya sebagai Ketua TP PKK Kota Makassar baru-baru ini menerima penghargaan dari BKKBN RI di acara peringatan Harganas yang ke 31 tahun.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen dan dedikasi Indira Yusuf Ismail dalam mendukung berbagai program yang berorientasi pada pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

“Penghargaan itu membuat kami senang. Itu juga mengingatkan kita agar terus melirik dan lebih berupaya meningkatkan peran keluarga,” ujar Indira.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Pemkab Luwu Timur Gelar Rakor TPKD, Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Hingga 5 Persen

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD) di Aula Bapperida, Jumat (21/11/2025).

Rapat koordinasi ini digelar untuk memperkuat sinergi lintas perangkat daerah dalam percepatan penurunan angka kemiskinan serta mengevaluasi capaian program penanggulangan kemiskinan tahun berjalan. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan mengidentifikasi kendala di lapangan dan merumuskan langkah strategis yang dapat diterapkan secara berkelanjutan.

Penanggulangan Kemiskinan Masuk Prioritas Visi Pembangunan Lutim

Kepala Bapperida Lutim, Kamal Rasyid, menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan merupakan bagian penting dari visi misi Pemkab Lutim, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dan sejahtera.

“Kemiskinan ini harus dikelola dengan baik oleh pemerintah. Jika dikelola dengan benar, maka output dan dampak di masyarakat juga akan baik,” jelas Kamal.

Ia menambahkan, Luwu Timur memiliki dua sektor unggulan yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus penurunan kemiskinan, yakni sektor pertanian di wilayah barat dan sektor pertambangan di wilayah timur. Berdasarkan capaian tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Lutim tercatat lebih rendah dibanding beberapa kabupaten/kota lain di wilayah Luwu Raya maupun Sulawesi Selatan.

Target Turunkan Kemiskinan Hingga 5 Persen

Dalam paparannya, Kamal menekankan pentingnya pendataan tenaga kerja yang akurat di tingkat kecamatan dan desa.

“Yang paling dibutuhkan adalah kerja sama kita semua dalam melakukan pendataan tenaga kerja. Setiap camat dan pemerintah desa harus mengenali para warganya dan memastikan masuk dalam database tenaga kerja,” tegas Kamal.

Pemkab Lutim menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan hingga 5 persen, dengan estimasi jumlah penduduk miskin saat ini sekitar 21 ribu jiwa. Target pembangunan 2025–2030 juga menitikberatkan pada peningkatan daya saing sumber daya manusia serta kesejahteraan sosial secara menyeluruh.

BPS Paparkan Data Kemiskinan Terbaru

Kepala BPS Lutim, Muh. Harta Saham, turut memberikan paparan mengenai kondisi kemiskinan berdasarkan data Maret 2025. Harta menjelaskan bahwa garis kemiskinan terdiri atas dua komponen utama:

Garis kemiskinan makanan: kebutuhan konsumsi setara 2.100 kalori per hari

Garis kemiskinan non-makanan: kebutuhan sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan

Berdasarkan data BPS Lutim:

Jumlah penduduk miskin: 18,55 ribu orang

Persentase penduduk miskin: 5,78 persen

Harta menuturkan tren kemiskinan di Lutim sempat menurun selama 2018–2020, namun mengalami fluktuasi sepanjang 2020–2024.

“Kemiskinan tidak hanya dilihat dari jumlah atau persentasenya, tetapi juga kedalaman dan keparahannya. Tanpa monitoring yang baik, kita tidak akan tahu apakah program yang dijalankan sudah tepat atau belum,” ujarnya.

Diikuti OPD, Camat, dan Unsur Lintas Sektor

Rakor TPKD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan dan lembaga terkait, antara lain:

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Lutim

Para camat se-Kabupaten Lutim

Perwakilan Kementerian ATR/BPN Lutim

PLN ULP Malili

Baznas Lutim

PT CLM

PT Bank BRI KCP Malili

Bank Sulselbar Cabang Malili

Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Lutim berharap percepatan penurunan angka kemiskinan dapat tercapai melalui sinergi kebijakan, peningkatan akurasi data, dan kolaborasi lintas sektor.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel