Connect with us

Semangat Perubahan, Ratusan Warga Makassar Gabung Tim De” Rudal Menangkan Rusdin Abdullah

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR – Debbie Purnama Rusdin, Istri Bakal Colon Wali Kota Makassar Rusdin Abdullah telah membentuk Tim pemenangan, untuk memenangkan suaminya di Pilwalkot Makassar yang digelar bulan November 2024. Tim tersebut diberi nama De”Rudal Tim (lDebbie Rusdin).

Ratusan Tim Relawan De”Rudal dari 15 Kecamatan melakukan Silaturahmi dengan Rusdin Andullah di Posko pemenangannya di Jalan Pettarani Makassar, Jumat Malam (28/06/2024).

Dalam kesempatan itu Rusdin Abdullah yang turut didampingi ketua Tim De”Rudal, Debbie Purnama Rusdin juga mendengarkan masukan relawan tersebut.

Mereka terpanggil bergabung untuk memengkan Rudal karena mereka menginginkan adanya perubahan di kota Mokassar.

“Ada banyak perubahan perubahan yang harus dilakukan di Kota Makassar, pastinya banyak terkendala di hati kita, memang banyak hal yang harus diperbaharui dalam tatanam pemerintahan di Kota Makassar,” Ungkap Bunda Syam

Sementa Ibu Ros, seorang pedagang kaki lima di Losari yang curhat karena kurangnya perhatian pemerintah. Ia pun berharap Rusdin Abdullah jadi Walikota Makassar, agar para pedagang Kali Lima mendapat bimbingan dengan baik.

“Saya ini kodong pedagang kaki lima di losari, diacukan pemerintah. Jadi saya dukung Pak Rudal. Mudah mudahan jadi Walikotaku, supaya saya dan pedagang lainnya lebih mendapat perhatian,” keluh Ros.

Rusdin Abdullah dalam kesempatan itu mengatakan jika diberi amanah menjadi walikota Makassar akan memberikan Solusi yang terbaik untuk warga kota Makassar.

“Tenang maki, kalau saya jadi walikota saya akan berikan Solusi, seperti persoalan air bersih. Pasti banyak warga disini masih kesulitan air, itu akan menjadi perhatian saya. Seperti juga restribusi sampai itu juga saya akan hapuskan, agar tidak membebani masyarakat. Persoalan dasar untuk masyarakat saya akan perhatikan” ucap Mantap Ketua HIPMI Sulsel itu.

Untuk memenangkan dirinya di Pilwali Makassar, Rusdin Abdulllah mengajak Tim De”Rudal berjuang bersama.

“Perjuangan itu butuh pengorbanan, kita kesini semua sudah berkorban, karena sudah meninggalkan keluargata dan pekerjaanta. Untuk itu jangan sia siakan kesempatan ini, mari kita berjuang bersama, menangka saya di Pilwali Makassar itu harapan saya,” harap Rusdin Abdullah.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel