Connect with us

Respons Aduan Warga, Dinas PU Makassar Lakukan Pengerukan Drainase di Jalan Dg Ngunjung

Published

on

Kitasulsel–Makassar Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menurunkan 9 petugas satgas drainase melakukan pengerukan sedimen drainase di Jalan Ar Dg Ngunjung 2, Senin (03/06/2024). Hal ini dilakukan sebagai respons Dinas PU Makassar terhadap aduan masyarakat.

“Jadi kita menerima permohonan dari masyarakat, jadi saya arahkan bidang drainase untuk segera melakukan survei lokasi dan melakukan pengerukan sedimen di lokasi tersebut, yang berada di Kecamatan Tallo,” ujar Kadis Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Zuhaelsi Zubir, Senin (03/06/2024).

Sementara itu PPTK Satgas Drainase, Ronny Narra, mengatakan, pengerukan dilakukan sesuai instruksi Kadis Zuhaelsi! Karenanya, ia bersama satgas cepat menanggapi laporan maupun permohonan masyarakat.

“Di daerah Kecamatan Tallo, ini terletak di jalan poros Deng Regge dekat pasar. Terkait hal ini ada permohonan dari warga kami tindak lanjuti.

Seperti biasa setelah menerima permohonan kami lakukan survei lokasi, bagaimana kondisi lokasinya,” ujar Ronny Narra.

Dijelaskan Ronny, atas petunjuk Kadis PU Makassar untuk melakukan survei, dan langsung mengagendakan kegiatan pekerjaan pengerukan sedimen di lokasi tersebut.

“Setelah melakukan survei lokasi kami langsung agendakan karena untuk pengerjaannya kami harus selesaikan dulu lokasi pekerjaan yang satu baru kami pindah, karena itu adalah petunjuk dari pimpinan dalam hal ini ibu Kadis, ibu Kadis menginstruksikan agar kita menuntaskan dulu lokasi yang sedang dikerjakan sampai selesai baru bergeser ke lokasi yang lain,” kata Ronny,” terang Ronny.

 

Diungkapkan Ronny, sebelum melakukan pekerjaan PU telah menganalisa kondisi di lapangan sesuai laporan dari bidang drainase dan langsung menurunkan 9 petugas satgas drainase.

“Petugas satgas yang diturunkan ibu Kadis untuk menangani permohonan tersebut. Ada 9 orang bersama dengan ketua kelompoknya atau koordinator.

Dari lokasi pengerukan tersebut cukup lumayan banyak sedimen yang berhasil dikeruk oleh satgas, jadi hasil sedimen tersebut tidak langsung diangkut namun kita keringkan terlebih dahulu di lokasi tersebut,” katanya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel