Connect with us

Festival Sulsel Menari Ditutup, Prof Zudan Harap Giat Ini Terulang Tahun 2025

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dengan semarak yang tiada tara, Festival Sulsel Menari berakhir, meninggalkan jejak dua rekor MURI yang gemilang. Sebanyak 24.913 siswa dari 24 wilayah di Sulawesi Selatan bersatu hati menari Tari Padduppa dan mengenakan baju bodo, memancarkan keanekaragaman budaya lokal.

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, mengakhiri festival ini dengan penuh antusiasme pada Sabtu malam, 15 Juni 2024, di Center Point of Indonesia (CPI).

Prof Zudan berharap agar festival perdana ini dapat terulang kembali di tahun mendatang dan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua yang telah berpartisipasi dan memeriahkan festival.

“Semoga dengan rahmat Allah, kita dapat menyelenggarakan Sulsel Menari lagi tahun depan, menciptakan harmoni di Sulawesi Selatan yang saya nyatakan resmi ditutup,” ujar Prof Zudan.

Festival ini berhasil tidak hanya dalam merayakan budaya tetapi juga dalam merangsang ekonomi daerah dengan catatan kunjungan sekitar 21.000 orang dan transaksi UMKM mencapai Rp312 juta selama seminggu. Media sosial juga diramaikan dengan total penonton mencapai satu juta dan terus bertambah.

“Ini adalah langkah positif yang telah menggerakkan ekonomi selama delapan hari,” kata Prof Zudan.

Beliau berharap bahwa melalui budaya dan seni, kita dapat memelihara persaudaraan antar sesama. Prof Zudan juga memberikan apresiasi kepada semua peserta Sulsel Menari. “Kalian semua luar biasa,” katanya.

Masyarakat yang hadir turut meramaikan acara ini di Lego-lego, Center Point of Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat, para bupati dan wali kota, kepala dinas, dan khususnya tim dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan. Selama delapan hari ini kita telah menunjukkan kekompakan Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Reva, warga Makassar yang hadir, menyambut baik festival ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlangsung. “Acara ini sangat menyenangkan dengan banyak tarian dan fashion show,” katanya.

Penutupan festival dimeriahkan dengan tarian khas Sulawesi Selatan serta tarian dari Yogyakarta dan Sumatera Barat, menambah kemeriahan perayaan budaya yang telah memperkuat persaudaraan dan solidaritas masyarakat Sulawesi Selatan. Bintang tamu Adi X-Naff turut memeriahkan acara.

Fashion show wastra Sulsel juga menjadi sorotan dengan penampilan dari Prof Zudan dan istri Ninuk Triyanti Zudan, para bupati dan wali kota, kepala OPD serta lembaga dan instansi vertikal beserta pasangan mereka. Penampilan ini disambut dengan antusiasme tinggi.

Prof Zudan dan istri tampil dengan wastra motif cobo-cobo dan corak labba’, motif tenun Sengkang yang mencolok serta motif Cora Labba’ dari Gowa yang melambangkan keseimbangan hidup dan tradisi bangsawan Bugis.

Dengan kembang api yang menyala dan lampu panggung Festival Sulsel Menari yang padam, diharapkan semua peserta membawa pulang kenangan manis dari perayaan budaya ini yang telah mempererat persaudaraan dan memberikan inspirasi untuk pertemuan serupa di masa depan, meninggalkan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi Sulawesi Selatan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Wali Kota Munafri Tekankan Reformasi dan Digitalisasi di PT BPR Perseroda

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya perbaikan manajerial dan penguatan kinerja di tubuh PT BPR Kota Makassar Perseroda. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Balai Kota Makassar, Senin (28/7/2025).

“Ke depan, saya berharap BPR dapat meningkatkan daya saing dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi Pemerintah Kota Makassar,” ujar Munafri.

Menurutnya, keberadaan PT BPR sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bukan sekadar entitas bisnis, tetapi juga harus mampu menjadi instrumen strategi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

“Atas nama pemerintah kota, saya berharap perusahaan ini tidak hanya berjalan sebagai perusahaan semata,” jelasnya.

“BPR harus memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pendapatan pemerintah kota sesuai dengan tujuan awal pembentukannya,” tambah dia.

Munafri menekankan beberapa aspek krusial, mulai dari penyempurnaan struktur organisasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), hingga inovasi digital.

Ia menyadari, edukasi dan pembenahan ini dilakukan untuk melengkapi struktur arahan dan dewan pengawas yang selama ini tidak optimal, sehingga kinerja perusahaan juga belum berjalan sempurna.

“Hal ini akan menjadi perhatian khusus pemerintah sebagai pemegang saham,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan, pengembangan SDM harus menjadi prioritas. Jika tidak segera diperhatikan, ia khawatir hal ini akan menjadi persoalan lain yang bisa menghambat kinerja di tahun-tahun mendatang.

“Direksi juga perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi agar tidak tertinggal,” tambahnya.

Menutup Arahnya, Munafri meminta jajaran arah PT BPR Kota Makassar Perseroda untuk segera merumuskan strategi yang konkret.

“Saya berharap edukasi ini bisa menjadi pijakan untuk memperbaiki semua hal yang disebutkan, sehingga perusahaan mampu meningkatkan kapasitasnya sekaligus memberikan manfaat lebih besar bagi Pemerintah Kota Makassar,” tutupnya.

Sedangkan, Direktur Utama PT BPR Kota Makassar Perseroda, Ir. Qurani Masiga, memaparkan laporan kinerja perusahaan tahun buku 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2025.

“Pada rapat hari ini, kami melaporkan pertanggungjawaban yang telah diaudit, sekaligus menyampaikan usulan-usulan strategi terkait pengelolaan perusahaan dan kebijakan pemegang saham,” ujar Qurani.

Ia menjelaskan bahwa total aset perusahaan tahun 2024 mencapai Rp25.947 miliar, atau 199,9% dari target Rencana Kerja Perusahaan (RKP) sebesar Rp23.738 miliar.

Dari sisi pendapatan, BPR berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar Rp3.234 miliar. Adapun biaya operasional tercatat Rp3,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan rencana awal Rp2,5 miliar.

“Laba buku tahun 2024 tercatat sebesar Rp225 juta. Ini menjadi dasar untuk pembahasan tambah penggunaan laba bersih setelah pajak,” Qurani.

RUPS juga mengagendakan pembahasan mengenai penyempurnaan struktur direksi dan dewan pengawas sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 21 Tahun 2024, serta evaluasi pendapatan jajaran manajemen.

Hadir pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, selaku pemimpin pemegang saham perusahaan, tim ahli Wali Kota Hudli Huduri, Dara Nasution. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel