Connect with us

Ketua TP PKK Makassar Apresiasi Eco Lorong Fest, Harap Pemuda Bawa Perubahan di Sektor Lingkungan

Published

on

Kitasulsel–Makassar Kegiatan Eco Lorong Fest yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar di Kelurahan Maccini Sombala Kecamatan Tamalate mendapat apresiasi dari Ketua PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail.

 

Sebagai narasumber dalam acara tersebut, Indira menegaskan pentingnya Makassar Low Carbon City bukan hanya sekadar slogan belaka.

 

Indira berujar bahwa Makassar harus benar-benar berkomitmen untuk menjadikan visi low carbon city bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai praktek nyata dalam setiap aspek kehidupan kota.

 

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat,” tegas Indira, Sabtu (4/5/2024).

 

Pada kesempatan itu, Indira juga menyoroti peran penting pemuda dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan.

 

Kata Indira, pemuda memiliki peran strategis dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.

 

Dengan kreativitas dan semangatnya, para pemuda Kota Makassar diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan generasi mendatang.

 

“Ada Duta Pemuda, diharapkan Duta Pemuda ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik, gigih dan masif turun untuk mengedukasi masyarakat kita supaya persoalan lingkungan ini bisa kita selesaikan,” jelasnya.

 

Yang tak kalah pentingnya, lanjut Indira, adalah menumbuhkan kesadaran diri sendiri akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain mewujudkan estetika kota, juga menjadi langkah antisipatif dari bencana alam.

 

“Kebersihan itu dimulai dari diri sendiri, dari lingkungan rumah tangga. Kalau kita pintar menjaga lingkungan, menerapkan manajemen limbah 3R Reduce, Reuse, dan Recycle, selesai persoalan,” tekannya

 

“Baru-baru ini kita dengar banyak sekali bencana di daerah lain. Kita turut prihatin. Tapi kita sendiri tidak sadar ada ancaman serupa karena kelakuan kita sendiri. Makanya kita semua harus semangat, ada banyak yang mesti kita perbaiki agar kita bisa terhindar dari bencana,” imbuh Indira.

 

Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar Andi Tenri Lengka mengungkapkan bahwa Eco Lorong Fest yang digelar selama dua hari ini (4-5 Mei 2024) merupakan salah satu upaya dari Dispora untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

 

Dalam acara tersebut, berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi seperti talkshow, workshop dan VR games diadakan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemuda setempat dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.

 

Pada hari kedua, akan dilanjutkan dengan kegiatan Appattasa, yakni aksi nyata bersih-bersih lingkungan sebagai penekanan kepada semua pihak untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan yang dapat merusak lingkungan.

 

“Kegiatan tahunan ini mengarah dan sejalan program wali kota terkait low carbon city. Jadi kegiatan kami ini mengacu pada green event dan mengacu pada isu-isu lingkungan,” beber Andi Engka, sapaan akrabnya.

 

Dengan semangat yang diusung dalam Eco Lorong Fest, Andi Engka berharap Makassar dapat menjadi contoh nyata bagi kota-kota lain dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, menekan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

 

“Kami berharap masyarakat khususnya para pemuda bisa mengambil peran penting dan peran besar dalam pengembangan Kota Makassar yang lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel