Connect with us

Dukung UMKM, Indira Yusuf Ismail Buka Bazar MTF Market di Mall Pipo

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar meresmikan pembukaan Event bazar terbesar MTF Market di Atrium Utama Mall Phinis Point atau PIPO Makassar, Rabu (8/05/2024).

 

Bazaar yang mengusung tema Minion Land ini

 

kembali digelar mulai 8 hingga 12 Mei 2024. MTF Market menghadirkan menghadirkan sebanyak 100 tenant kuliner, minuman dan fashion.

 

Event Meneger MTF Market, Serly Rusli, menjelaskan bazaar ini sudah menjadi event yang ke sepuluh. MTF Market telah digelar sejak adanya pandemi beberapa tahun lalu.

 

Serly menceritakan awal mulanya MTF Market hadir   untuk memulihkan UMKM yang sempat mundur karena pandemi. Yang kemudian terus dijalankan hingga sekarang.

 

“Kita mengembangkan UMKM dimulai dari pandemi. MTF Market ini sebagai upaya bangkit bersama pelaku UMKM selama pandemi,” kata Serly.

 

Bazar ini pun tidak hanya diisi dengan pelaku UMKM dari Kota Makassar, tapi juga dari dari Jakarta, Surabaya, Medan, serta Bandung.

 

Acara ini pun diapresiasi oleh Indira. Dia berterima kasih hadirnya MTF Market memberikan peluang kepada pelaku-pelaku UMKM untuk belajar dan berkembang.

 

“Tentu ini membuka peluang untuk pelaku event-event kuliner, apalagi  Makassar telah membranding Kota Makan Enak,” kata Indira.

 

Selain itu, lanjut Indira, turut sertanya berbagai UMKM dari luar kota akan memberikan pengalaman kuliner  bagi warga Kota Makassar. Sehingga mereka dapat berkreasi dan menciptakan kreasi baru yang khas sebagai kuliner lokal.

 

Indira juga berharap hadirnua even seperti ini dapat semakin membranding Makassar sebagai Kota Makan Enak.

 

“Ini sangat bermanfaat bagi UMKM kuliner. Mereka bisa eksplor tentang kuliner sehingga kedepannya semakin banyak makan kuliner yang bisa kita coba,” harapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar: Asesmen Baca Al-Qur’an Jadi Langkah Awal Perbaiki Literasi Keagamaan Nasional

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pelaksanaan Asesmen Baca Al-Qur’an menjadi langkah awal atau prolog untuk memperbaiki literasi keagamaan umat Islam di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Ekspos Publik Hasil Asesmen Tuntas Baca Al-Qur’an (TBQ) yang digelar oleh Kementerian Agama, Rabu (17/12/2025), di Ballroom Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Menag menjelaskan bahwa asesmen yang dilakukan saat ini masih bersifat terbatas, karena baru mengambil sampel di Pulau Jawa. Meski demikian, hasilnya sudah memberikan gambaran awal yang perlu segera ditindaklanjuti secara serius.

“Kalau kita ingin mengukur kondisi Indonesia, tentu sampelnya tidak cukup hanya Pulau Jawa. Apalagi Jawa saja baru sekitar 41 persen yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Menag.

Menag menekankan urgensi penguatan kemampuan baca Al-Qur’an, mengingat kitab suci ini memiliki posisi sentral dalam praktik ibadah umat Islam.

“Dalam Islam, Al-Qur’an itu bukan sekadar kitab, tetapi bacaan. Tidak ada salat tanpa membaca Surah Al-Fatihah. Karena itu, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar adalah fondasi dasar keberagamaan,” tegas Menag.

Ia menambahkan, wahyu Al-Qur’an diturunkan dengan perintah iqra’ atau membaca, bukan menulis, sehingga penekanan utama pendidikan Al-Qur’an harus berada pada aspek tilawah yang tepat sesuai kaidah.

Dalam kesempatan yang sama, Menag mengapresiasi peran Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta sebagai asesor dalam pelaksanaan asesmen. Menurut Menag, PTIQ memiliki tradisi keilmuan yang ketat dalam menjaga kualitas bacaan Al-Qur’an, termasuk makhraj, tajwid, dan sanad keilmuan.

“Tradisi sanad dalam pengajaran Al-Qur’an sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberkahan ilmu. Ini yang harus terus kita rawat,” ungkapnya.

Menag menegaskan bahwa hasil asesmen ini bukan untuk menyalahkan pihak tertentu, tetapi menjadi dasar evaluasi dan perbaikan bersama, termasuk peningkatan kompetensi guru agama dan penguatan peran lembaga pendidikan keagamaan.

Usai sambutan, dalam sesi doorstop, Menag menyampaikan bahwa Kementerian Agama akan melanjutkan asesmen dengan cakupan lebih luas dan representatif secara nasional.

“Survei ke depan akan menggunakan sampel Indonesia, bukan hanya Pulau Jawa. Setelah itu, akan kita siapkan langkah-langkah solutif,” jelasnya.

Menag juga menegaskan bahwa upaya meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah daerah.

“Bagaimana agar seluruh warga Muslim Indonesia bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, itu tanggung jawab kita bersama,” imbuh Menag.

Selain itu, Menag menyoroti pentingnya perhatian dan apresiasi bagi para guru ngaji, khususnya di pedesaan, yang mengajar dengan penuh keikhlasan.

“Guru ngaji di desa sering mengajar tanpa gaji dan hanya mengandalkan keikhlasan. Ke depan, mereka perlu mendapat apresiasi yang lebih layak,” pungkas Menag.

Hadir dalam acara ekspos hasil asesmen antara lain Stafsus Menag Gugun Gumilar, Dirjen Pendis Amien Suyitno, Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani, jajaran asesor dari PTIQ, serta akademisi dan guru-guru PAI.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel