Connect with us

Hadiri Peringatan HUT Kodam XIV/Hasanuddin ke-67, PJ Sekda Sebut TNI Makin Dicintai Rakyat

Published

on

Kitasulsel—Makassar—PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menghadiri perhelatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam XIV/Hasanuddin yang ke-67 di Lapangan Lontara Kodam XIV/Hasanuddin, Sabtu (1/6/2024).

Kehadirannya ini sekaligus menyampaikan permohonan maaf dari Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang tak sempat hadir dikarenakan ada agenda yang bersamaan.

“Alhamdulillah puji syukur Kodam XIV/Hasanuddin hari ini menginjak umur yang baru. 67 tahun membersamai dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Makassar. Hari ini saya mewakili pak Wali karena sedang ada tugas keluar kota,” ucap Firman.

Firman mengatakan, selama ini kehadiran Kodam bukanlah semata-mata hanya untuk pengerahan kekuatan militer, tetapi sinergitas dan kerjasama yang dibangun bersama pemerintah dan masyarakat sangat baik.

Utamanya pada pengerahan personelnya yang selalu sigap dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana, membantu percepatan pembangunan dan hal-hal yang bersifat urgensi.

“Apalagi waktu covid kemarin. TNI-Polri bekerja keras membantu penyaluran bantuan dan evakuasi,” ungkapnya.

Ini dilihat sebagai bukti nyata peran TNI yang rela berkorban untuk negara dan bangsa.

Karenanya, pada kesempatan ini, Firman berharap di pertambahan usia ini, kehadiran TNI dapat semakin dicintai rakyat dan lebih memupuk solidaritas dan sinergitas dengan jajaran Pemkot Makassar.

Sementara, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI, Bobby Rinal Makmun mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda provinsi, kabupaten/kota dan seluruh komponen bangsa yang telah menjalin sinergi dan saling mendukung dengan TNI.

“Khususnya Pemkot Makassar sinergitas kita tidak perlu ditanya lagi. Kami disambut baik dan selalu didukung penuh,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Jemaah Umrah Asal Sulsel Terlantar di Bandara Soekarno–Hatta, Diminta Beli Tiket Pulang Sendiri

Published

on

Kitasulsel—Jakarta – Sebanyak 62 jemaah umrah asal Sulawesi Selatan dilaporkan terlantar di Bandara Soekarno–Hatta, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025). Mereka merupakan rombongan yang berangkat melalui Travel Ameera Mekkah dan diminta membeli tiket pulang sendiri ke Makassar, setelah perjalanan ibadah mereka molor dari 11 hari menjadi 27 hari.

Salah satu keluarga jemaah, Asbar, mengaku kecewa atas sikap pihak travel yang dinilai lepas tanggung jawab.

“Sudah ada di Bandara Soekarno Hatta tapi pihak travelnya suruh beli tiket masing-masing,” ujarnya kepada wartawan.

Sebelum terlantar di Jakarta, rombongan ini juga sempat tertahan di Pekanbaru setibanya dari Tanah Suci. Kondisi tersebut menambah panjang daftar masalah yang dialami jemaah sejak keberangkatan.

Travel Janji Ganti Biaya Tiket

Pihak Travel Ameera Mekkah disebut telah menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani langsung oleh Direktur, Salman. Dalam surat itu, pihak travel berjanji mengganti biaya tiket yang dibeli secara mandiri oleh jemaah.

“Jamaah yang membeli tiket secara mandiri dari Jakarta menuju Makassar dalam rangka keberangkatan umrah, akan mendapatkan pengembalian dana dari pihak Ameera Mekkah Travel,” bunyi salah satu poin surat tersebut.

Proses pengembalian dana dijanjikan paling lambat 30 Oktober 2025. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan kapan penggantian itu benar-benar direalisasikan.

Saat dikonfirmasi, admin Travel Ameera Mekkah menyebut masih menunggu informasi dari tim lapangan.

“Saya lagi nunggu kabar dari tim handling,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Kemenag Bulukumba: Travel Diduga Tak Terdaftar Resmi

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bulukumba, Misbah, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut.

“Belum ada laporan, karena memang tidak melapor itu. Tapi untuk lebih jelasnya coba hubungi kasi haji dan umrah,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Bulukumba, Hakim Bohari, menduga travel tersebut tidak terdaftar secara resmi.

“Biasa itu bukan travel yang terdaftar di Bulukumba. Justru itu yang bermasalah, biasa mengambil jemaah di daerah melalui jejaring keluarga. Inilah yang tidak terkontrol di Kemenag,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memastikan biro perjalanan yang digunakan memiliki izin resmi dari Kemenag.

“Sudah ada edaran agar semua keberangkatan umrah dilaporkan ke Kemenag. Tapi masih ada yang menghindar dengan alasan dianggap merepotkan,” tambahnya.

Imbauan untuk Calon Jemaah Umrah

Kemenag mengingatkan calon jemaah agar tidak tergiur harga murah atau bujukan personal dari agen yang tidak memiliki izin resmi. Kasus-kasus penelantaran seperti ini disebut masih sering terjadi akibat lemahnya pengawasan dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memverifikasi legalitas travel.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel