Connect with us

Ketua TP PKK Kota Makassar Berikan Semangat kepada Kafilah MTQ dalam Upaya Merebut Prestasi di Tingkat Provinsi

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Senin, 29 April 2024, menjadi hari yang bersejarah bagi kafilah Kota Makassar yang akan bertanding di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIII Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Takalar. Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, memberikan dukungan moral yang kuat saat pelepasan para peserta di Balai Kota Makassar.

Indira Yusuf Ismail, dengan penuh semangat, menyaksikan para peserta yang siap mengharumkan nama Kota Makassar dalam ajang yang bergengsi ini. “Kita berharap agar setiap peserta dapat menampilkan yang terbaik, berkompetisi dengan sportifitas tinggi dan keikhlasan yang mendalam sesuai dengan nilai-nilai Islam,” ujar Indira.

Dalam sambutannya, Indira menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan. “MTQ lebih dari sekadar kompetisi; ini adalah kesempatan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk saling mendukung dan menjadi inspirasi bagi sesama,” tambahnya.

Indira juga mengajak semua pihak untuk mendoakan kafilah Kota Makassar agar dapat meraih prestasi terbaik. “Semoga usaha keras dan doa kita bersama membawa berkah dan keberhasilan bagi para peserta,” tutupnya dengan harapan.

Acara pelepasan ini turut dihadiri oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, dan para pejabat Pemerintah Kota Makassar, serta Forkopimda yang ikut serta memberikan dukungan.

Sebanyak 49 peserta dari Kota Makassar akan berlomba dalam berbagai kategori di MTQ XXXIII, yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 9 Mei 2024. Lomba-lomba yang akan diikuti meliputi Tilawah Remaja dan Dewasa, Hifzhil Qur’an, Qiraatil Quran, Kaligrafi Al-Qur’an, Syahril Qur’an, Fahmil Qu’ran, Karya Tulis Ilmiah Quran, Tartil Qur’an Anak, Tilawah Anak, dan Tilawah bagi Peserta dengan Cacat Sensorik Netra. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel