Connect with us

Anggota DPRD Makassar, Nasir Rurung Kawal Aspirasi Warga Bangkala Terkait Pembangunan Jalan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Anggota DPRD Kota Makassar, Nasir Rurung mengawali reses kedua masa persidangan kedua tahun sidang 2023-2024 di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala.

Reses titik pertama ini berlangsung di Jalan Inspeksi Kanal RT05/RW07, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Senin (15/1/2024).

Nasir Rurung sendiri merupakan Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Makassar. Ia menjadi perwakilan dari daerah pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Panakkukang dan Manggala.

Dalam reses tersebut, warga Bangkala meminta adanya pembangunan jalan. Salah satunya yang disampaikan oleh Besse dan Syamsinar.

“Keinginanku saya pak, saya mau jalan itu diperbaiki karena banjir setiap tahun,” keluh Besse.

“Lorong di belakang juga pak, sering kebanjiran di sini,” kata Syamsinar.

Menanggapi hal itu, Nasir Rurung meminta warga untuk melakukan pengajuan dengan menyertakan alamat lengkap dan luas jalan yang ingin dibenahi.

“Tulis baik-baik supaya kita bisa hitung berapa supaya kita tahu lebar dan panjang. Tapi paling penting alamat lengkapnya kita catat mi nanti saya ketik,” ucapnya.

Nasir memastikan semua aspirasi warga akan ditampung. Selanjutnya, ia akan menindaklanjuti keluhan tersebut ke OPD terkait untuk dilakukan pembangunan.

“Ini mi tujuan nya reses. Saya berharap semua bertanya karena ini semua akan kami sampaikan ke pemerintah kota. Kebetulan saya juga juru bicara di dapil ini, saya pasti akan sampaikan,” katanya.

Nasir Rurung tak menampik jika musim hujan yang berlangsung saat ini membuat banjir di sejumlah wilayah. Selain pembangunan jalan, ia berharap warga ikut andil dalam kebersihan demi mencegah banjir.

“Banjir juga disebabkan karena buang sampah sembarangan. Jadi saya harap kita semua perhatikan itu,” tukasnya.

Sementara itu, Lurah Bangkala, Ahmad Fadli Akbari menyampaikan bahwa reses menjadi momentum warga untuk mengadu ke Anggota DPRD Makassar. Ia bersiap semua bisa memberikan aspirasinya.

“Jadi ini kegiatan curhat dengan anggota dewan kita. Tidak usah sungkan untuk menyampaikan apa yang dikeluhkan dan dibutuhkan,” katanya.

“Manfaaatkan agenda ini dengan baik. Kita berharap semua aspirasi ta disampaikan dan pak dewan yang akan menindaklanjuti,” tutup Ahmad Fadli. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Mandiri 1447 H/2026 di Asrama Haji Sudiang

Published

on

MAKASSAR, KITASULSEL.COM — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi Pembimbingan Petugas Haji Jalur Mandiri Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (14/12/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kalimantan, serta sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sertifikasi dan akreditasi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing haji agar pelayanan kepada jamaah semakin profesional dan terstandar.

Dalam pemaparannya, Dr. Bunyamin M. Yapid menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 patut disyukuri karena dapat berjalan dengan aman, tertib, dan relatif lancar, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan di lapangan. Keberhasilan tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif seluruh petugas haji.

“Capaian positif penyelenggaraan haji 2025 harus menjadi modal evaluasi dan pembelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, seluruh petugas haji wajib memiliki pemahaman yang utuh terhadap problematika penyelenggaraan haji, regulasi berhaji, serta berbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jamaah haji.

Menurutnya, melalui kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini, para peserta memperoleh manfaat penting berupa peningkatan kompetensi bimbingan ibadah, pemahaman standar pelayanan jamaah, serta penguatan kapasitas dalam menghadapi persoalan di lapangan.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terukur bagi pembimbing haji, sehingga mampu menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas haji merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semangat kebersamaan dan keikhlasan, kata dia, harus menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah pelayanan.

“Semua petugas haji adalah satu kesatuan yang utuh. Semangat yang ditanamkan harus sejalan dengan nawaitu sebagai pelayan jamaah, dengan prinsip one team, one spirit, one goal,” tegas Dr. Bunyamin.

Salah satu peserta, Ikbal, yang berasal dari Timika, Papua, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Menurutnya, pemaparan yang diberikan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai petugas haji.

“Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik,” ujar Ikbal.

Ia menambahkan, materi yang disampaikan Dr. Bunyamin dinilai sangat aplikatif dan sarat makna.

“Materi yang disampaikan daging semua, ini bekal istimewa dari Pak Doktor,” ungkapnya.

Diketahui, Dr. H. Bunyamin M. Yapid selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama RI, juga merupakan dosen Manajemen Haji dan Umrah (MHU) UIN Alauddin Makassar. Ia juga tercatat sebagai angkatan pertama dalam sertifikasi pembimbing haji, sehingga pengalamannya dinilai sangat relevan dan kontekstual dengan kebutuhan petugas haji saat ini.

Sertifikasi dan akreditasi pembimbing haji jalur mandiri ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kemenhaj dan Umrah Provinsi Sulawesi Selatan, dan berlangsung selama 12 hingga 18 Desember 2025. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan materi terkait kebijakan haji, bimbingan manasik, standar pelayanan jamaah, hingga etika pendampingan di Tanah Suci.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pembimbing haji memiliki kompetensi, integritas, dan kesiapan pelayanan yang semakin baik, sehingga mampu melanjutkan dan meningkatkan capaian positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menuju pelaksanaan haji 1447 H/2026 M yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas bagi jamaah Indonesia.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel