Connect with us

Rezki Reses di Ujung Pandang, Perbaikan Drainase Jadi Perhatian

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Anggota DPRD Kota Makassar, Hj Rezki kembali melanjutkan kegiatan reses kedua masa persidangan kedua tahun 2023-2024 di dua lokasi yang ada di Kecamatan Ujung Pandang, Jumat (19/1/2024).

Rezki menyambangi dua kelurahan di Ujung Pandang yakni Kelurahan Mangkura dan Pisang Utara, untuk memastikan setiap aspirasi konstituennya dapat terakomodir dengan baik.

Legislator dari Fraksi Demokrat ini akan membantu aspirasi warganya yang mayoritas mengeluhkan persoalan drainase, bahu jalan, bantuan sosial dan fasilitas posyandu.

Saat berdialog dengan warga, Rezki menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat terkait infrastruktur khususnya perbaikan drainase dan usulan bahu jalan, tepatnya di jalan sungai kelara dan sungai cerekang.

“Ini menjadi permasalahan baru bagi warga, karena jalannya sudah sempit, tinggi sehingga air masuk ke dalam rumah-rumah warga,” ujarnya.

Begitu juga saat Rezki reses di jalan gunung batu putih Kelurahan Mangkura, warga berharap sedimentasi saluran drainase bisa teratasi guna menghindari genangan atau banjir.

“Sebenarnya kita paham persoalan seperti ini, Insya Allah kita pastikan akan meminta pemerintah kota sebagai catatan dalam reses ini agar usulan bahu jalan bisa segera direalisasikan,” tambahnya.

Sementara itu, Rezki juga mendengar masukan dari warga Pisang Utara terkait pengadaan fasilitas posyandu yang sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah.

“Kalau masalah fasilitas posyandu seperti meja, kursi Insya Allah kita berikan langsung, supaya warga dapat menikmati bersama,” cetusnya anggota Komisi B DPRD Makassar ini.

Sekretaris Lurah Pisang Utara, Andi Sujarwo mengatakan bahwa memang di wilayahnya keluhan masyarakat terkait infrastruktur masih menjadi perhatian serius.

“Kebetulan ada ibu dewan hadir reses di Pisang Utara ini masih banyak saluran drainase yang butuh perbaikan, bahu jalan di sepanjang jalan sungai cerekang perlu memang dibuat karena jalan tersebut ada dua arah,” jelasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Merawat Harmoni di Pulau Dewata: Pesan Damai dari Silaturahmi Tenaga Ahli Menag RI dengan Tokoh Agama dan Masyarakat Bali

Published

on

Kitasulsel—Bali— Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menghadiri silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat adat di Bali, Senin (10/11). Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarumat beragama dalam menjaga kerukunan di Pulau Dewata.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dan tokoh agama Bali menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama RI, khususnya kepada Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, atas meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di Provinsi Bali. Peningkatan ini dianggap sebagai hasil nyata dari berbagai program pembinaan dan layanan keagamaan yang digagas Kemenag.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar. Kerukunan di Bali semakin terasa. Umat beragama di sini hidup berdampingan dengan penuh toleransi,” ujar salah satu tokoh masyarakat adat yang hadir.

Dalam sambutannya, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menegaskan bahwa keberagaman merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengelola perbedaan agama dan budaya, dan hal itu menjadi modal besar untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia.

“Keberagamaan adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dirawat dan dijaga,” ujarnya.

Ia juga mengutip pesan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa Indonesia sudah saatnya menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia.

“Kita memiliki pengalaman panjang dalam mengelola keragaman, dan itu menjadi modal besar untuk berkontribusi di tingkat internasional,” kutipnya.

Menurut Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., peran tokoh agama di Bali sangat strategis, mengingat provinsi ini adalah destinasi wisata dunia yang memperlihatkan wajah Indonesia sebagai bangsa yang damai dan toleran. Karena itu, Kementerian Agama terus mendorong program “Layanan Keagamaan Berdampak”, agar nilai-nilai agama tidak hanya dirasakan di tempat ibadah, tetapi juga hadir dalam kehidupan sosial masyarakat.

Kegiatan silaturahmi ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kabag Umum, Ketua FKUB Bali, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat adat.

Menutup kegiatan, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menyampaikan pesan yang menginspirasi seluruh peserta untuk terus menjaga harmoni.

“Kerukunan adalah lentera yang menerangi perjalanan bangsa. Selama lentera itu dijaga, Indonesia akan selalu memiliki cahaya,” tuturnya.

Silaturahmi tersebut menjadi penegas bahwa Bali bukan hanya ikon pariwisata dunia, tetapi juga simbol nyata dari kerukunan dan kedamaian yang menjadi wajah sejati Indonesia.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel