Connect with us

DWP Kota Makassar Gelar Acara Tahsin Al-Quran dan Berbagi Takjil, Fadliah Firman: Momentum Memupuk Keberkahan dalam Kebersamaan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Persatuan Darma Wanita(DWP) Kota Makassar menggelar acara tahsin Al-Quran yang beriringan dengan kegiatan berbagi takjil kepada masyarakat pada Jumat (15/03/2024).

Acara tahsin Al-Quran dilaksanakan di rumah jabatan Sekretaris Daerah Kota Makassar dan dihadiri oleh Ketua DWP Kota Makassar, Fadliah Firman dan ketua unit kerja berserta anggota DWP Kota Makassar

Acara tahsin Al-Quran dipimpin oleh Ustadzah Riskah Makkulasse Andi Welonae, membimbing peserta dalam membaca Al-Quran dengan tajwid yang baik dan benar.

Fadliah Firman menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai wadah untuk meningkatkan kecintaan pada Al-Quran tetapi juga sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi dengn penuh berkh.

“Acara ini juga menjadi momentum memupuk keberkahan dengan kebersamaan antara anggota DWP dan masyarakat Kota Makassar, agar penuh keberkahan di bulan suci Ramadhan,” jelasnya

Setelah menyelesaikan sesi tahsin Al-Quran, Fadliah Firman beserta anggota DWP Kota Makassar turun langsung ke jalan untuk membagikan takjil gratis kepada masyarakat di Jalan Ratulangi, sebagai bentuk kepedulian dan kebaikan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

“Berbagi takjil menjadi bagian penting dari semangat beramal di bulan suci Ramadhan, dan kehadiran DWP Kota Makassar memberikan wadah untuk bersama-sama berbagi kebaikan kepada sesama,” tambah Fadliah.

Ia mengatakan acara tahsin al-Quran yang dirangkaikan dengan berbagi takjil, DWP Kota Makassar menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kehidupan beragama dan kemanusiaan di tengah masyarakat.

“Kegiatan seperti ini sejalan dengan misi DWP Kota Makassar dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta membantu mereka yang membutuhkan, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan,” ucapnya.

Melalui kegiatan ini, Ia berharap DWP Kota Makassar dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bernilai ibadah.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel