Connect with us

Perkuatan Keimanan Umat Jelang Ramadan, TP PKK Kota Makassar Gelar Pengajian dan Ceramah Agama

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Menyambut bulan suci Ramadan, TP PKK Kota Makassar menggelar pengajian di DP Hall kediaman Wali Kota Makassar, Jumat (8/03/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan umat, serta mempererat tali silaturahmi keluarga besar PKK Kota Makassar.

Kegiatan pengajian dan ceramah agama ini diikuti puluhan jemaah, yang terdiri atas pengurus dan anggota TP PKK dari berbagai tingkatan, mulai dari kelurahan, kecamatan dan tingkat Kota Makassar.

Ustaz Salahuddin Rahman Al Ayyubi hadir menyampaikan tausiyah yang bertajuk persiapan yang perlu dilakukan dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Ustaz Salahuddin membuka tausiahnya dengan menyampaikan bahwa umat muslim seyogianya berbahagia dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.

“Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka,” ungkapnya.

Dua hal yang perlu dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan, lanjut Ustaz Salahuddin, ialah hendaknya melakukan salat taubat dan memohon ampun kepada orang tua atau orang yang sudah dianggap sebagai orang tua sendiri.

“Rasulullah bersabda ‘Sungguh sangat merugi seseorang yang ia masuk kedalam bulan Ramadan lalu tidak diampuni dosanya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada para jemaah agar mempersiapkan diri sebaik mungkin agar ibadah dapat dilakukan secara maksimal di bulan Ramadan.

Ceramah agama yang diselingi dengan salawat ini diikuti secara antusias oleh para jemaah.

Ketua 4 TP PKK Kota Makassar dr. Andi Hadijah Iriani yang bertindak mewakili Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja TP PKK Kota Makassar dari Pokja I dalam bidang keagamaan.

Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Makassar yakni perkuatan keimanan umat.

“Karena pada dasarnya gerakan PKK ini membantu pemerintah kota dalam menyukseskan program, khususnya program-program prioritas,” ucap Iriani.

Iriani berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi para jemaah, khususnya pengurus dan anggota  PKK, untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak mereka di bulan Ramadan nanti.

Dia juga mengajak para jemaah untuk mengikuti salat Isya yang dilanjutkan salat Tarawih secara berjemaah di DP Hall pada bulan Ramadan nanti.

“Memasuki Ramadan, mari kita saling memaafkan satu sama lain. Kami juga mengundang untuk salat Tarawih bersama di sini. Insyallah dimulai pada malam kedua Ramadan,” tandas Iriani.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dinas Sosial Makassar

Dinsos Makassar Bakal Bantu Nenek 75 Tahun yang Terbaring Lemah di Rumah Semi Permanen

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Seorang nenek lanjut usia, Andi Supatma (75), dilaporkan hanya bisa terbaring lemah di rumah semi permanennya yang terletak di Jalan Teuku Umar 13, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Kondisinya memprihatinkan.

Kondisi ini juga turut menjadi perhatian oleh Syamsiah (51), kerabat jauh Andi Supatma yang sesekali datang membantu.

Ia mengungkapkan, makanan untuk Andi Supatma sangat tergantung pada siapa yang sempat datang dan berbudi baik.

Biasanya ia membawa bubur jika sempat, namun kalau tidak, nenek itu hanya mengonsumsi kue atau mie instan seadanya.

“Begitu, kue kadang-kadang bubur. Kalau saya sempat lagi datang lihat, ku bawakan bubur. Kalau tidak, kasian, mie saja dia makan,” ucapnya.

Syamsiah mengatakan, di rumah tersebut kini hanya ada sang nenek dan cucunya yang masih sekolah dan sangat prihatin dengan kondisi itu, ia berharap ada bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menyatakan pentingnya peran perangkat pemerintahan setempat untuk lebih aktif mengawasi warganya.

“Harusnya lurah dan camat tahu kondisi warganya dan segera melaporkan ke SKPD terkait. Yang paling tahu kondisi masyarakat itu ya pak lurah dan pak camat. RT dan RW harus senantiasa melihat kondisi warganya,” ujar Andi Bukti saat dihubungi, Rabu, 16 Juli 2025.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan turun langsung ke lokasi, namun terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Kondisi nenek Andi Supatma ini turut menjadi perhatian publik karena sebelumnya diberitakan bahwa sejak 27 Mei 2025, tiga anak kandungnya dan seorang menantu telah ditahan terkait sengketa hak waris yang berkepanjangan, dan perkara tersebut kini telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Makassar.

Mereka adalah Dedy Syamsuddin (48) bersama istrinya Yuliati (45), serta dua saudara perempuannya, yakni Melyana (44) dan Mulyana (42).

Akibat penahanan tersebut, empat anak dari pasangan Deddy dan Yuliati kini harus berjuang hidup masing-masing.

Tak hanya itu, Andi Supatma yang renta dan sakit pun kini hanya ditemani seorang cucu, Nur Aini Rasmania Putri (16), yang masih duduk di bangku SMA.

“Sudah ada dua bulan. Biasa saya masak nasi. Kalau saya pergi sekolah sendiri nenek. Saya baru masuk SMA di Sinassara SMA Datri. Semenjak diambil (ditahan) mama, saya sendiri yang merawat nenek,” kata Nur Aini saat ditemui di rumahnya.

Gadis remaja itu mengaku harus menjalani hari-hari yang sepi dan berat tanpa kehadiran orang tuanya. Ia berharap ada rasa kemanusiaan yang bisa menyentuh hati aparat penegak hukum.

“Ituji, sepi rumah. Saya harap ada sisi kemanusiaan. Ditangguhkan orang tua. Dulu orang tua yang mandi nenek, sekarang tinggal saya sendiri,” ungkapnya.

Nenek Supatma tidak bisa berbuat apa-apa dalam keadaannya yang sakit dan hanya terbaring dan berharap agar hati hakim dapat luluh melihat situasi yang terjadi, dan mempertimbangkan kemungkinan penangguhan penahanan terhadap empat anggota keluarga yang ditahan.

Terlebih, selama ini Mulyana dan Yuliati menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, termasuk untuk kebutuhan nenek.

Sejak mereka ditahan, tak ada lagi yang mencari nafkah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel