Connect with us

DKP Makassar Tekan Inflasi Melalui KWT, Galakkan Kemandirian Pangan di Lorong Wisata

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar Sulawesi Selatan terus berupaya menggalakkan kemandirian pangan dan memberdayakan sekitar 1.069 Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani yang tersebar di Lorong-lorong Wisata (Longwis) 15 Kecamatan se-Kota Makassar.

Kepala DKP Makassar Mahyudin, S.Stp., M.Ap., mengatakan saat ini ada beberapa peremajaan tanaman agar kebutuhan bisa tetap terpenuhi terutama saat kekeringan ekstrem akibat El Nino seperti sekarang ini.

Sehingga dengan kehadiran KWT ini menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Makassar dalam menekan inflasi dan mendorong pertumbuhan perkeonomian masyarakat pasca Pandemi Covid-19, serta menghasilkan produk pertanian dengan barbagai jenis komoditi pangan seperti cabai, selada, jagung, tomat, kol, seledri, terong, kangkung, pakcoy dan lainnya.

Pada 2022, DKP Makassar membina sekitar 270 KWT dan 427 kelompok tani yang tersebar di lorong-lorong wisata. Sementara total kelompok tani dan KWT tahun ini telah mencapai 1.095. Untuk tahun ini, Pemkot Makassar menganggarkan sebanyak Rp11 miliar untuk kemandirian pangan dari lorong-lorong wisata, dengan pemberian bantuan berupa bibit, pupuk, polybag hingga media tanam melalui KWT dan Kelompok Tani.

Giat ini dilaksanakan bekerjasama dengan pihak Pemerintah Provinsi Sulsel, Bulog, KWT dan distributor guna menekan inflasi. “Selain lorong wisata, kita juga akan melaksanakan GPM di area car free day,” dengan harga pangan yang ditawarkan relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran karena menggandeng distributor.

“Alhamdulillah, di lorong wisata KWT tetap menggalakkan tanaman pangan dan tetap berjalan walaupun cuaca panas, mereka masih menjaga tanamannya,” dan aktifitas pengembangan tanaman pangan di berbagai Lorong Wisata masih tetap stabil, kendati sejumlah tanaman terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino, ujar Kepala DKP Kota Makassar Mahyuddin di Makassar.

Berdasarkan laporan Penyuluh Pertanian, DKP Makassar mencatat hasil produk pertanian hingga Agustus 2023 pada masing-masing komoditi pangan yaitu cabai 1.082,2 Kg, kangkung 786,6 Kg, pakcoy 457,5 Kg, selada 407,6 Kg, tomat 709,6 Kg, Kol 225, 6 Kg, seledri 149,2 Kg, jagung 240,5 Kg, okra 27,7 Kg, sawi 104 Kg dan terong 683,2 Kg. Stabilitas kemandirian pangan ini tidak lepas dari peran Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani yang hadir di setiap lorong wisata.(**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Berikan Pelayanan Prima, Mitra Annur”Passongko Cella’e’ Dampingi Langsung Jamaah dalam Pengurusan Administrasi Umrah

Published

on

KITASULSEL—SIDRAP — Komitmen memberikan pelayanan prima terus ditunjukkan oleh Annur Travel bersama para mitranya. Salah satu bentuk pelayanan tersebut diwujudkan melalui pendampingan langsung kepada calon jamaah umrah dalam proses pengurusan kelengkapan administrasi, mulai dari dokumen hingga tahapan teknis keberangkatan.

Langkah ini dilakukan guna memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada jamaah, khususnya bagi mereka yang belum memahami alur administrasi perjalanan ibadah umrah. Pendampingan intensif dinilai sangat membantu jamaah agar seluruh proses berjalan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Mitra Annur Travel dan JRW, H. Hamka Adama, Lc, yang akrab disapa Passongko Cella’e, menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan komitmen pelayanan kepada jamaah.

“Ini bagian dari maintenance kami kepada jamaah. Jamaah perlu didampingi agar seluruh proses berjalan sesuai dengan ketentuan yang diterapkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, salah satu tahapan yang sangat membutuhkan pendampingan adalah proses pengurusan paspor, terlebih bagi jamaah lanjut usia. Menurutnya, kehadiran pendamping sangat penting agar jamaah merasa tenang dan tidak kebingungan dalam menghadapi prosedur administrasi di kantor imigrasi.

“Pengurusan paspor menjadi hal yang perlu didampingi, apalagi jamaah kita banyak yang sudah lanjut usia,” ujarnya.

Menariknya, proses pemenuhan administrasi di kantor imigrasi justru menjadi momen tersendiri yang penuh semangat dan antusiasme. Tidak hanya jamaah, keluarga pun turut hadir dan memberikan dukungan, menciptakan suasana hangat dan penuh harap menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

Passongko Cella’e juga menyebut bahwa rangkaian proses administrasi tersebut telah menjadi tradisi khas di Kabupaten Sidrap.

“Sumange’ na jamaah umrah dimulai dari proses paspor, lalu ambil koper, kembalikan koper, hingga keberangkatan. Ini tradisi di Sidrap yang sangat dinantikan jamaah sebelum bertolak ke Tanah Suci,” tuturnya.

Dengan pendampingan yang maksimal dan pendekatan kekeluargaan, Annur Travel bersama para mitranya berharap setiap jamaah dapat menjalani proses umrah dengan nyaman, tenang, dan penuh kesiapan lahir maupun batin.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel