Provinsi Sulawesi Selatan
17 Jabatan Pimpinan Tinggi Pemprov Sulsel Masih Lowong, Pengisian Dipertimbangkan Lewat Manajemen Talenta ASN
Kitasulsel–Makassar Sebanyak 17 jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masih lowong setelah Gubernur Andi Sudirman Sulaiman melantik 15 pejabat eselon II hasil job fit pada 31 Oktober 2025 lalu. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Pemprov Sulsel kini mempertimbangkan penerapan manajemen talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai salah satu skema utama.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Erwin Sodding, mengatakan ada dua opsi yang dapat ditempuh: seleksi terbuka (open bidding) atau manajemen talenta.
“Manajemen talenta ini bagaimana profiling kompetensi dari masing-masing pegawai, lalu digabung dengan kinerja dan kualifikasi. Dari situ kita punya data suksesi secara jelas,” jelas Erwin, Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, kedua skema masih dikaji, namun manajemen talenta dinilai sangat penting untuk mulai diterapkan secara konsisten. Pemprov Sulsel juga telah menandatangani komitmen bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait penerapan sistem tersebut.
“Skemanya ada dua, nanti kita lihat mana yang lebih cepat dijalankan. Kalau mau mudah, bisa lewat seleksi terbuka. Tapi kita tetap harus mulai menerapkan manajemen talenta. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ujarnya.
Komitmen 24 Kabupaten/Kota Terapkan Manajemen Talenta
Erwin menjelaskan, penerapan manajemen talenta bukan hanya inisiatif Pemprov, tetapi telah menjadi komitmen bersama antara BKN, Pemprov Sulsel, dan seluruh pemerintah daerah.
“Komite manajemen talenta sudah dibentuk dan ditandatangani oleh 24 kabupaten/kota. Itu bentuk komitmen kita bersama,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 32 pejabat eselon II mengikuti job fit yang digelar pada 22–23 Oktober 2025. Job fit tersebut untuk mengukur kesesuaian kompetensi pejabat dengan jabatan yang mereka emban. Dari proses itu, 15 pejabat dinyatakan layak dan resmi dilantik oleh Gubernur Andi Sudirman pada 31 Oktober 2025 di Baruga Asta Cita Rujab Gubernur.
17 Jabatan Masih Lowong, Diisi Pelaksana Tugas
Sampai saat ini, 17 jabatan eselon II masih kosong dan sementara diisi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt). Berdasarkan data BKD Sulsel, berikut daftar jabatan yang belum memiliki pejabat definitif:
1. Asisten III Bidang Administrasi
2. Kepala Bappelitbangda
3. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman
4. Kepala Dinas ESDM
5. Kepala Dinas Peternakan
6. Kepala Dinas TPH-Bun
7. Kepala Dinas Kominfo-SP
8. Kepala Dinas Ketahanan Pangan
9. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa
10. Kepala Biro Kesra
11. Kepala Biro Umum
12. Kepala Biro Organisasi
13. Kepala Biro Pemerintahan
14. Kepala Biro Perekonomian
15. Kepala Biro Hukum
16. Direktur RSKD Dadi
17. Direktur RSUD Labuang Baji
Dengan masih banyaknya jabatan strategis yang belum terisi, Pemprov Sulsel kini dihadapkan pada pilihan penting: menggunakan mekanisme seleksi terbuka yang lebih cepat, atau mulai secara konsisten menerapkan manajemen talenta ASN untuk menghasilkan proses suksesi yang lebih terencana dan berkelanjutan.
Keputusan final masih menunggu rapat lanjutan bersama pejabat terkait. Namun Pemprov menegaskan, pengisian jabatan akan dilakukan secara profesional dan berbasis kompetensi demi memperkuat tata kelola pemerintahan Sulawesi Selatan.
Provinsi Sulawesi Selatan
Pemprov Sulsel–DWP Gelar Workshop Pengasuhan Berbasis Hak Anak, Dorong Lingkungan Aman dan Setara bagi Anak
Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulsel menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Pengasuhan Berbasis Hak Anak bagi Organisasi Perempuan Tahun 2025 di Hotel Claro Makassar, Rabu (10/12/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemprov Sulsel dalam memperkuat pengasuhan yang aman, setara, dan berpihak pada kepentingan terbaik anak. Workshop tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian puncak peringatan 26 Tahun Dharma Wanita Persatuan.
Dengan pendekatan psikologi perkembangan, regulasi emosi, serta penerapan prinsip hak anak, kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pendampingan anak baik dalam lingkungan keluarga maupun organisasi perempuan.
Kepala DP3A Dalduk KB Sulsel, Andi Murna, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas pengurus DWP dalam menerapkan pengasuhan berbasis hak anak secara berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan menerapkan positif parenting dan pendekatan pengasuhan non kekerasan, mengembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi risiko kekerasan terhadap anak dan mekanisme rujukan, memperkuat peran organisasi DWP sebagai mitra Pemerintah dalam upaya pemenuhan, perlindungan dan pengasuhan hak anak,” jelasnya.
Workshop menghadirkan dua narasumber, yakni Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman dan psikolog Paras Putri Ramadhani.
Dalam paparannya, Sekda Sulsel menekankan pentingnya kemampuan public speaking yang efektif, berwibawa, dan empatik. Ia menyebut perempuan yang memegang peran strategis dalam keluarga maupun organisasi membutuhkan kompetensi komunikasi publik untuk mendukung peran pemberdayaan.
Sementara itu, psikolog Paras Putri Ramadhani membahas strategi pengasuhan dengan fokus pada pengelolaan emosi dan perkembangan anak. Dalam materinya bertajuk “Strategi Pendampingan dan Regulasi Emosi bagi Orang Tua”, ia menjelaskan bahwa menurut WHO, anak adalah individu sejak dalam kandungan hingga berusia 19 tahun.
Paras menegaskan bahwa anak memiliki hak dasar yang harus dipenuhi, mulai dari perlindungan, fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga kebutuhan perkembangan emosional yang memengaruhi masa depan sosial mereka.
Ia juga menguraikan teori attachment yang menekankan pentingnya respons positif orang tua untuk menciptakan rasa aman pada anak.
“Itulah pentingnya kita meregulasi emosi biar bisa cepat beradaptasi dan mengikuti aktivitas yang ada di luar rumah kita,” ujarnya.
Selain sesi materi, kegiatan ini turut dirangkaikan dengan pameran UMKM binaan DWP Sulsel, Dekranasda, DWP OPD lingkup Pemprov, serta DWP kabupaten/kota se-Sulsel guna mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.
Workshop ini dihadiri oleh Ketua DWP Sulsel Melani Simon Jufri beserta jajaran pengurus DWP dari kabupaten/kota dan perwakilan berbagai organisasi perempuan di Sulawesi Selatan.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Sulsel berharap peran keluarga dan organisasi perempuan dapat semakin kuat dalam menciptakan lingkungan tumbuh kembang anak yang sehat, terlindungi, dan penuh kasih.
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
Nasional6 bulan agoAndi Syakira Harumkan Nama Sidrap, Lolos ke Panggung Utama Dangdut Academy 7 Indosiar,Bupati SAR:Kita Support Penuh!
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur











You must be logged in to post a comment Login