Connect with us

Luwu Timur

Penuh Ketulusan, Bupati Irwan Melayat Tiga Warga Lutim yang Berpulang

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Dengan penuh ketulusan dan rasa empati yang mendalam, Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, melayat tiga warganya yang berpulang untuk selamanya pada Kamis (09/10/2025).

Kunjungan duka tersebut diawali di Kecamatan Nuha Desa Magani, tepatnya di rumah duka almarhumah Hj. St. Maryam yang wafat pada usia 66 tahun. Jenazah almarhumah disalatkan di Masjid Al-Ikhwan, disaksikan keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat.

Usai dari Nuha, Bupati Irwan melanjutkan melayat ke Kecamatan Wasuponda. Di sana, beliau menyambangi dua rumah duka, masing-masing di Desa Tabarano, tempat almarhum Bapak Pither Palinoan berpulang di usia 74 tahun, serta di Desa Ledu-Ledu, rumah duka almarhum Bapak Paul David Podandi yang wafat pada usia 39 tahun.

BACA JUGA  Kunker Ketua IAD Harap Kesejahteraan Anggota Keluarga Dan Masyarakat

Kehadiran Bupati di tengah keluarga yang berduka menjadi wujud nyata kepedulian dan penghormatan terakhir terhadap warga Luwu Timur.

Dalam kesempatan itu, Bupati Irwan menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa agar para almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan,” ungkap Bupati Irwan dengan penuh haru.

Beliau juga mengajak seluruh pelayat untuk bersama-sama mendoakan agar dosa-dosa almarhum dan almarhumah diampuni oleh Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.

BACA JUGA  Optimalkan Pembinaan Pokjanal Posyandu, Dinkes Lutim Gelar Rakor

Dalam kegiatan takziah tersebut, Bupati Irwan turut didampingi Kabag Prokopim Setdakab Lutim, Agus Thobrani, Plt. Kepala Dinas Sosial P3A, Joni Patabi, serta Camat Wasuponda, Alamsyah. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Bupati Irwan : Penetapan Sempadan Danau Matano Harus Libatkan Masyarakat

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menghadiri kegiatan Sosialisasi Hasil Survei Sosial Ekonomi dan Pemetaan LIDAR dalam Rangka Penetapan Sempadan Danau Matano yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, di Gedung Ontae Luwu, Sorowako, Kecamatan Nuha, Kamis (09/10/2025).

Tujuan utama kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen kajian dan penetapan sempadan Danau Matano sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor : 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau.

Dalam sambutannya, Bupati Irwan menegaskan pentingnya kegiatan ini tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi juga bagi masyarakat yang hidup dan beraktivitas di sekitar Danau Matano.

“Pemerintah daerah akan mendukung sepenuhnya upaya penetapan sempadan danau ini. Namun, keberhasilan kebijakan ini tidak hanya ditentukan oleh peta dan angka, tetapi juga oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat,” ujar Irwan.

BACA JUGA  Wabup Puspawati Buka Bimtek Kepala Sekolah: “Guru Bermutu, Lutim Juara”

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelestarian Danau Matano harus dilakukan tanpa mengorbankan kesejahteraan warga yang menggantungkan hidup di sekitarnya.

“Pendekatan yang digunakan harus dialogis, partisipatif, dan mengedepankan musyawarah. Saran, masukan, dan aspirasi masyarakat sangat dibutuhkan demi mewujudkan hasil yang terbaik dan adil bagi semua pihak,” tambahnya.

Terakhir, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Tim Kajian Penetapan Garis Sempadan Danau Matano pada Wilayah Sungai Pompengan–Larona.

“Mari kita jadikan sosialisasi ini sebagai momentum untuk merumuskan strategi dan langkah-langkah konkret yang dapat segera diimplementasikan,” tandas Irwan Bachri Syam.

Sementara itu, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Dr. Heriantono Waluyadi menjelaskan bahwa, terdapat dua danau prioritas nasional di Sulawesi Selatan, yakni Danau Tempe dan Danau Matano.

BACA JUGA  Wabup Puspawati Sampaikan Jawaban Bupati atas Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Ranperda Perubahan APBD 2025

Menurutnya, ada tiga kriteria utama yang menjadikan sebuah danau ditetapkan sebagai danau prioritas nasional, yaitu:

1. Mengalami tekanan dan degradasi, seperti kerusakan daerah tangkapan air, sempadan danau, dan penurunan kualitas air.

2. Memiliki nilai strategis dari aspek ekonomi, ekologi, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan

3. Tercantum dalam dokumen perencanaan pembangunan sektor air dan danau.

“Penyelamatan Danau Prioritas Nasional merupakan upaya untuk mengendalikan kerusakan, menjaga, memulihkan, dan mengembalikan kondisi serta fungsi badan air dan daerah tangkapan air agar tetap bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” jelas Heriantono.

Ia menambahkan, sempadan danau berfungsi sebagai zona transisi antara ekosistem daratan dan perairan. Namun, karena kurangnya pemahaman, banyak sempadan danau yang kini hilang akibat perubahan peruntukan lahan.

BACA JUGA  Momen HUT ke-80 RI, Kartu Lutim Pintar dan Lansia Resmi Dibagikan

“Untuk itu, kegiatan ini dimaksudkan mendukung kegiatan perlindungan penggunaan dan pengendalian atas sumber daya alam di Danau Matano serta untuk melindungi batas fungsi danau dari peruntukan lain,” tutupnya.

Kegiatan ini dihadiri unsur Forkopimda, Sekda, H. Bahri Suli, Asisten II, Masdin, Kepala OPD, Direktur Head External Relations PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, Ketua Tim Stranas PK-KPK, Para Direktur, Dirjen SDA Kementerian PU, Kepala Sub Direktorat dan Kepala Bagian Dirjen SDA Kementerian PU, Kepala BPN Sulsel, Kepala Bapelitbangda Sulsel, Kepala Bidang SDA, Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Prov Sul Sel, Kepala UPTD SDA WS Pompengan-Larona, dan Camat Nuha bersama unsur Tripika. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel