Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag RI Tekankan Sinergi Ilmu dan Iman di Tablig Akbar Unhas

Published

on

Kitasulsel—Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Tablig Akbar dan doa bersama sebagai rangkaian Dies Natalis ke-69. Kegiatan yang berlangsung di GOR JK Arenatorium, Kampus Tamalanrea, Makassar, pada Sabtu (13/9), menghadirkan Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.

Acara dimulai pukul 14.00 Wita dan dibuka secara resmi oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya, Prof. Jamaluddin Jompa—akrab disapa Prof. JJ—menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Agama di tengah sivitas akademika Unhas. Menurutnya, kehadiran ini menunjukkan sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam membangun generasi bangsa yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga berakhlak mulia.

BACA JUGA  Menag Resmikan 12 Gedung SBSN di Kemenag ProvinsiBali

“Unhas memandang penting penyatuan ayat kauniah dan kauliyah. Pendidikan tinggi tidak hanya mendorong pengembangan akademik, tetapi juga melahirkan insan cendekia dengan kecerdasan spiritual yang seimbang,” ujar Prof. JJ.

Ia menambahkan, berbagai program telah ditempuh Unhas untuk memperkuat pendidikan berbasis spiritual, seperti gerakan Unhas Mengkaji dan pembukaan jalur tahfiz 30 juz. Program tersebut, katanya, menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memperdalam Al-Qur’an sekaligus menanamkan nilai Islam dalam kehidupan akademik sehari-hari.

Dalam kesempatan itu, Prof. JJ juga mengungkapkan bahwa Unhas sedang menjajaki kerja sama dengan Universitas Al-Azhar, Kairo. Kolaborasi tersebut diarahkan untuk memperkuat pembelajaran bahasa Arab dan mendukung lahirnya generasi unggul berlandaskan iman.

BACA JUGA  Stafsus/Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Bimtek Petugas Haji di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta

Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan tausiah oleh Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan iman dalam membangun peradaban.

“Pendidikan Islam sejati harus menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga cerdas spiritual,” tegasnya.

Prof. Nasaruddin mencontohkan sejarah kejayaan Islam yang melahirkan Baitul Hikmah, pusat ilmu yang menghasilkan para ilmuwan besar. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk tidak berhenti pada kurikulum formal, tetapi mengembangkan talenta dan minat di luar ruang kelas.

“Rahasia kesuksesan dunia Islam adalah bersahabat dengan alam. Para ilmuwan Islam tidak melihat alam sebagai objek eksploitasi, tetapi sebagai partisipan dalam perjalanan ilmu,” ungkapnya.

BACA JUGA  Kerja Sama Haji 1446 H: Menag RI Nasaruddin Umar Pastikan Pelayanan Jamaah di Arab Saudi

Tausiah ditutup dengan penegasan bahwa perguruan tinggi seperti Unhas harus terus mengembangkan integrasi ilmu pengetahuan dengan agama, agar Indonesia dapat melahirkan generasi berdaya saing global dengan pijakan iman dan moralitas yang kokoh.

Rangkaian kegiatan berakhir pada pukul 15.35 Wita dengan doa bersama yang dipimpin Ust. Das’ad Latif. Acara berlangsung khidmat dan lancar, diikuti sivitas akademika serta undangan yang memenuhi arena kegiatan.

Diketahui Dalam kunjungan kerja menag RI Prof Nasaruddin Umar di Sulawesi selatan di dampingi langsung oleh Tenag Ahli Menag RI Asal Sulsel DR H Bunyamin M Yapid LC MH.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Mandiri 1447 H/2026 di Asrama Haji Sudiang

Published

on

MAKASSAR, KITASULSEL.COM — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi Pembimbingan Petugas Haji Jalur Mandiri Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (14/12/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kalimantan, serta sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sertifikasi dan akreditasi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing haji agar pelayanan kepada jamaah semakin profesional dan terstandar.

Dalam pemaparannya, Dr. Bunyamin M. Yapid menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 patut disyukuri karena dapat berjalan dengan aman, tertib, dan relatif lancar, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan di lapangan. Keberhasilan tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif seluruh petugas haji.

BACA JUGA  Stafsus/Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Bimtek Petugas Haji di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta

“Capaian positif penyelenggaraan haji 2025 harus menjadi modal evaluasi dan pembelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, seluruh petugas haji wajib memiliki pemahaman yang utuh terhadap problematika penyelenggaraan haji, regulasi berhaji, serta berbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jamaah haji.

Menurutnya, melalui kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini, para peserta memperoleh manfaat penting berupa peningkatan kompetensi bimbingan ibadah, pemahaman standar pelayanan jamaah, serta penguatan kapasitas dalam menghadapi persoalan di lapangan.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terukur bagi pembimbing haji, sehingga mampu menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas haji merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semangat kebersamaan dan keikhlasan, kata dia, harus menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah pelayanan.

BACA JUGA  Gelar Rakernas, Menag: Peras Otak, Berikan Solusi Terbaik Bagi Umat

“Semua petugas haji adalah satu kesatuan yang utuh. Semangat yang ditanamkan harus sejalan dengan nawaitu sebagai pelayan jamaah, dengan prinsip one team, one spirit, one goal,” tegas Dr. Bunyamin.

Salah satu peserta, Ikbal, yang berasal dari Timika, Papua, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Menurutnya, pemaparan yang diberikan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai petugas haji.

“Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik,” ujar Ikbal.

Ia menambahkan, materi yang disampaikan Dr. Bunyamin dinilai sangat aplikatif dan sarat makna.

“Materi yang disampaikan daging semua, ini bekal istimewa dari Pak Doktor,” ungkapnya.

Diketahui, Dr. H. Bunyamin M. Yapid selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama RI, juga merupakan dosen Manajemen Haji dan Umrah (MHU) UIN Alauddin Makassar. Ia juga tercatat sebagai angkatan pertama dalam sertifikasi pembimbing haji, sehingga pengalamannya dinilai sangat relevan dan kontekstual dengan kebutuhan petugas haji saat ini.

BACA JUGA  Sisi Lain Menag dan Imam Besar Istiqlal, Hobi Tenis Lapangan

Sertifikasi dan akreditasi pembimbing haji jalur mandiri ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kemenhaj dan Umrah Provinsi Sulawesi Selatan, dan berlangsung selama 12 hingga 18 Desember 2025. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan materi terkait kebijakan haji, bimbingan manasik, standar pelayanan jamaah, hingga etika pendampingan di Tanah Suci.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pembimbing haji memiliki kompetensi, integritas, dan kesiapan pelayanan yang semakin baik, sehingga mampu melanjutkan dan meningkatkan capaian positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menuju pelaksanaan haji 1447 H/2026 M yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas bagi jamaah Indonesia.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel