Connect with us

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Program Bagi Air Bersih Ininnawa, Harun Al Rasyd : Air Bersihnya Kami Beli, Dibagi Gratis ke Warga

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Usung Seto-Rezki, Gerindra-NasDem Ingin Ulang Kemenangan di Pilwalkot Makassar

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Kaesang Kumpulkan Kader PSI Wajo di Makassar, Ini Arahan Pentingnya

Published

on

Kitasulsel—Makassar— Konsolidasi internal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Sulawesi Selatan berlangsung hangat dan penuh semangat ketika Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep, menerima langsung jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kabupaten Wajo di Hotel The Rinra, Kota Makassar.

Pertemuan ini menjadi rangkaian dari agenda konsolidasi DPW PSI Sulsel yang dihadiri Kaesang bersama Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali, Bendahara Umum Fenty Noverita, serta jajaran pengurus pusat lainnya sebelum mereka bertolak menuju Sulawesi Tenggara.

Ketua DPD PSI Wajo, Ikhsan AR, menegaskan bahwa kehadiran mereka merupakan bentuk silaturahmi sekaligus kesempatan menyampaikan laporan langsung mengenai perkembangan organisasi di Kabupaten Wajo.

“Mas Ketum memimpin konsolidasi, perintahnya jelas. Kami memanfaatkan momen ini untuk menghadap langsung dan memberikan laporan kondisi perkembangan PSI di Kabupaten Wajo,” ujar Ikhsan.

BACA JUGA  Tiga Pilar Kabupaten Pangkep Gelar Tudang Sipulung Pilkada Damai

Sejalan dengan itu, Muhammad Ferdhy, Wakil Ketua sekaligus Ketua Harian DPD PSI Wajo, mengungkapkan bahwa ada sejumlah arahan internal yang disampaikan Kaesang kepada para kader. Ia menegaskan PSI Wajo berkomitmen memperkuat peran serta jaringan partai dalam pembangunan daerah.

“Ada hal-hal internal yang kami diskusikan. Koneksi dan jaringan PSI akan kami maksimalkan untuk ikut berkontribusi pada pembangunan Wajo ke depan,” ungkap Ferdhy, yang juga merupakan mantan kader NasDem.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi kader PSI Wajo dalam menyelaraskan langkah dengan arahan DPP, sekaligus mempertegas komitmen partai untuk hadir dan bekerja bagi masyarakat di tingkat daerah. Dengan arahan langsung dari Kaesang, kader PSI Wajo mengaku semakin solid dan siap memperkuat gerakan politik yang lebih progresif di Kabupaten Wajo.

BACA JUGA  Soal Survei, Jubir DiA: Tak Masuk Akal Danny – Azhar di Bawah 35%
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel