Connect with us

Provinsi Sulawesi Barat

Literasi Ekspor dan Pajak: Bekal Penting UMKM Sulbar Menembus Pasar Internasional

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Guna mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal menuju pasar global, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan bersama Dinas Koperindag Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Rumah BUMN BNI Mamuju menggelar Workshop Persiapan Ekspor dan Literasi Perpajakan UMKM, Jumat 15 Agustus 2025.

Workshop berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Sulbar, dengan fokus pada pelaku UMKM berpotensi ekspor, khususnya komoditas madu dan aren dalam mendukung Quick Wins Sulbar Bedaya yang digagas Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang P2A Kanwil Perbendaharaan, Taufik Damhuri. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam mempersiapkan UMKM memasuki pasar ekspor.

BACA JUGA  Prestasi Gemilang Diakhir Tahun 2024, Pemprov Sulbar Raih Indeks SPBE dengan Predikat Sangat Baik

“UMKM Sulbar memiliki potensi besar, terutama madu dan aren, tapi masih banyak kendala teknis dan administratif. Workshop ini hadir untuk membuka wawasan sekaligus memandu langkah praktis,” ujarnya.

Narasumber pertama, Muh. Rusdin dari Dinas Koperindag Sulbar, memaparkan strategi persiapan ekspor dan persyaratan khusus untuk komoditas madu dan aren.

Beberapa poin kunci yang dibahas meliputi Pemenuhan Standar Produk Sertifikasi Halal, BPOM SNI, HACCP dan food grade untuk produk pangan.

“Kuncinya adalah konsistensi kualitas dan kemitraan dengan buyer terpercaya. Jangan ragu memanfaatkan fasilitas pemerintah seperti misi dagang dan pameran internasional,” tegas Rusdin.

Sesi kedua menghadirkan Narasumber dari Kanwil Perbendaharaan yang menjelaskan aspek perpajakan bagi UMKM ekspor dan pada pengurusan Dokumen Ekspor oleh Forwarder

BACA JUGA  Kolaborasi Gelar Nuzulul Quran, Implementasikan Nilai-Nilai Alquran Untuk Kesejahteraan Rakyat

Kewajiban lapor SPT Tahunan dan pencatatan keuangan sederhana.

“Pahami insentif fiskal yang tersedia agar tidak terbebani biaya tambahan. Ekspor seharusnya justru menguntungkan dari sisi pajak,” jelas pemateri.

Pada sesi tanya jawab, UMKM Golla Mandar menyampaikan aspirasinya. Pihaknya berharap ada pendampingan berkelanjutan hingga satu UMKM asal Mamuju benar-benar bisa tembus ekspor. Dalam hal ini butuh dukungan teknis dan akses pemasaran.

Workshop ini menjadi langkah awal dari rangkaian program pendampingan ekspor UMKM Sulbar. Ke depan, akan dirancang task force kolaboratif antara Kemenkeu, Koperindag, dan Rumah BUMN BNI untuk memandu pelaku usaha hingga tahap realisasi ekspor perdana.

Dengan semangat “Sulbar Berdaya Go Global”, para pelaku UMKM diharapkan semakin percaya diri menjajaki peluang pasar internasional, mengerek pertumbuhan ekonomi daerah. (*)

BACA JUGA  Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin Paparkan Potensi Sulbar di West Sulawesi Investment Forum 2024
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Pemprov Sulsel Dorong Produk Lokal Lebih Kompetitif Lewat Program Sertifikasi Halal Self Declare Andalan Hati 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) membuka pendaftaran Sertifikasi Halal Self Declare Gratis bagi 2.344 pelaku UMKM yang tersebar di 24 kabupaten/kota.

Program ini merupakan bagian dari Andalan Hati 2025, program kebijakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi dalam mendorong pertumbuhan UMKM.

Sebuah inisiatif strategis yang bertujuan mempercepat sertifikasi halal sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik dan global.

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Andi Eka Prasetia, menjelaskan bahwa program ini difokuskan pada skema self declare yang lebih sederhana dan terjangkau.

“Kami ingin mempercepat cakupan sertifikasi halal, apalagi tahun depan seluruh pelaku UMKM wajib memiliki sertifikasi halal,” ujar Eka, Selasa, 6 Agustus 2025.

BACA JUGA  Jelang Pilkada 2024, Plh Sekprov Sulbar Hadiri Rakor Jaga Netralitas ASN

Ia menambahkan, fasilitasi ini menjadi bentuk konkret komitmen pemerintah untuk memberikan kemudahan akses kepada pelaku UMKM agar dapat memperoleh sertifikasi tanpa biaya.

“Selain jaminan halal bagi konsumen, sertifikasi ini juga akan memperkuat posisi produk UMKM Sulsel di pasar yang lebih luas,” tuturnya.

Sasaran dari program ini adalah pelaku usaha makanan dan minuman yang menggunakan proses produksi sederhana dan tidak menggunakan bahan dari hewan sembelihan seperti sapi, kambing, atau ayam.

Pelaku usaha juga harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) berbasis risiko, serta hanya memiliki satu lokasi usaha atau produksi.

Pendaftaran dilakukan secara daring melalui tautan resmi https://bit.ly/halalsulsel25 dan dibuka untuk seluruh UMKM di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Kuota yang tersedia sebanyak 2.344 pelaku usaha.

BACA JUGA  Kolaborasi Gelar Nuzulul Quran, Implementasikan Nilai-Nilai Alquran Untuk Kesejahteraan Rakyat

“Ini adalah peluang emas, terutama bagi UMKM yang selama ini belum memiliki sertifikasi halal. Prosedurnya mudah, dan tidak dipungut biaya,” kata Eka.

Melalui program Andalan Hati 2025, Pemprov Sulsel berupaya membangun ekosistem usaha yang tidak hanya produktif dan inovatif, tetapi juga memenuhi standar kehalalan produk yang menjadi tuntutan pasar modern.

Dinas Koperasi dan UKM juga mengajak pelaku usaha untuk segera memanfaatkan kesempatan ini. “Manfaatkan mi ki’, Kami berharap seluruh pelaku usaha bisa segera mendaftar dan mendapatkan manfaatnya,” kata dia. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel