Connect with us

Nasional

Majelis Agama Lintas Iman Bacakan Deklarasi Damai, Serukan Komitmen Kebangsaan Jelang HUT RI ke-80

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, tokoh-tokoh lintas agama menyampaikan Deklarasi Damai sebagai wujud komitmen bersama dalam merawat kebinekaan dan memperkuat persatuan nasional.

Deklarasi ini disampaikan dalam Silaturahmi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Serpong, Rabu (6/8/2025).

Deklarasi tersebut dibacakan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Adib Abdushomad, bersama enam perwakilan majelis agama, yaitu: KH Marsudi Syuhud (Majelis Ulama Indonesia), Pdt Johan Kristantara (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), Mgr Antonius Subianto Bunjamin (Konferensi Waligereja Indonesia), Ketut Budiawan (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Philip Kuntjoro Widjaja (PERMABUDHI), dan Xs Budi Santoso Tanuwibowo (MATAKIN).

“Perayaan kemerdekaan ke-80 ini perlu menjadi momentum penting bagi seluruh umat beragama untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan cinta tanah air. Merawat persatuan NKRI adalah bagian dari hidup beragama dan berpancasila menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Adib saat membacakan naskah deklarasi.

Dalam deklarasi tersebut, para tokoh agama sepakat bahwa kemajemukan adalah rahmat sekaligus kekuatan sosial yang harus dijaga dan diwariskan secara konsisten kepada generasi penerus. Mereka juga menyinggung pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gangguan hubungan antarumat beragama.

BACA JUGA  47 PLTS Diresmikan Presiden, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

“Tindakan perusakan rumah ibadah yang terjadi beberapa waktu lalu menyadarkan kita betapa pentingnya membangun komunikasi yang tulus dan terbuka agar kesalahpahaman tidak berujung pada tindakan yang tidak terpuji,” ujar Adib membacakan salah satu poin deklarasi.

Deklarasi juga menekankan pentingnya kepekaan sosial umat beragama terhadap isu-isu kemanusiaan, seperti konflik, ketidakadilan, kemiskinan, hingga kerusakan lingkungan hidup. Selain itu, dialog dan silaturahmi antarumat beragama terus didorong untuk memperkuat jalan bersama menuju kehidupan yang damai, setara, dan bermartabat.

Forum lintas agama ini juga menyerukan penguatan sinergi antarpihak, mulai dari kepala daerah, Kementerian Agama, aparat keamanan, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), untuk aktif mengedukasi masyarakat, melakukan deteksi dini potensi konflik, dan merespons isu intoleransi secara adil dan komprehensif.

BACA JUGA  Prabowo ke Kepala Daerah: Jangan Tipu Rakyat

DEKLARASI DAMAI

Mewakili Umat Lintas Agama, Kami Majelis Majelis Agama menyampaikan Deklarasi Damai sebagaimana berikut:

1. Perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 perlu dijadikan momentum penting bagi seluruh umat beragama untuk terus memperkuat komitmen kebangsaan dan rasa nasionalisme cinta tanah air, menjaga dan merawat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai salah satu wujud hidup beragama dan berpancasila menuju Indonesia Emas 2045.

2. Kemajemukan dalam hidup berbangsa dan bernegara adalah rahmat, kekuatan, dan modal sosial yang perlu dirawat, dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus, secara konsisten, persisten dan berkelanjutan.

3. Selalu tanggap mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya gangguan hubungan antar umat beragama yg kurang harmonis, antara lain seperti peristiwa pengrusakan rumah ibadat yang sungguh memprihatinkan yang telah terjadi pada hari-hari yang lalu, yang seharusnya semakin menyadarkan kita semua betapa pentingnya kesadaran untuk membangun sikap keterbukaan dan ketulusan dalam komunikasi yang berkualitas antar umat beragama, agar tidak terjadi lagi tindakan tidak terpuji dan kesalahpahaman yang bisa menjadi salah satu sumber ketidakharmonisan di dalam kehidupan bersama.

BACA JUGA  Bumerang Isu Boikot di Indonesia, Pakar: Waspada, Bisa Tingkatkan Gelombang PHK

4. Umat bergama perlu terus membangun kepekaan sosial dan solidaritas antar sesama umat beragama, dengan memperhatikan isu-isu kemanusiaan seperti terjadinya konflik dan kekerasan, ketidakadilan, kemiskinan, dan perusakan lingkungan hidup.

5. Memperkuat tali silaturahim dan memperbanyak perjumpaan dan dialog antar umat beragama, menjadikan kita semakin intens dalam merawat dan memperkuat jalan bersama untuk kerukunan dan kedamaian hidup bersama yang egaliter, saling hormat-menghormati, manusiawi dan bermartabat.

6. Mendorong sinergi berkelanjutan di antara kepala daerah, kementerian agama, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, aparat keamanan, FKUB, dan lembaga-lembaga keagamaan setempat untuk secara aktif dan proaktif mengedukasi masyarakat akan pentingnya kerukunan, melakukan deteksi dini potensi konflik antarumat beragama, serta merespons peristiwa-peristiwa intoleransi dengan arif, komprehensif, dan berkeadilan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Jokowi Beri Arahan ke Pengurus Baru PSI: Fokus Penguatan Struktur dan Kaderisasi

Published

on

Kitasulsel–BALI Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan arahan langsung kepada jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru saja dilantik. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup di Waroeng Kopi Klotok, Seminyak, Bali, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Momen itu menjadi sorotan publik, terutama setelah cuplikan video pertemuan diunggah ke akun Instagram resmi PSI (@psi_id), meski tanpa suara atau keterangan isi pembicaraan.

Fokus pada Penguatan Struktural dan Kaderisasi

Astrid Widayani, Kepala Sekolah Partai DPP PSI sekaligus Wakil Wali Kota Solo, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkap sebagian isi arahan Jokowi. Menurutnya, Jokowi menekankan pentingnya penguatan struktural partai serta pembinaan kader yang solid dan berintegritas.

BACA JUGA  Rhoma Irama Bagian dari Keluarga Kemenag: Seni sebagai Penguat Keberagaman

“Arahan dari beliau kepada kami DPP PSI adalah agar fokus pada penguatan struktural pengurus yang baru dilantik. Saya sebagai Kepala Sekolah Partai akan segera memulai pendidikan politik dan pengaderan di internal partai,” ujar Astrid saat ditemui di Solo, Sabtu (4/10/2025).

Dorong Generasi Muda Aktif di Dunia Politik

Lebih lanjut, Astrid menyampaikan bahwa Jokowi juga menginginkan agar PSI dapat menjadi warna baru dalam dunia politik nasional, khususnya dalam menarik minat generasi muda untuk lebih peduli dan terlibat aktif dalam proses demokrasi serta pembangunan daerah.

“Harapannya PSI bisa lebih mewarnai politik tanah air, mendorong anak muda agar tidak apatis, lebih aktif berkontribusi dan mengawal kebijakan pimpinan daerah di wilayah masing-masing,” tambahnya.

BACA JUGA  Upacara Peringatan HUT RI ke 79 Digelar di Dua Lokasi Berbeda

Pertemuan Tertutup, Dihadiri Kaesang dan Elite PSI

Dalam video unggahan PSI di media sosial, tampak suasana akrab dan serius menyelimuti pertemuan tersebut. Presiden Jokowi duduk bersama jajaran pengurus DPP PSI yang baru, termasuk:

Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI sekaligus putra bungsu Jokowi

Ahmad Ali, Ketua Harian PSI

Grace Natalie, Anggota Dewan Pembina PSI

Raja Juli Antoni, Sekretaris Jenderal PSI

Meski video dibagikan ke publik, suara dalam rekaman dibisukan, sehingga detail isi pembicaraan tetap menjadi tanda tanya.

Spekulasi Bergabungnya Jokowi ke PSI Muncul Lagi

Pertemuan ini kembali memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan bergabungnya Jokowi ke PSI, pasca dirinya dipecat oleh PDIP dan belum menyatakan secara resmi afiliasi politik baru. Meski begitu, hingga kini baik PSI maupun Jokowi belum memberikan konfirmasi terkait kemungkinan tersebut.

BACA JUGA  Pengalaman Presiden Prabowo akan Mampu Selesaikan Sengketa Empat Pulau

“Mohon doa terbaiknya,” ujar Grace Natalie dalam pernyataan singkat sebelumnya ketika ditanya apakah Jokowi akan bergabung ke PSI.

Langkah Konsolidasi Jelang Pemilu Daerah

Pertemuan ini dinilai sebagai bagian dari langkah konsolidasi internal PSI, khususnya menjelang Pilkada serentak 2027, di mana PSI tengah mempersiapkan kader dan pengurus daerah untuk mengambil peran lebih besar dalam pencalonan kepala daerah.

Diharapkan, dengan dukungan moral dari tokoh sekelas Jokowi, PSI dapat meningkatkan daya tariknya di kalangan pemilih muda dan memperluas pengaruhnya secara nasional.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel