Connect with us

Kementrian Agama RI

Kado HUT RI ke-80, Pemerintah Luncurkan Bantuan Afirmasi bagi Guru Non-ASN dan Pendidik Nonformal

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, pemerintah meluncurkan program bantuan afirmasi bagi para guru di seluruh Indonesia.

Acara bertajuk “Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru” ini menjadi simbol komitmen negara dalam meningkatkan kesejahteraan dan kapasitas pendidik, khususnya mereka yang belum berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para pendidik nonformal.

Peluncuran program dilakukan secara simbolis melalui penekanan tombol bersama oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti, Ketua Komisi X DPR RI, serta sejumlah perwakilan guru dari berbagai daerah.

Acara ini menjadi momentum penting yang menunjukkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui sektor pendidikan.

BACA JUGA  Selamat Hari Pers Nasional, Menag: Pencerah Umat Lestarikan Alam untuk Ketahanan Pangan

“Hari ini kami melaporkan pelaksanaan tiga program strategis dalam bentuk afirmasi negara kepada para pendidik,” ujar Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, di Jakarta.

Tiga Bantuan Strategis untuk Guru dan Pendidik

Program bantuan afirmasi yang diluncurkan meliputi tiga jenis bantuan utama:

1. Bantuan Insentif untuk Guru Non-ASN

Diberikan kepada para guru yang telah lama mengabdi di sekolah formal namun belum berstatus ASN. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dan motivasi mereka dalam menjalankan tugas secara profesional.

2. Subsidi Upah untuk Pendidik Nonformal

Diperuntukkan bagi pengajar di lembaga pendidikan nonformal seperti PKBM dan LKP, sebagai bentuk pengakuan atas peran penting mereka dalam mendidik masyarakat di luar jalur pendidikan formal.

BACA JUGA  Menteri Agama: Anak Disabilitas Bukan Hanya Artis di Bumi, Tapi Juga di Langit!

3. Bantuan Afirmasi Kualifikasi Akademik S-1/D-4

Ditujukan kepada guru yang belum memiliki ijazah sarjana atau diploma IV, untuk mengikuti pendidikan lanjutan secara terstruktur dan didukung penuh oleh pemerintah.

Arahan Presiden dan Komitmen Berkelanjutan

Peluncuran program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang disampaikan dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024, dan kembali ditegaskan pada Hari Pendidikan Nasional 2025.

“Pemerintah hadir untuk mendukung guru dan pendidik sebagai ujung tombak pembangunan SDM. Bantuan ini bukan hanya insentif ekonomi, tapi juga investasi strategis bangsa,” tegas Menteri Nasaruddin Umar dalam sambutannya.

Dengan peluncuran program ini, pemerintah berharap mampu memberikan motivasi dan penghargaan nyata kepada para pendidik yang selama ini menjadi tulang punggung pendidikan nasional, khususnya di wilayah-wilayah yang masih menghadapi tantangan kesejahteraan dan akses pendidikan.

BACA JUGA  Dr H Bunyamin M Yapid:Pelaku Fitnah Terhadap Anregurutta Prof Nasaruddin Umar Cederai Nilai Sosial Berdemokrasi
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Terima Peserta Human Fraternity Fellowship, Menag Jelaskan Program Lintas Agama di Masjid Istiqlal

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama RI Nasaruddin Umar hari ini menerima kunjungan delegasi Zayed Award for Human Fraternity di Ruang VIP Masjid Istiqlal.

Delegasi ini terdiri dari 10 anggota program Human Fraternity Fellowship yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Uni Emirat Arab, India, Amerika Serikat, Burkina Faso, Zambia, Pakistan, dan Bangladesh.

“Kami di sini mewakili Sekretaris Jenderal kami, Judge Mohamed Abdelsalam. Kami sangat bersemangat bisa bertemu dengan Anda sebagai seseorang yang menjadi pejuang dialog lintas agama,” ujar Emily, juru bicara rombongan delegasi tersebut, Senin (11/8/2025).

Delagasi ini mengundang Menag untuk mengajukan nominasi penerima Zayed Award for Human Fraternity 2026, penghargaan global yang diberikan kepada individu yang berkontribusi luar biasa dalam mendorong kerukunan dan kebersamaan di tengah perbedaan.

BACA JUGA  Menteri Agama Resmikan Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar

Menag Nasaruddin menyambut kunjungan delegasi ini. Menag memperkenalkan beragam program lintas agama yang rutin dilaksanakan di Masjid Istiqlal.

“Ada program rutin lintas agama seperti makan bersama yang melibatkan tokoh agama Hindu, Buddha, Konghucu, Katolik, dan Protestan, serta dialog lintas agama. Istiqlal juga menjadi tuan rumah pertemuan duta besar dari lebih 50 negara, baik Muslim maupun non-Muslim, membahas diplomasi agama,” jelas Menag.

Ia juga menekankan bahwa keberadaan Masjid Istiqlal, yang berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta dan terhubung dengan Terowongan Persahabatan, menjadi simbol kuat kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Masjid ini juga menjadi simbol toleransi. Lokasinya berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta, dihubungkan oleh terowongan persahabatan,” terangnya.

BACA JUGA  Stafsus/TA Menag Dr H Bunyamin M Yapid Hadiri Rapat Koordinasi Bersama PPIU, PIHK, dan KBHI se-Provinsi Bengkulu

Lebih lanjut, Menag membagikan kisah kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada tahun 2024 lalu. Ia menceritakan bahwa dirinya sempat mencoba berbicara dalam bahasa Arab dan Paus memahaminya.

“Saya mencoba berbicara dalam bahasa Arab, dan Paus mengerti. Saya pernah dengar bahwa sebelum menjadi Paus, beliau sudah mengunjungi beberapa negara Muslim seperti Suriah dan Sudan, sehingga beliau bisa berbicara bahasa Arab,” kenangnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel