Connect with us

NEWS

Tiga Kali Beruntun dalam Sepekan, JRW–Annur Kembali Antar Jamaah Umrah Program 13 Hari

Published

on

Kitasulsel—SIDRAP — Biro perjalanan Janewa Rabbani Wisata (JRW), anak perusahaan dari Annur Maarif, kembali mencetak sejarah dalam dunia perjalanan ibadah. Dalam sepekan terakhir, JRW dan Annur telah memberangkatkan tiga kelompok jamaah umrah. Tepatnya, khusus JWR dua kali dan Annur Maarif satu kali

Pada Kamis, 24 Juli 2025 menjadi momen keberangkatan tahap ketiga.

Keberangkatan ini menandai kesuksesan luar biasa JRW–Annur dalam memberikan layanan amanah dan profesional, yang kian memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap biro perjalanan ini.

Program umrah kali ini berlangsung selama 13 hari, menggunakan maskapai Scoot Air dengan rute Makassar – Singapura – Jeddah – Madinah.

Sehari sebelumnya, tepatnya 23 Juli, jamaah berkumpul di Masjid Agung Pangkajene, Sidrap, sebelum diberangkatkan ke Makassar untuk proses check-in dan persiapan penerbangan.

BACA JUGA  Rahmatika Target Pembentukan Komisi Hingga Bamus Selesai Pekan Depan

Fajar Hari Sandy, Front Office JRW–Annur Maarif, menyampaikan bahwa seluruh kebutuhan dan fasilitas jamaah telah dipersiapkan secara maksimal.

“Alhamdulillah, ini adalah keberangkatan ketiga dalam minggu ini. Kami bersyukur atas kelancaran dan kepercayaan dari para jamaah. JRW selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan kekhusyukan ibadah tamu-tamu Allah,” tutur Fajar.

Setibanya di Madinah, jamaah akan memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi dan mengikuti city tour ke sejumlah lokasi bersejarah seperti Jabal Uhud, Masjid Quba, dan Kebun Kurma.

Kemudian pada 29 Juli, jamaah akan melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah umrah serta memperbanyak amalan di Masjidil Haram hingga 3 Agustus.

Rombongan dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 4 Agustus melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah, transit di Singapura, dan tiba di Makassar keesokan harinya.

BACA JUGA  Kapolda Sulsel Menerima Penghargaan “KPK Award” 2024 Atas Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi

Dengan mengusung slogan “Kami Bangga Melayani Kita Semua,” JRW dan Annur terus menegaskan posisinya sebagai mitra perjalanan ibadah yang amanah, terpercaya, dan penuh dedikasi. (ibe)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Tarif Impor Jadi 19%, Indonesia Merasa Untung Atas Kebijakan Amerika Serikat

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Di tengah ketegangan dan ketidakpastian ekonomi global, Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam memainkan strategi diplomasi ekonomi secara adaptif dan penuh perhitungan.

Salah satu hasil terbarunya adalah keberhasilan dalam negosiasi tarif impor Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia yang kini disepakati turun menjadi 19%, dari sebelumnya 32%.

Keberhasilan ini bukan semata hasil lobi, melainkan buah dari pendekatan diplomatik yang matang dan terstruktur.

Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, yang menyebut kesiapan Indonesia saat mengajukan negosiasi pada April lalu sebagai kunci keberhasilan.

“Indonesia dianggap merupakan negara yang awal-awal April lalu responsnya cukup baik. Kita ke sana membawa dokumen yang lengkap, membawa penawaran yang lengkap… oleh pihak Amerika betul-betul diapresiasi,” ujar Susiwijono, Rabu (23/7/2025).

BACA JUGA  Purna Praja STPDN 03 Sulselbar Gelar Buka Puasa Bersama dengan Kaum Dhuafa

Lebih dari sekadar tarif, hasil kesepakatan ini dinilai menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang karena membuat produk nasional lebih kompetitif dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Bahkan, Indonesia dinilai sebagai kandidat kuat tujuan relokasi industri, yang membuka peluang baru untuk pertumbuhan investasi dan penciptaan lapangan kerja.

“Justru dengan kondisi global seperti ini walaupun ketidakpastiannya masih sangat tinggi, namun sebenarnya sebagian perkembangan yang ada justru menjadi opportunity untuk Indonesia,” tambahnya.

Meski tarif 19% dijadwalkan berlaku 1 Agustus 2025, Indonesia mendapatkan keistimewaan dengan adanya klausul yang menunda penerapan hingga pernyataan bersama (joint statement) disepakati. Ini memberikan ruang tambahan untuk penguatan posisi negosiasi.

“Hari ini pun, kalau ekspor ke Amerika, kemudian barangnya masuk, sampai 1 Agustus kalau kita belum publish joint statement bersama, kita masih kena MFN plus 10%,” jelasnya.

BACA JUGA  Paripurna DPRD Sulsel, Fraksi NasDem Minta Pengelolaan Keuangan Pemprov Lebih Efisien dan Tepat Sasaran

Pemerintah menegaskan bahwa strategi perdagangan Indonesia tidak terpaku pada hubungan dengan AS saja. Berbagai upaya seperti kerja sama dalam IEU-CEPA, FTA, dan CPTPP menjadi bagian dari peta besar penguatan ekonomi nasional dalam rantai pasok global.

“Dengan membuat trade deal dengan Amerika, sehingga tarif masuknya barang-barang Amerika 0%, saya kira tidak akan terlalu mengkhawatirkan,” kata Susiwijono, sembari memastikan bahwa produk-produk Amerika yang masuk bukanlah saingan utama bagi industri lokal.

Pemerintah tetap optimistis menatap 2025 dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2%, sembari menyiapkan sejumlah kebijakan lanjutan yang akan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel