Kementrian Agama RI
Letakkan Batu Pertama Pusat Layanan STABN Sriwijaya, Menag: Bukti Negara Hadir

Kitasulsel–TANGERANG Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gedung Pusat Layanan Informasi Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya di Tangerang.
Pembangunan ini ditujukan untuk mendukung layanan akademik dan non-akademik yang lebih terintegrasi, efisien, dan inklusif di lingkungan kampus keagamaan Buddha.

“Gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi representasi dari hadirnya negara dalam melayani umat Buddha dan dunia pendidikan secara adil dan setara,” ujar Menag Nasaruddin Umar, Kamis (17/7/2025).
Gedung Pusat Layanan Informasi STABN Sriwijaya dirancang dua lantai, berdiri di atas lahan seluas 6.000 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 2.000 meter persegi.

Menag juga mengungkapkan pentingnya kehadiran negara dalam menjamin keadilan pelayanan pendidikan bagi seluruh umat beragama, termasuk umat Buddha.
“Negara tidak boleh absen dalam menjamin keadilan pelayanan untuk semua agama. Termasuk bagi umat Buddha, dan kampus seperti STABN ini menjadi ujung tombak kita,” jelasnya.
Menteri Agama berharap penguatan infrastruktur kampus, semangat keberagamaan yang damai, serta pengembangan kapasitas kelembagaan terus ditingkatkan agar STABN Sriwijaya mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi rujukan pendidikan Buddhis nasional.
“Kita ingin kampus-kampus keagamaan seperti ini menjadi model hidup rukun di Indonesia dan dunia,” kata Menag.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga berkomitmen untuk memperjuangkan pembangunan asrama putra agar STABN Sriwijaya. “Insyaallah akan kita perjuangkan agar asrama putra bisa dibangun. Karena tempat seperti ini menjadi tempat pembibitan generasi masa depan bangsa,” ujar Menag Nasaruddin.
Menag menilai bahwa keberadaan asrama di kampus keagamaan sangat penting untuk membentuk karakter mahasiswa sekaligus membangun semangat hidup bersama dalam keberagaman. Menurutnya, STABN Sriwijaya memiliki potensi besar dalam mencetak generasi muda Buddhis yang unggul dan moderat.
“Di tempat seperti ini mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga hidup bersama dalam keberagaman. Inilah miniatur Indonesia,” katanya.
Sementara itu Ketua STABN Sriwijaya, Edi Ramawijaya Putra menuturkan bahwa Pembangunan Pusat Layanan ini sebagai upaya peningkatan layanan Pendidikan tinggi dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Salah satunya, perpustakaan akan kami pindahkan ke gedung yang akan dibangun ini agar masyarakat desa dan sekitarnya bisa membaca dan meningkatkan literasinya,” ungkap Edi.
Perkuliahan pascasarjana dan bentuk perkulihaan berbasis proyek dan problem solving, lanjut Edi, juga akan akan dilakukan di tempat tersebut. “Perkuliahan terintegrasi seperti general stadium, workshop, hingga webinar juga akan dilakukan di sini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Edi juga menyampaikan harapan besar atas pembangunan asrama putra di lingkungan kampus. Menurutnya, kebutuhan ini sudah mendesak karena selama ini hanya tersedia asrama untuk mahasiswa putri.
“Kita berharap ada bantuan asrama untuk putra. Karena selama ini asrama putra kita minim. Kalau bisa dibantu satu tower,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa keterbatasan asrama membuat sebagian mahasiswa terpaksa tinggal di luar kampus, yang tidak hanya mahal secara biaya, tetapi juga menyulitkan kampus dalam melakukan pembinaan secara intensif.
“Mahasiswa kami ini berasal dari berbagai daerah di Sumatera bahkan luar pulau. Kalau mereka tinggal di luar kampus, pertama mahal, kedua kontrol kita terbatas,” ungkapnya.
Menurut Edi, tambahan asrama akan memperkuat fungsi kampus sebagai ruang pembinaan nilai-nilai kebuddhaan yang tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Asrama bukan cuma tempat tinggal, tapi juga tempat pendidikan karakter. Kita ingin mahasiswa tumbuh dalam suasana yang religius dan disiplin,” katanya.
Ketua STABN Sriwijaya, Edi Rama Wijaya Putra, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kementerian Agama terhadap pengembangan kampus. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama atas dukungannya selama ini.” Ucapnya.
Selain seremoni peletakan batu pertama, kegiatan ini juga diisi dengan penanaman delapan pohon matoa oleh Menteri Agama dan jajaran. Penanaman pohon ini mengandung filosofi mendalam sebagai lambang “Jalan Mulia Berunsur Delapan” dalam ajaran Buddha, yang mencerminkan arah hidup yang benar, disiplin, dan pencerahan.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan Umat Beragama, Pengawasan, dan Kerjasama Luar Negeri; Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemenag RI; Ketua Komisi XII DPR RI; Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Banten; Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang; Ketua STABN Sriwijaya; Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Gedung; serta Pengurus Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Turut hadir pula unsur Forkopimda (Forum koordinasi pimpinan daerah) setempat, seperti Komandan Rayon Militer Legok, Kapolsek Cisauk, Camat Cisauk, dan Kepala Desa Dangdang.
Selain itu, hadir Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia Provinsi Banten, Ketua DPD Persatuan Umat Buddha Indonesia Provinsi Banten, Ketua Umum Boen Tek Bio Tangerang, dan perwakilan perintis STABN Sriwijaya, Dr. Sapardi. (*)
Kementrian Agama RI
Pesan Menag pada ASN, Jadi Teladan Syukur dan Sabar

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan ASN untuk selalu bersyukur dan sabar dalam menghadapi ujian kehidupan. Pesan ini disampaikan dalam tausiyah pada acara Doa Bersama Seluruh ASN Indonesiayang digelar secara daring.
“Alhamdulillah kita di Indonesia terjadi hal yang sangat menakjubkan. Dalam situasi mereka merasakan krismon yang sangat dahsyat, malah justru kita di Indonesia memberikan makanan gratis kepada murid-murid sekolah kita, perempuan hamil dan perempuan yang baru melahirkan,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kamis (4/9/2025).

Menag menegaskan, kondisi Indonesia yang tetap bisa menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah krisis global harus disyukuri oleh para ASN. Ia menyebut bahwa rasa syukur tidak hanya berupa ucapan, tetapi juga tindakan nyata.
“Syukur itu ada action, ada interaksi antara yang berkebutuhan dan orang yang punya kelebihan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menag mengajak ASN untuk meningkatkan kualitas syukur menjadi syakur, yaitu menerima apapun yang datang dari Allah, baik nikmat maupun musibah.
“Kalau orang sudah sampai ke tingkat syakur, semua apapun yang menimpa dirinya, kebaikan atau keburukan, dia syukuri semuanya,” katanya.
Dalam tausiyahnya, Menag juga mengingatkan agar ASN tidak terjebak dalam ujian kemewahan maupun penderitaan, tetapi menjadikan syukur dan sabar sebagai dua sayap kehidupan.
“Padahal kalau kita ingin hidup tenang, dua sayap kehidupan ini harus diubah, yaitu syukur dan sabar. Syukur pada saat kita mendapatkan kenikmatan, sabar pada saat mendapatkan ujian. Dua sayap kehidupan ini menerbangkan kita kembali,” tutur Menag.
Doa Menteri Agama bersama para ASN
Allah, ya Tuhan. Pagi hari yang cerah di ini. Kami para hamba-Hu yang terhimpun di dalam ASN, hadir bersama-sama mengalami media Zoom ini dalam rantai memanjatkan syukur atas karunia yang bermayakan kepada kami, bangsa kami, khususnya kami semuanya atasnya. Dan kami juga hadir di tempat ini untuk memutuskan agar persoalan-persoalan yang belum selesai di bangsa ini segera mungkin untuk selesaikan.
Bantulah kami ya Tuhan, Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rabbi. Kami mohon maunah-Mu, pertolongan-Mu, agar kami semua bukan hanya pandai mengikuti rikmat-Mu, tetapi juga pandai bersyukur, pandai bersabar.
Dan bersyukur banyak kebanggaan di hadapan kami, di tengah-tengah kami. Jadikanlah kami sebagai hamba yang pandai bersyukur, tapi juga pandai bersabar terhadap berbagai macam cobaan.
Bukan hanya kami mampu bersikap ikhlas, tetapi juga mampu bersikap istirahat. Ajarilah hamba-Mu, bukan hanya bisa bersikap kritis, tetapi juga bisa bersikap santun. Ajarilah kami semuanya para hamba-Mu, bukan hanya berani melakukan kebenaran, tetapi juga takut melakukan kelanggaran.
Ajarilah kami para hamba-Mu semuanya, bukan hanya pandai melihat kelemahan orang lain, tetapi juga pandai melihat kelemahan dirinya sendiri. Ajarilah kami para hamba-Mu, bukan hanya mampu mengetahui apa yang diamalkan, tetapi juga mampu mengamalkan apa yang diketahui.
Ajarilah kami para hamba-Mu, bukan hanya mampu berbicara banyak, tetapi juga mampu berbuat banyak. Ajarilah kami para hamba-Mu, bukan hanya mampu menjadi orang pintar, tapi juga mampu menjadi orang arif bijaksana. Ajarilah hamba-Mu, bukan hanya mampu menjadi orang yang bijak, tetapi juga mampu menjadi rakyat yang sanggup.
Ya Allah, kami semua memohon pengampunan-Mu. Karena mungkin di hadapan kami ada orang yang susah, belum kami bantu, padahal kami punya kemampuan. Ada orang yang didalami, belum kami lindungi. Ada orang yang terlantar, belum kami perhatikan.
Ada orang meminta maaf, belum kami maafkan. Ada hak orang lain, belum kami penuhkan. Ada kewajiban terhadap-Mu, ya Allah, belum kami tunaikan. Dan di dalam benak kami ada aibnya orang lain, tidak kami sembunyikan. Dan ada suguhan dosa maksiat, tidak kami tolak.
Ampunilah seluruh dosa dan kegilapan kami semuanya, ASM, terutama yang berkumpul dalam sepemimpin. Ampunilah juga para orang tua biologis dan orang tua intelektual skritual kami, khususnya para pahlawan kami yang telah mengagas melahirkan bangsa yang sangat kami cintai.
Ampunilah juga segala pemimpin bangsa kami. Jauhkan kami semua dari segala bentuk kita, perpecahan, bencana, dan petaka yang dapat mengembalikan bangsa kami ke titik 0.
Secara khusus kami juga memohon kepada amui Allah. Akhir-akhir ini bangsa kami diuji, jangan adanya konflik di beberapa tempat. Selesaikanlah urusan kami dan angkatlah seluruh perbedaan pendapat yang tidak pernah membuat kami.
Dan angkatlah semua penderitaan yang dialami bangsa kami. Berikanlah jalan keluar sesegera mungkin, apa yang menjadi problem bangsa kami ya Allah.
Kami sungguh sangat yakin bahwa Engkau, Tuhan kami, lebih menonjol sebagai Maha Pengasih Maha Penyayang, bukan sebagai Maha Penyiksa dan Maha Penghukum. Ya Allah, ya Tuhan kami, sepenuhnya kami serahkan dirinya kepada Kamu.
Genggamlah kami, rangkulah kami, jangan pernah Engkau melepaskan kami lagi. Karena kami yakin, kami semuanya merasakan bahwa Engkau memang betul-betul Tuhan kami yang mengerti terhadap konflik kami.
Ya Allah, masih panjang jalan yang harus kami tempuh. Masih besar tantangan yang harus kami lewati. Masih banyak tanya-jawab yang harus kami umbang. Dan masih beragam hambatan yang harus kami lewati selama kami sebagai anggota ASN.
Sinergikanlah segala potensi kami untuk melewati tantangan-tantangan itu. Kami yakin, bagaimana pun, tantangan itu lebih mudah kami lewati dengan baik jika Engkau harus mendampingi kami. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics11 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login