Pendidikan
Klarifikasi Kepsek SMPN 7 Makassar, Terkait Dugaan Penjualan Atribut Sekolah

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah unggahan di media sosial Instagram yang menampilkan dugaan penjualan atribut perlengkapan sekolah di salah satu SMP Negeri di Kota Makassar menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat.
Sorotan publik semakin besar karena saat ini Pemerintah Kota Makassar tengah menjalankan program seragam sekolah gratis bagi siswa.Makassar, 15 Juli 2025

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Makassar, Muhammad Nasir, S.Pd., M.Pd., yang beralamat di Jl.Cakalang No. 1 Totaka memberikan klarifikasi tegas. Ia membantah adanya praktik penjualan atribut sekolah di lingkungan sekolah yang ia pimpin.
“Saya pastikan tidak ada proses penjualan seragam maupun atribut sekolah di SMPN 7 Makassar. Kami justru mendukung penuh program seragam gratis dari Bapak Wali Kota. Itu adalah program wajib yang harus kita sukseskan bersama,” tegas Muhammad Nasir saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (15/7/2025).

Ia juga menambahkan bahwa seluruh satuan pendidikan di Kota Makassar telah menerima instruksi untuk tidak menarik biaya apapun terkait atribut sekolah dari siswa maupun orang tua.
“Jika masih ada sekolah yang melakukan penjualan, maka konsekuensinya ditanggung sendiri oleh pihak yang bersangkutan,” tambahnya.
Program seragam gratis ini merupakan salah satu kebijakan strategis Pemerintah Kota Makassar untuk meringankan beban ekonomi orang tua siswa, terutama di awal tahun ajaran baru. Kebijakan tersebut mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena dinilai berpihak pada sektor pendidikan dan keluarga kurang mampu.
Meski demikian, sejumlah pihak mendesak Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk segera menelusuri kebenaran informasi yang beredar di media sosial. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kegaduhan di masyarakat dan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran.
Pihak sekolah juga menyarankan agar dilakukan pengecekan langsung ke sekolah-sekolah yang diduga melakukan penjualan, guna memastikan kebenarannya di lapangan.
“Harapan kami, seragam sekolah ini bisa segera didistribusikan ke seluruh sekolah agar dapat digunakan oleh siswa setelah kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), mengingat tahun ajaran baru sudah memasuki hari-hari efektif belajar,” tutup Muhammad Nasir. (*)
Pendidikan
51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).
Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.
Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.
“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.
Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.
“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.
Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.
“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.
SITREN Kembali Aktif
Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.
Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).
“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.
Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login