Provinsi Sulawesi Barat
Pemprov Sulbar Pastikan Stok Beras Aman, Bangun Sinergi dengan BULOG untuk Jaga Stabilitas Harga Beras

Kitasulsel–MAMUJU Pemprov Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan memastikan bahwa stok beras di wilayah ini aman dan mencukupi, Jumat 4 Juli 2025.
Hal ini, menjadi perhatian serius Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga agar tidak adanya bahan pokok mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Kepala Dinas Ketapang Sulbar Abdul Waris Bestari mengatakan cadangan beras pemerintah nasional mencapai sekitar 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun.
“Ini semuanya hasil serapan gabah petani lokal yang dilakukan Bulog,” kata Waris.

Di daerah, BULOG telah menyerap mayoritas hasil panen petani Sulbar, menjamin pasokan optimal. Bersama BULOG, Pemprov Sulbar akan menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa 10 kg beras per keluarga kepada lebih dari 106.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk alokasi Juni–Juli 2025.
“Bukan hanya CPP, kita juga menjalankan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Bank Indonesia Perwakilan Sulbar dan BULOG di berbagai daerah. Program ini efektif menekan inflasi pangan dan menjaga daya beli masyarakat menjelang HBKN,” ungkapnya.
Apalagi, menurut rilis BPS Sulawesi Barat, inflasi tahun-ke-tahun (year‑on‑year) Provinsi Sulbar pada Juni 2025 tercatat sebesar 2,57 persen dengan inflasi bulanan sebesar 0,18 persen. Komoditas beras menjadi penyumbang utama inflasi pangan, namun laju inflasi yang relatif rendah menunjukkan efektivitas intervensi pasar, termasuk GPM.
Sejak 2022, Pemprov Sulbar menjalin Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Gorontalo, untuk memperkuat distribusi pangan dan ketahanan wilayah.
Pada Desember 2023, telah dibahas mekanisme logistik lintas wilayah guna mendukung IKN dan ketahanan pangan regional.
“Pemprov Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan senantiasa menjaga koordinasi erat dengan BULOG, TPID, BI, dan mitra KAD. Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara kolaboratif telah memberikan kontribusi nyata dalam menekan laju inflasi daerah,” ujar Waris Bestari.
Adnan, SP, Kepala Bidang Distribusi Cadangan dan Harga Pangan, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi teknis dengan BULOG, BI, dan stakeholder agar penyaluran CPP dan pelaksanaan GPM tepat sasaran dan merata.
“Semua ini sebagai langkah menjaga keterjangkauan harga serta ketersediaan pasokan di seluruh Sulbar,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan terus mengoptimalkan sinergi antar sektor dan antardaerah untuk menjaga ketahanan pangan.
Dukungan BULOG, Bank Indonesia, serta kemitraan regional menjadikan intervensi distribusi, GPM, dan KAD sebagai fondasi strategis dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan menuju kesejahteraan masyarakat. (*)
Provinsi Sulawesi Barat
Gubernur SDK Kunjungi Makam Pejuang Sulbar dan Maraqdia Tokape Arajang Balanipa

Kitasulsel–JATIM Gubernur Sulbar Suhardi Duka berziarah ke makam KH. Ahmad Yahya, yang merupakan tokoh pejuang dan Maraqdia Tokape Arajang Balanipa, di Pacitan, Jawa Timur, Kamis, 3 Juli 2025
Apa yang dilakukan Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyambung sanad perjuangan yang merupakan langkah kecil untuk menghormati warisan besar.

“Saya menyempatkan mengunjungi makam seoarang pejuang negara yang mangkat pada tahun 1872,” kata Suhardi Duka.
Suhardi Duka disela-sela berziarah menceritakan bagaimana Maraqdia Tokape Arajang Balanipa KH Ahmad Yahya semasa hidupnya.

“Beliau pernah diasingkan Belanda, kalau tidak salah sampai di sini diubah namanya menjadi KH Ahmad Yahya,” ungkapnya.
“Saat ini saya berada di Pacitan dan menyempatkan mengunjing serta mendoakan almarhum Maraqdia Tokape Arajang Balanipa,”tambahnya.
Diketahui, Maraqdia Tokape merupakan salah satu pejuang dari tanah Mandar, Sulawesi Barat. Semasa hidupnya, ia menjadi Raja Balanipa ke-46 sekitar tahun 1871-1873, almarhum juga dikenal yang menolak untuk tunduk pada Belanda saat itu.
Akan tetapi, dalam perjuangannya Tokape berakhir di tangan Belanda.
Kala itu, Tokape terkepung di istananya Lekopa’dis, kemudian ditangkap oleh Belanda.
Namun, ada juga cerita lainnya menyebutkan, Tokape sengaja menyerahkan diri untuk melindungi pasukannya.
Tahun 1893, ia kemudian ditahan di Makassar, dibawa ke Batavia untuk diadili, kemudian diasingkan ke Pacitan, Jawa Timur, hingga akhir hayatnya.(*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login