Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Terima Kembali Aset Lahan IKB Seluas 8,59 Hektare di Sidrap Secara Sukarela

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menerima kembali aset daerah berupa lahan Instalasi Kebun Benih (IKB) seluas 85.890 meter persegi atau lebih dari 8,59 hektar di Tanru Tedong, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Rabu, 25 Juni 2025.

Lahan yang sebelumnya dikuasai oleh pihak masyarakat tersebut kini telah diserahkan kembali secara sukarela kepada pemerintah, melalui mekanisme persuasif dan sesuai prosedur yang berlaku.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Arwin Azis, mengonfirmasi bahwa proses pengembalian ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan aset milik daerah.

“Hari ini kita baru menerima lahan berupa instalasi kebun benih, IKB yang dikelola oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulawesi Selatan,” ungkap Andi Arwin usai proses penyerahan berlangsung di Kantor Satpol PP Sulsel.

BACA JUGA  Launching Aplikasi SIPANDA: Mempermudah Akses Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak di Makassar

Menurutnya, langkah pemulihan aset ini diawali dengan pemanggilan resmi terhadap pihak penguasa lahan, yang dilakukan oleh Tim Penyidik ​​Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP melalui surat permintaan klarifikasi.

Setelah memberikan keterangan dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP), pihak terkait sempat menolak menandatangani surat pernyataan pengembalian aset.

“Kami sudah menawarkan untuk menandatangani surat pernyataan, tetapi waktu itu belum bersedia. Namun setelah kami sampaikan konsekuensi sesuai SOP, akhirnya yang bersangkutan menyatakan siap menyerahkan aset secara sukarela,” ujar Arwin.

Penyerahan dilakukan langsung di Kantor Satpol PP dan disaksikan oleh Kabid Aset BKAD, Plt. Karo Hukum dan perwakilan dari Dinas TPH-Bun Sulsel.

Lahan yang telah resmi kembali menjadi milik Pemprov ini selanjutnya akan diserahkan ke dinas teknis untuk dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

BACA JUGA  Pj Gubernur Prof Zudan Minta Kadis Kesehatan Hewan Buatkan Neraca Peternakan di 24 Kabupaten Kota se Sulsel

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Sulsel dalam memperkuat tata kelola aset daerah serta mencegah potensi konservasi atau penguasaan tanpa hak. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Menhub Dudy: Water Aerodrome Sulsel akan Jadi Tonggak Baru Transportasi Nasional

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meluncurkan uji coba terbang pesawat amfibi (seaplane) sekaligus menandai peletakan prasasti groundbreaking pembangunan water aerodrome di Taman Andalan, kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Senin, 11 Agustus 2025.

Satu unit pesawat Cessna 172S Skyhawk SP dengan kode registrasi PK-APO mendarat mulus di perairan CPI dalam rangkaian demo flight perdana.

Peluncuran ini dihadiri Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, Sekretaris Daerah Sulsel, serta sejumlah bupati dan wali kota.

Menurut Dudy, keberadaan water-based aerodrome akan menjadi langkah strategis membuka konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah di Sulsel, khususnya daerah yang sulit dijangkau transportasi darat dan laut konvensional.

BACA JUGA  Disdik Sulsel Terbitkan Edaran Hafalan Al-Qur’an Juz 30 bagi Guru, Tendik dan Siswa Muslim Tingkat SMA/SMK/SLB

“Sulawesi Selatan memiliki garis pantai panjang dan gugusan pulau kecil dengan keindahan luar biasa, namun juga tantangan konektivitas. Infrastruktur ini akan menjadi titik sandar dan operasional armada seaplane, sekaligus mendukung sektor transportasi, logistik, pelayanan kesehatan darurat, hingga pariwisata,” ujar Dudy.

Ia menambahkan, demo flight ini tidak hanya unjuk kemampuan, tetapi juga memastikan keamanan, keselamatan, serta kesiapan operasional. Pesawat Cessna yang digunakan berkapasitas empat penumpang, mampu terbang selama tiga jam, dengan kebutuhan landas hanya 700 meter untuk lepas landas dan 300 meter untuk mendarat.

Moda transportasi udara ini akan menjadi solusi cepat dan fleksibel bagi wilayah kepulauan Sulsel. Tahap awal, jalur seaplane akan menghubungkan Taka Bonerate (Selayar) dengan Labuan Bajo (Manggarai Barat, NTT).

BACA JUGA  Menag Khatib dan Imam Salat Jumat di Toraja Utara

“Kita ingin menjangkau daerah yang selama ini sulit diakses, bahkan untuk penanganan darurat seperti mengirim tenaga medis,” kata Dudy.

Menhub mengapresiasi inisiatif Sulsel sebagai provinsi pertama di Indonesia yang membangun water aerodrome.

“Saya sangat bangga dengan Pak Gubernur Sulawesi Selatan dengan inisiasinya dan inisiatifnya. Menjadikan Provinsi Sulawesi Selatan menjadi provinsi yang pertama,” ucapnya.

Ia juga mengajak pelaku usaha dan maskapai untuk berinvestasi dalam pengembangan moda transportasi ini.

“Investasi ini bukan sekadar bernilai finansial, tetapi juga tabungan masa depan yang memberi manfaat bagi generasi mendatang,” tutur Dudy.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Pemprov Sulsel dengan FlyJaya dan Star Wisata Air.

BACA JUGA  Pj Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Respons Santai Tanggapi Sorotan Edaran Perekaman e-KTP Pemilih Pemula

Pembangunan dan pengoperasian water aerodrome diharapkan menjadi tonggak baru sejarah transportasi Indonesia, sekaligus mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah selatan Nusantara. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel