Connect with us

Provinsi Sulawesi Barat

Gubernur SDK Apresiasi Bakti Kesehatan Polda Sulbar: 3.462 Masyarakat Terlayani Jelang HUT Bhayangkara ke-79

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat menggelar kegiatan bakti kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar, dihadiri Gubernur Suhardi Duka (SDK), Kapolda Irjen Pol Adang Ginanjar, jajaran Forkopimda, serta ratusan masyarakat yang mendapatkan layanan kesehatan secara gratis. Senin, 16 Juni 2025.

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka menyampaikan apresiasinya kepada Polda Sulbar atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya, meski Polri memiliki tugas berat dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum, namun tetap mampu berperan aktif di sektor sosial seperti kesehatan.

“Di tengah tugas beratnya, Polri masih memberikan perhatian serius terhadap masalah kesehatan masyarakat. Ini patut diapresiasi. Sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian menjadi modal besar dalam menghadirkan pelayanan terbaik untuk rakyat,” ujar SDK.

BACA JUGA  Lantik Pengurus IJS, Gubernur SDK : Sajikan Informasi Sesuai dengan Fakta-fakta

SDK juga menyoroti pentingnya peran Dokkes Polri dalam menjaga kesehatan personel kepolisian sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia menyebut kegiatan seperti ini memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

“Saya berterima kasih kepada Kapolda yang terus mampu membangun sinergi, menyatukan potensi yang ada hingga menjadi kekuatan besar untuk memberikan layanan nyata bagi masyarakat,” tutup Suhardi Duka.

Kabiddokkes Polda Sulbar, Kombes Pol Dr. Efri Susanto, dalam laporannya menyampaikan bahwa bakti kesehatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap permasalahan kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini juga sejalan dengan program prioritas pemerintah pusat dalam bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penurunan angka stunting.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan manfaat langsung kepada masyarakat serta meningkatkan citra positif Polri melalui pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat luas.

BACA JUGA  SDK Ajak DPRD Bangun Sulbar Untuk Maju dan Sejahtera

Termasuk di dalamnya pelayanan untuk pengemudi ojek online, sunatan massal, pemeriksaan KB, donor darah, hingga layanan spesialis untuk stunting dan bedah minor,” jelasnya.

Total peserta yang menerima manfaat dari kegiatan ini mencapai 3.462 orang. Di antaranya, 1.050 pengemudi ojek online mendapatkan pemeriksaan kesehatan, 100 anak mengikuti sunatan massal, 100 peserta pemeriksaan KB, dan 100 orang donor darah.

Selain itu, juga dilakukan pelatihan bantuan hidup dasar kepada 300 pelajar dan mahasiswa, serta pemberian bantuan bibit cabai dari Kelompok Tani Sulbar untuk mendukung ekonomi keluarga sebagai bagian dari solusi pengentasan stunting.

Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar menegaskan bahwa Polri hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari solusi sosial yang mendekatkan institusi kepolisian dengan masyarakat.

BACA JUGA  Malam Ramah Tamah HUT RI di Anjungan Pantai Manakarra, Pemprov Gandeng UMKM Sediakan Hidangan Gratis Buat Pengunjung

“Bakti kesehatan ini bukan hanya simbolis, tapi nyata untuk masyarakat. Semua layanan hari ini gratis. Kami ingin membuktikan bahwa Polri hadir untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” tegasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Dinas ESDM Sulbar Bahas Strategi Pengelolaan Tantangan PLTS Bersama UNDP Indonesia

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan energi bersih di wilayah Sulbar. Hal ini ditunjukkan melalui partisipasi Kepala Bidang Energi, Andi Rahmat, mewakili Kepala Dinas ESDM Sulbar, dalam rapat koordinasi daring bersama UNDP Indonesia, yang membahas strategi pengelolaan tantangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sulbar.

Rapat yang berlangsung pada Rabu 18 Juni 2025 ini merupakan bagian dari program Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS), yang merupakan kolaborasi antara UNDP Indonesia dan Kementerian ESDM, dengan pendanaan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Program ini bertujuan meningkatkan akses energi bersih melalui pembangunan PLTS off-grid di 22 desa pada empat provinsi, termasuk Sulbar. Di Sulbar, program ini mencakup empat lokasi, yaitu Desa Pangandaran, Desa Saluleang, Dusun Buntu Lalong (Desa Leling Utara), dan Desa Kopeang.

Programme Manager Nature Climate Energy UNDP Indonesia, Mathilde Sari Gokmauli, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sulbar atas dukungan aktifnya terhadap pelaksanaan program ini.

BACA JUGA  Peringati HKN ke-60, Pj Gubernur Bahtiar Tekankan Semua Kepala Daerah Memberikan Perhatian Serius Pertumbuhan Ekonomi

“Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemprov Sulbar melalui Dinas ESDM terhadap keberlangsungan Program ACCESS. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi yang baik di tingkat daerah,” ungkap Mathilde.

Meskipun 22 PLTS dalam program ini telah beroperasi sejak tahun lalu dan kini sedang dalam proses serah terima dari Kementerian ESDM ke pemerintah desa, sejumlah tantangan teknis dan sosial masih ditemukan.

Salah satunya adalah kerusakan pada PLTS di Dusun Buntu Lalong, Desa Leling Utara, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, yang kini sedang dalam proses perbaikan.

Tantangan lainnya termasuk kurangnya partisipasi masyarakat dalam membayar iuran bulanan, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah desa masing-masing.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Sulbar, Andi Rahmat menyampaikan bahwa Pemprov Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka (SDK) dan Salim S. Mengga (JSM) mendukung program ACCESS ini karena dampaknya langsung diterima oleh masyarakat.

Ia mengungkapkan, untuk bantuan biaya pemeliharaan PLTS tersebut, pemerintah provinsi terkendala dengan regulasi yang ada dalam Permendagri Nomor 7 Tahun 2024 tentang Perubahan Permendagri Nomor 19 Tahun 2026 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, karena PLTS tersebut adalah asset dari pemerintah desa masing-masing.

BACA JUGA  Malam Ramah Tamah HUT RI di Anjungan Pantai Manakarra, Pemprov Gandeng UMKM Sediakan Hidangan Gratis Buat Pengunjung

“Karena aset PLTS sudah menjadi aset milik desa, sehingga pemerintah provinsi terbentur dengan regulasi jika diintervensi secara langsung pemeliharaannya,” ucapnya.

Mengatasi kendala tersebut, pihaknya akan cari solusi bersama agar PLTS yang sudah terbangun itu tetap berfungsi dengan baik namun tidak melanggar aturan yang berlaku, misalnya mencoba skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari pemerintah desa kepada pemerintah kabupaten atau ke pemerintah provinsi.

“Mungkin kita bisa mengkaji bagaimana jika perbaikannya diajukan melalui BKK, baik ke pemerintah provinsi maupun kabupaten,” ujar Andi Rahmat.

Ia pun mencontohkan pengelolaan PLTS yang sukses di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, yang dikelola oleh koperasi dan menggunakan sistem token untuk distribusi listrik kepada warga.

“Model pengelolaan berbasis koperasi dan sistem token seperti di Pulau Karampuang bisa menjadi acuan. Atau bisa juga dengan cara masyarakat hanya membayar sesuai daya yang mereka butuhkan, sisanya dapat dijual kepada pelanggan yang membutuhkan daya listrik yang lebih besar,” jelasnya.

BACA JUGA  Hadiri Paripurna Hut Majene ke-479, Sekprov: Provinsi Akan Terus Mendukung Majene Jadi Sentra Pendidikan

Andi Rahmat juga menyoroti perlunya sosialisasi dan ketegasan dari pemerintah desa kepada masyarakat terkait pentingnya iuran operasional.

“PLTS adalah aset bersama. Tanpa partisipasi masyarakat dalam perawatan dan iuran, maka keberlanjutan sistem ini akan sulit terwujud,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembagian daya kepada masyarakat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen, agar skema pembayaran menjadi lebih fleksibel dan adil.

Menutup pertemuan, Manager UNDP Indonesia meminta Dinas ESDM Sulbar untuk memfasilitasi pertemuan tatap muka dengan para kepala desa, pengurus BUMDes, serta pemerintah kabupaten dan provinsi terkait.

Hal itu disambut baik oleh Andi Rahmat, ia menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi permintaan tersebut.

Dengan kolaborasi lintas pihak yang kuat, Dinas ESDM Sulbar berharap pengelolaan PLTS di desa-desa penerima manfaat program ACCESS dapat berjalan optimal dan berkelanjutan demi mendorong kemandirian energi masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel