Connect with us

Luwu Timur

Bupati Irwan Berkurban 18 Ekor Sapi, Ajak ASN dan OPD Teladani Semangat Berbagi

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 menjadi momen bermakna bagi Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam.

Pasalnya, perayaan hari besar keagamaan ini, Bupati Irwan secara pribadi menunaikan ibadah kurban dengan menyumbangkan 18 ekor sapi untuk didistribusikan ke sejumlah desa di Kabupaten Luwu Timur.

Kegiatan kurban ini menjadi bentuk kepedulian, pengabdian sosial, sekaligus ibadah yang rutin dilaksanakan oleh Bupati Irwan, bahkan jauh sebelum dirinya menjabat sebagai kepala daerah.

Setiap tahun, bersama keluarga, beliau secara konsisten membagikan hewan kurban kepada masyarakat yang membutuhkan di berbagai wilayah Luwu Timur.

“Insha Allah, tahun ini kami akan menyalurkan 18 ekor sapi kurban kepada masyarakat di beberapa desa di Luwu Timur. Ini sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT,” ungkap Bupati Irwan saat dikonfirmasi, Kamis (29/05/2025).

BACA JUGA  Wajah Baru BBG dalam Gagasan Bupati Irwan, Akan Disayembarakan

Lebih lanjut, orang nomor satu di Bumi Batara Guru ini juga mengajak seluruh pimpinan dan staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang beragama Islam untuk turut serta menunaikan ibadah kurban, baik secara pribadi maupun organisasi.

“Saya mengajak seluruh rekan-rekan di OPD agar tahun ini dapat melaksanakan ibadah kurban sesuai kemampuan dan rezeki yang diberikan Allah SWT. Ini merupakan kesempatan untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan kepedulian sosial di tengah masyarakat,” imbuhnya.

H. Irwan Bachri Syam menegaskan bahwa, semangat berkurban bukanlah untuk mencari pujian, namun sebagai wujud ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan syariat Islam, serta bentuk empati terhadap sesama. (*)

BACA JUGA  Bupati Luwu Timur Terima Penghargaan Alumni Berprestasi dari UMI Makassar
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Bandung Jadi Tujuan Ketiga, Luwu Timur Pelajari Cara Membakar Sampah Tanpa Polusi

Published

on

Kitasulsel–BANDUNG Ada yang berbeda dari pagi di Taman Cibeunying, Kota Bandung, Senin (14/07/2025). Di balik hijaunya taman kota yang ramai oleh aktivitas warga, sebuah rombongan penting dari Kabupaten Luwu Timur tengah menyelami satu pelajaran besar, bagaimana sampah tak lagi menjadi musuh, melainkan sumber solusi.

Hari ketiga benchmarking pengelolaan sampah, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia, Tbk., kembali melanjutkan misi belajarnya.

Kali ini, tujuan mereka adalah TPS 3R Taman Cibeunying, sebuah tempat yang lebih dari sekadar lokasi pembuangan. Ia menjadi simbol perubahan cara pandang terhadap sampah.

 

Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, yang didampingi Ketua TP PKK Lutim, dr. Ani Nurbani Irwan, dan Direktur External PT Vale Indonesia, Tbk., Endra Kusuma serta OPD terkait. Mereka disambut hangat oleh Sapto, penanggung jawab alat incinerator, serta pengurus TPS 3R setempat.

BACA JUGA  Bupati Ajak Pegawai Muslim Shalat Zuhur dan Asar Berjamaah di Masjid DPRD

TPS 3R Taman Cibeunying membakar sekitar 4 ton sampah per 8 jam, dan saat seluruh sampah yang masuk adalah jenis kering, kapasitasnya bahkan bisa mencapai dua kali lipat.

Teknologi yang digunakan, Incinerator simpel, yang uniknya, memanfaatkan sampah itu sendiri sebagai bahan bakar, tanpa mencemari lingkungan.

“TPS ini melayani sekitar 50 kelurahan di Kota Bandung dan menggunakan incinerator yang sangat efisien. Tidak butuh bahan bakar tambahan karena sampahnya jadi pembakar sendiri. Polusi juga minim, sangat ramah lingkungan. Ini bisa jadi model untuk TPA Terpadu di Luwu Timur,” ungkap Bupati Irwan usai meninjau fasilitas.

 

Apa yang dilihat hari ini bukan hanya alat pembakar sampah, tapi potensi masa depan. Sistem pengelolaan modern ini berpeluang untuk diadopsi langsung oleh Pemkab Lutim, mengingat dari empat TPA yang dimiliki, dua di antaranya kini sudah ditutup dan hanya TPA Ussu yang masih berfungsi.

BACA JUGA  Budiman Terima Penghargaan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Publik dari Ombudsman

“Saya akan segera membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti semua kunjungan ini, mulai dari Yogyakarta, Banyumas, hingga Bandung. TPS 3R seperti di Towuti dan beberapa kecamatan lain juga akan kita optimalkan. Kita juga sedang upayakan pembangunan TPS 3R di Tomoni dan Burau, berkolaborasi dengan PT Vale,” tambahnya penuh semangat.

“Saya mohon doa masyarakat dan bantuan dari PT. Vale untuk bisa berkontribusi dengan pemerintah daerah nantinya,” pungkas Bupati Irwan Bachri Syam.

Direktur External PT Vale, Endra Kusuma, menyambut baik langkah-langkah yang diambil Bupati Lutim. Menurutnya, pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

“Kami siap berkolaborasi, karena ini bukan hanya tugas Pemda, tapi juga masyarakat dan perusahaan. Kami sudah melihat beberapa konsep di berbagai kota, dan nanti bisa kami kombinasikan agar hasilnya lebih optimal. Tinggal tunggu arahan dari Pak Bupati dan DLH,” jelas Endra.

 

BACA JUGA  Tokoh Masyarakat Nilai Pemekaran Luwu Timur Langka Strategis

Sementara itu, Sapto, penanggung jawab incinerator di TPS 3R Cibeunying, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan rombongan dari Luwu Timur.

Ia melihat bahwa kehadiran mereka menambah semangat baru dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah di Indonesia.

“Kunjungan ini menunjukkan semangat mengelola sampah telah tersebar ke seluruh pelosok negeri. Kami senang jika ada masukan dari Lutim yang bisa kami pelajari juga. Prinsipnya, kita saling berbagi pengalaman untuk memperbaiki sistem ke depan,” ujarnya.

Yogyakarta, Banyumas, dan kini Bandung. Tiga kota dengan tiga pendekatan berbeda telah menjadi laboratorium pembelajaran langsung bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Kini, semua mata tertuju ke masa depan, apakah Luwu Timur akan menjadi pionir baru dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di Sulawesi Selatan? Jika komitmen ini benar-benar diwujudkan, bukan tidak mungkin sampah akan menjadi awal dari perubahan besar di Luwu Timur, bukan sebagai masalah, tapi sebagai peluang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel