LIPUTAN HAJI 2025
Viral Video Jamaah Jalan Kaki dari Hotel 808 di Makkah, Kepala Sektor 8: “Itu Hoaks, Jamaah Didampingi Petugas”

KITASULSEL—MAKKAH—Sebuah video yang menampilkan jamaah haji berjalan kaki sambil menarik koper dari Hotel 808 Misfalah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Narasi yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa para jamaah terlantar tanpa pendampingan petugas. Namun, Kepala Sektor 8 Daerah Kerja (Daker) Makkah, Eddy Khairani Z, dengan tegas membantah kabar tersebut.
“Itu hoaks. Jamaah tidak jalan sendiri. Ada petugas yang mengawal di depan,” ujar Eddy saat ditemui di Makkah, Kamis (22/5).

Eddy menjelaskan bahwa publik sebaiknya menyimak kembali suara dalam video tersebut. Menurutnya, suara petugas pengawal terdengar jelas sedang memberi arahan kepada jamaah.
“Jamaah yang terekam dalam video itu sekarang sudah berada dengan aman dan nyaman di hotel masing-masing,” tambahnya. Ia juga memastikan bahwa tidak ada satu pun jamaah yang ditelantarkan oleh timnya.

Hotel Dekat Terminal, Jalan Kaki Jadi Solusi Efisien
Eddy memaparkan, Sektor 8 telah menyiapkan tiga armada bus untuk mengantar jamaah dari terminal ke hotel. Namun, dalam kasus tertentu, jika jarak hotel sangat dekat dan bus tidak memungkinkan untuk masuk ke jalur cepat, jamaah diarahkan berjalan kaki—tentu dengan pengawalan penuh.
“Ini semata demi efisiensi waktu dan kenyamanan jamaah agar bisa segera beristirahat dan menunaikan umrah wajib,” jelasnya.
Pernyataan Eddy diperkuat oleh keterangan dua jamaah dari Kloter 41 Embarkasi JKG (Jakarta-Pondok Gede), yang disebut dalam video viral tersebut.
“Alhamdulillah, sebenarnya tidak ada masalah. Hotelnya memang dekat, jadi kami jalan kaki,” kata Ene Ajot Aliasa.
Senada dengan itu, jamaah lain, Obay Saputra, menyatakan, “Ada petugas yang mengarahkan di depan. Kami tidak sendirian.”
Video Tak Lagi Tersedia
Saat berita ini ditulis pada pukul 13.38 Waktu Arab Saudi, video dengan narasi menyesatkan tersebut sudah tidak dapat diakses dan muncul keterangan “video tak tersedia”.
Komitmen Utuh Sektor 8 untuk Jamaah
Eddy menegaskan, semua kebijakan lapangan diambil dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan jamaah.
“Jamaah adalah prioritas utama kami. Tidak ada yang kami biarkan tanpa pengawasan.”
Ia juga menyebutkan bahwa petugas sektor tersebar di berbagai titik kedatangan untuk memastikan proses penjemputan dan pengantaran berjalan lancar.
Eddy pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing informasi yang belum terverifikasi.
“Kami terbuka untuk menerima laporan dan pertanyaan. Mari jaga suasana kondusif selama operasional haji berlangsung.”
Sektor 8 Daker Makkah yang berada di wilayah Misfalah bertanggung jawab atas 18 hotel jamaah, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga konsumsi.
“Insya Allah, seluruh jamaah kami kawal hingga selesai ibadah hajinya,” pungkas Eddy.
LIPUTAN HAJI 2025
Jelang Wukuf, Ini Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan

KITASULSEL—MAKKAH—Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji. Di sinilah para jemaah berkumpul, bermunajat, dan memperbanyak doa sebagai puncak dari seluruh rangkaian manasik. Namun bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal khusus yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah dan terasa nyaman.
Musytasyar dini yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ny. Hj. Badriyah Fayumi, menyampaikan bahwa haji adalah bentuk jihad bagi perempuan. “Perempuan yang berhaji telah melakukan pengorbanan besar—meninggalkan keluarga, rutinitas harian, dan menempuh perjalanan panjang demi memenuhi panggilan Ilahi,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).

Menjelang wukuf, Badriyah mengingatkan jemaah perempuan untuk memperhatikan lima hal penting berikut ini:
1. Haid Bukan Halangan untuk Wukuf
Banyak perempuan yang bertanya: apakah haid membuat mereka tak bisa ikut wukuf? Jawabannya, tidak. “Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci,” terang Badriyah.

Kalau haid datang saat baru tiba di Makkah dan waktu sudah mendekati wukuf, jemaah bisa mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran. Dengan begitu, mereka tetap bisa ikut wukuf tanpa harus tergesa menyelesaikan umrah lebih dulu. “Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci,” tambahnya.
2. Antisipasi dengan Pembalut atau Pampers
Selama wukuf, antrean di toilet biasanya sangat panjang. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Badriyah menyarankan jemaah perempuan mengenakan pembalut atau pampers. “Ini bukan soal kenyamanan semata, tapi juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti,” jelasnya.
3. Masker dan Aurat Saat Ihram
Secara fikih, perempuan tidak diperkenankan menutup wajah dan telapak tangan saat ihram. Namun dalam kondisi tertentu seperti cuaca ekstrem atau risiko penularan penyakit ISPA, penggunaan masker diperbolehkan. “Kalau demi menjaga kesehatan, itu tidak mengapa. Tapi kalau ingin lebih berhati-hati, bisa membayar fidyah dengan puasa tiga hari atau sedekah kepada enam fakir miskin,” ujarnya.
Adapun membuka jilbab di hadapan sesama perempuan saat ihram tidak termasuk pelanggaran. Namun tetap disarankan menjaga aurat selama ihram sebagai bentuk kehati-hatian dalam beribadah.
4. Hemat Tenaga, Gandakan Ibadah
Menjelang Armuzna, banyak aktivitas fisik menanti. Oleh karena itu, jemaah—khususnya perempuan—dianjurkan menyimpan tenaga. “Kita masih punya waktu dua pekan menuju Armuzna. Gunakan waktu ini untuk ibadah yang ringan tapi berpahala besar, seperti zikir, tadarus, sedekah, doa, sabar, dan pengendalian diri,” pesan Badriyah.
5. Hindari Perdebatan, Perkuat Keikhlasan
Tak jarang, perbedaan pendapat fikih menjadi bahan perdebatan di kalangan jemaah. Badriyah mengimbau agar hal ini dihindari. “Pilihlah pendapat yang paling menenangkan hati. Jangan habiskan waktu untuk memperdebatkan hal yang tidak perlu. Fokuslah pada niat dan keikhlasan,” tuturnya.
Di akhir pesannya, Badriyah mengajak jemaah perempuan untuk menjadikan wukuf sebagai titik balik spiritual. “Ketika kita lelah berjalan menuju Jamarat, niatkan sebagai langkah menuju Allah. Ketika kita melepaskan kenyamanan saat ihram, niatkan sebagai tanda cinta kepada-Nya. Semoga semua pengorbanan ini mengantarkan kita menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya.MCH
-
Politics8 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
11 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
You must be logged in to post a comment Login