Connect with us

Pemkot Makassar

Sambut Event Akbar MHM 2025, Munafri Pimpin Lari Bareng Komunitas

Published

on

KITASULSEL.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin lari bareng komunitas. Kegiatan ini untuk menyambut event Makassar Half Marathon (MHM) 2025, yang akan digelar pada 31 Mei hingga 1 Juni di Anjungan Pantai Losari.

Start dari Balai Kota Makassar, Munafri memimpin ratusan pelari yang start dari Balaikota Makassar lalu melintasi Jl. Jend. Sudirman, Jl. Haji Bau, Jl. Arief Rate, Jl. Sultan Hasanuddin dan berakhir di Cafe Talk Space di Jl. Emmy Saelan.

Lari bareng ini menjadi rutinitas Munafri sebagai bentuk komitmen kota Makassar membangun hidup sehat.

Tak hanya itu, lari bareng ini menjadi ajang kampanye hidup sehat dan mengajak semua masyarakat agar berpartisipasi mengikuti event akbar MHM.

BACA JUGA  Andi Arwin Azis Ajak Satpol PP Tingkatkan Netralitas dan Keamanan Kota Masa Kampanye Pilkada

Dimana MHM ini ajang berkumpulnya para masyarakat baik dari berbagai daerah hingga negara yang konsen untuk terus konsen terhadap kesehatannya.

Tak hanya itu, MHM ini kata Appi, dapat mendongkrak perekonomian kota Makassar.

“Khususnya dari kunjungan peserta luar kota yang menginap di hotel, makan di restoran, hingga berbelanja di berbagai pusat oleh-oleh dan destinasi wisata. Sehingga bisa mendongkrak perekonomian,” ujarnya, Minggu.

Event Makassar Half Marathon berpotensi menjadi salah satu ikon olahraga lari nasional.

Dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 10 ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Sehingga kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif tidak hanya di sektor olahraga, tetapi juga pada ekonomi dan pariwisata lokal di Kota ini.

BACA JUGA  Usai Beri Apresiasi Lomba Mewarnai, Munafri Ingin Pajang Karya Anak PAUD di Ruang Kerjanya

Munafri menyebutkan, event ini bukan hanya soal lari, tapi tentang bagaimana olahraga menjadi bagian dari strategi promosi kota.

“Dan menjaga kesehatan masyarakat, tentu saja mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ungkapnya.

Untuk mendukung kesuksesan event ini, berbagai aspek tengah dipersiapkan, mulai dari infrastruktur jalan, informasi wisata dan kuliner, hingga kesiapan masyarakat dan pelaku usaha lokal dalam menyambut tamu dengan pelayanan terbaik.

Diharapkan, melalui MHM, potensi kota dalam bidang pariwisata, budaya, dan kuliner dapat dikenal lebih luas.

“Ajang ini juga diharapkan menjadi agenda rutin tahunan yang mampu memberi sumbangsih nyata terhadap perputaran ekonomi dan citra positif Kota Makassar,” tukasnya.

Sementara itu, penyelenggara MHM, Arief Rachman Nur, mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadi bagian dari MHM ini baik sebagai peserta, sponsor, atau pendukung acara.

BACA JUGA  Aliyah Mustika Ilham Serukan Semangat Pengabdian Sosial di Harlah Perdana FPSM Makassar

“Mari jadikan Makassar Half Marathon 2025 sebagai kebanggaan bersama. Dukungan berbagai pihak, baik sebagai peserta, sponsor, maupun pendukung acara, akan membuat ajang yang dirindukan dan menjadi ikon ini semakin bermakna,” jelasnya.

Kolaborasi dan Dukungan MHM 2025 terselenggara berkat kolaborasi dengan Idearun sebagai mitra manajemen lomba sejak 2022, sponsor, serta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar, berbagai dinas terkait, kepolisian, dan stakeholder lainnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Makassar Perkuat Sistem Pengelolaan Sampah di Kawasan Industri

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pengelolaan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Makassar. Melalui kolaborasi dengan pihak swasta, upaya mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kini mulai diperkuat dari hulu, yakni sejak dari rumah tangga dan juga perusahaan isdustri.

Komitmen itu kembali ditegaskan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan Operasional Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan Pemerintah Kota Makassar, yang berlangsung di Hotel Dalton Makassar, Selasa (14/10/2025).

“Pentingnya pengelolaan dan penanganan sampah sejak dari rumah tangga dan juga di kawasan industri perusahaan,” ujar Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Penekanan itu disampaikan Munafri, saat menghadiri kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan Operasional Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kawasan Industri Makassar (KIMA) antara PT Kawasan Industri Makassar (Persero) dan Pemerintah Kota Makassar, yang berlangsung di Hotel Dalton Makassar, Selasa (14/10/2025).

Munafri menyampaikan bahwa pengelolaan sampah berbasis TPS

Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), yang dilakukan di kawasan industri merupakan langkah konkret menuju sistem pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Sehingga lewat, penandatanganan MoU ini menjadi awal dari sebuah kesepakatan penting dalam pengelolaan lingkungan.

Apalagi, Pemerintah Kota Makassar hari ini sangat konsen terhadap sistem pengelolaan lingkungan dan bagaimana menyelesaikan persoalan sampah di kota ini.

BACA JUGA  Aliyah Mustika Ilham Serukan Semangat Pengabdian Sosial di Harlah Perdana FPSM Makassar

“Kami tidak mungkin melaksanakan ini sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat agar mampu mengintervensi persoalan sampah secara menyeluruh,” kata pria yang akrab disapa Appi itu.

Menurutnya, TPS 3R di Kawasan Industri Makassar diharapkan menjadi contoh nyata dalam pengelolaan sampah terpadu, yang tidak hanya menekan volume sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Akan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar. Appi juga menjelaskan, saat ini Kota Makassar menghasilkan sekitar 1.000–1.300 ton sampah setiap hari, sementara luas area TPA Tamangapa hanya 19,1 hektare dengan ketinggian tumpukan sampah mencapai 16–17 meter.

Kondisi ini, menurutnya, mengancam kapasitas daya tampung TPA yang bisa penuh dalam waktu kurang dari dua tahun jika tidak ada intervensi pengelolaan dari hulu.

“Kalau semua sampah ini menuju ke TPA, tidak lebih dari dua tahun TPA kita tidak bisa lagi dipakai. Karena itu, kami ingin memastikan hanya residu dari hasil pengelolaan yang akan sampai di TPA,” jelasnya.

“Sampah-sampah organik dan non-organik harus diolah terlebih dahulu di tingkat rumah tangga dan lingkungan,” lanjut politisi Golkar itu.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Keciprat 2.117 Kuota

Wali Kota juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Makassar tengah mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah terintegrasi hingga ke tingkat RT/RW.

Dimana setiap wilayah diwajibkan memiliki fasilitas komposter, ekoenzim, dan maggot untuk mengolah sampah organik.

Dia menegaskan, kewajibkan setiap RT/RW memiliki komposter, ekoenzim, dan maggot berfungsi mengolah sampah organik menjadi pupuk alami, ekoenzim membantu mengurai limbah.

“Dengan pola ini, rumah tangga bisa mengurangi timbunan sampah secara signifikan,” tuturnya.

“Maggot ini sangat rakus memakan sampah, dan setelah besar bisa dijadikan pakan ikan, ayam, bahkan diolah menjadi pupuk cair yang bernilai ekonomi tinggi,” tambah Munafri.

Selain pengelolaan organik, Pemkot Makassar juga terus mendorong optimalisasi bank sampah dan sistem pemilahan dua ember, satu untuk sampah organik dan satu untuk non-organik, di setiap rumah tangga.

Sampah non-organik seperti plastik kini juga bernilai ekonomi, karena sudah ada beberapa perusahaan di Makassar yang rutin membeli plastik daur ulang dari masyarakat.

Ia berharap melalui kolaborasi antara PT KIMA, pemerintah, dan masyarakat, sistem TPS 3R di kawasan industri dapat menjadi model pengelolaan lingkungan yang efektif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat visi Makassar menuju kota zero waste.

“Kita ingin agar setiap rumah tangga di Makassar mampu menjadi rumah tangga zero waste. Dari sinilah kita mulai, dari kebiasaan di rumah sendiri,” harapnya.

BACA JUGA  Rakor, Pjs Wali Kota Ingatkan Tiga Program Prioritas

“Dengan begitu, intervensi terhadap TPA bisa berkurang, lingkungan menjadi bersih, dan ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” tegasnya melanjutkan.

Lebih jauh, Wali Kota juga menyinggung bahwa pengelolaan sampah terpadu ini akan berkontribusi pada pengembangan urban farming di wilayah perkotaan.

Hasil pengolahan organik bisa digunakan untuk pertanian lahan sempit, perikanan, maupun peternakan unggas.

Dari hasil pengelolaan sampah ini, bisa memanfaatkan pupuk organik untuk pertanian kota, memberi pakan ikan dan ayam dari maggot, dan menghasilkan telur ayam dengan kandungan omega tinggi.

“Ini bentuk integrasi antara ekonomi sirkular dan lingkungan berkelanjutan,” tambahnya.

Sebagai penutup, Wali Kota Munafri menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini bukan sekadar seremonial, tetapi harus diikuti dengan langkah nyata di lapangan.

“Setelah penandatanganan ini, kita harus langsung turun ke lapangan dan memastikan bagaimana progres serta dampak nyata dari pembangunan TPS 3R di Kawasan Industri Makassar,” pungkasnya.

Hadir pada kesempatan ini, Pimpinan perusahaan PT KIMA serta hadir juga Ketua TP PKK Kota Makassar sekaligus Ketua Dewan Lingkungan Makassar Eco Circular Hub (MEC) Melinda Aksa, Kepala DLH Makassar Helmy Budiman dan juga beberapa SKPD lainya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel