Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Hadiri Halal bihalal KKLR, Tegaskan Pentingnya Peran Warga Luwu Raya

KITASULSEL.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, kembali menunjukkan kekompakan mereka dalam menjalankan tugas pemerintahan. Hal ini terlihat saat keduanya menghadiri acara Halalbihalal Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) yang digelar di Graha Pena, Jalan Urip Sumohardjo, Rabu (30/4/2025).
Acara yang bertujuan mempererat tali silaturahmi masyarakat asal Tana Luwu itu menjadi ajang penguatan hubungan antara pemerintah dan komunitas warga Luwu Raya yang tinggal di Makassar.

Dalam sambutannya, Munafri atau yang akrab disapa Appi, mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali bertemu dengan keluarga besar KKLR. Ia menyebut bahwa ini bukan pertemuan pertama, melainkan salah satu dari sejumlah pertemuan yang telah dilakukannya bersama warga Luwu Raya.
“Senang rasanya berada di tengah KKLR. Ini bukan pertemuan yang pertama, kami sudah beberapa kali bertatap muka, bahkan saat tahun politik pun tetap bersilaturahmi,” ujarnya.

Appi juga mengakui bahwa warga Luwu Raya memiliki peran penting dalam dinamika sosial-politik di Makassar, termasuk dalam mendukung kemenangan pasangan MULIA pada Pilwali Makassar 2024 lalu.
“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan saudara-saudara dari KKLR, hari ini kami dipercaya menjadi wali kota dan wakil wali kota,” jelasnya.
Ketua DPD II Golkar Kota Makassar itu juga menyampaikan harapannya agar warga Luwu Raya terus berkontribusi dalam pembangunan kota. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk KKLR, sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan ke depan.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Saran dan masukan dari KKLR sangat kami butuhkan untuk kemajuan Makassar,” tegas Appi.
Di tempat yang sama, Ketua BPW KKLR Sulsel, Hasbi Syamsu Ali, menyampaikan komitmen pihaknya untuk bersinergi dengan Pemkot Makassar. Ia juga menyoroti potensi besar warga Luwu Raya yang tersebar di berbagai profesi strategis.
“Kita punya SDM unggul, dan KKLR siap mendukung percepatan pembangunan kota. Kita juga punya tanggung jawab menjaga kekayaan alam di tanah Luwu,” katanya.
Halalbihalal KKLR ini dihadiri ratusan warga Luwu Raya dan menjadi ajang silaturahmi yang penuh kehangatan serta semangat kolaborasi untuk Makassar yang lebih baik. (*)
Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Paparkan Tujuh Program Unggulan MULIA di UNM

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memberikan pesan inspiratif kepada ribuan wisudawan dan wisudawati Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam acara wisuda, Kamis (21/8/2025).
Di hadapan 1000 lebih para lulusan baru, Munafri menegaskan bahwa prosesi wisuda bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menentukan masa depan.

“Orang bilang kalau sudah wisuda berarti selesai semuanya. Tapi menurut saya, dan ini berdasarkan pengalaman saya, wisuda justru baru permulaan,” ujar Munafri.
Dalam kesempatan itu, Munafri turut mengenang perjalanan studinya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Ia dengan rendah hati menyebut dirinya sebagai Mapala atau “Mahasiswa Paling Lama”. Masuk kuliah tahun 1993, ia baru menyelesaikan studi pada tahun 1999.

“Saya wisuda di angka paling cantik, bulan 9, tanggal 9, tahun 1999. Itu momen paling membanggakan bagi orang tua saya,” kenangnya.
Munafri tak segan membuka kisah perjuangan masa kuliahnya yang penuh keterbatasan. Sejak semester dua, ia tidak lagi dibiayai orang tuanya untuk membayar uang kuliah.
Dengan biaya kuliah kala itu sebesar Rp90.000 per semester, ia harus bekerja di berbagai tempat, termasuk menjadi penyiar radio. Penghasilan dari pekerjaannya membuat kuliahnya sempat molor.
“Bahkan saya pernah lari ke Surabaya, meninggalkan rumah, dan hampir saja meninggalkan kuliah. Tapi suatu malam saya menghitung-hitung, kalau saya berhenti, saya akan sangat rugi.
“Sisa 50 SKS lagi, saya bisa selesai. Dua hari kemudian saya kembali ke Makassar, menyelesaikan kuliah, dan akhirnya bisa diwisuda pada 1999,” tuturnya.
Ia juga menyinggung situasi reformasi yang membuat mahasiswa kala itu lebih banyak turun ke jalan daripada duduk di ruang kelas. Meski demikian, ia tetap berhasil menyelesaikan pendidikannya.
“Alhamdulillah, saya bisa berdiri hari ini di hadapan para wisudawan, orang tua, profesor, dan guru besar bukan hanya sebagai lulusan Fakultas Hukum Unhas, tetapi sebagai Wali Kota Makassar,” jelasnya.
“Semua ini saya capai karena saya tidak pernah berhenti berjuang,” tambah orang nomor satu Kota Makassar.
Munafri menutup pesannya dengan mengingatkan para lulusan agar tidak cepat berpuas diri. Wisuda adalah tonggak awal untuk melangkah lebih jauh.
“Masa depan ada di tangan kita, dan hanya kerja keras, ketekunan, serta doa orang tua yang akan membawa kita pada kesuksesan,” terang Ketua IKA FH Unhas itu.
Appi juga mepaparkan, tujuh program unggulan yang akan menjadi fokus kerja pemerintahannya periode 2025–2030.
Program ini disebut sebagai agenda mulia yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong transformasi kota menuju Makassar yang lebih maju dan berdaya saing.
Munafri menjelaskan, program unggulan tersebut lahir dari aspirasi masyarakat yang dihimpun sejak masa kampanye hingga awal kepemimpinannya.
Ia menegaskan, setiap program bukan sekadar janji politik, tetapi komitmen nyata yang harus diwujudkan demi kesejahteraan warga.
“Tujuh program ini adalah mandat rakyat. Bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh masyarakat Makassar. Insyaallah akan kita jalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegas Munafri.
Adapun tujuh program unggulan Pemkot Makassar yang dipaparkan Munafri antara lain. Pertama, Seragam gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP.
Kedua, Sambungan PDAM gratis yang kini sedang diperluas agar warga yang belum menikmati air bersih dapat segera terlayani.
Ketiga, Jaminan sosial bagi pekerja rentan, mencakup jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian, bekerja sama dengan BPJS.
Keempat, Pembangunan stadion baru di Makassar agar pecinta sepak bola memiliki fasilitas representatif.
Kelima, Super Apps ayau Lontara+ layanan publik, yang mengintegrasikan kebutuhan masyarakat dalam satu aplikasi.
Keenam, Program pengelolaan sampah atau iuran sampah gratis, kini sudah dikalankan sejak bukan Juli lalu. Ketujuh, Penguatan kolaborasi masyarakat dan pemerintah untuk memastikan pelayanan publik berjalan sesuai kebutuhan warga.
Munafri menambahkan, pelaksanaan program unggulan tersebut akan melibatkan partisipasi aktif warga, akademisi, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan.
Ia optimistis, dengan kolaborasi semua pihak, Makassar bisa menjadi kota yang tidak hanya nyaman ditinggali, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan timur Indonesia.
“Mari kita kawal dan wujudkan bersama-sama, karena keberhasilan program ini adalah keberhasilan warga Kota Makassar,” pungkasnya.
Diketahui, pada kesempatan ini, dilanjutkan MoU antara Pemkot Makassar dan UNM. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics11 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login