Connect with us

Tak Berkategori

Ketua Komisi B DPRD Makassar Soroti Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan

Published

on

KITASULSEL.COM, MAKASSAR – Komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan kembali mendapat sorotan. Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar, Ismail, mendesak agar perhatian terhadap wilayah kepulauan tidak hanya berhenti pada janji, melainkan diwujudkan dalam bentuk aksi nyata, terutama dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan layanan kesehatan.

“Di sana ada sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Atapnya bocor saat hujan, dan tidak ada tempat berteduh yang layak. Ini harus segera dibenahi,” ujar Ismail saat diwawancarai, Selasa (6/5/2025).

Ismail menegaskan bahwa masyarakat kepulauan memiliki hak yang sama dengan warga di daratan, baik dalam hal pelayanan publik maupun fasilitas dasar seperti listrik dan pendidikan. Ia menyoroti masih seringnya terjadi pemadaman listrik di wilayah tersebut yang dinilai menghambat aktivitas warga.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Kota Makassar, Tutup Pagelaran UMKM Fiesta 2024 di Anjungan City of Makassar

“Sering kali listrik padam di sana, ini perlu perhatian serius. Jangan sampai masyarakat pulau merasa dianaktirikan,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di wilayah kepulauan. Menurutnya, prinsip kesetaraan hak harus menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan pembangunan.

Lebih lanjut, Ismail mendorong seluruh jajaran pemerintah mulai dari camat, lurah hingga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bersinergi dan merespons aspirasi masyarakat pulau secara cepat dan tepat.

“Saya harap Pemkot bisa benar-benar mendengar dan menindaklanjuti kebutuhan warga di kepulauan. Kolaborasi antarinstansi sangat dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan di wilayah tersebut,” tegasnya.

Tak hanya menyampaikan kritik, Ismail juga memberikan apresiasi atas rencana Pemerintah Kota Makassar dalam penyediaan kapal lintas pulau yang diharapkan dapat menunjang konektivitas dan memperkuat perekonomian masyarakat kepulauan.

BACA JUGA  Di Raudhah Nabawi, Menag Doakan Rakyat Indonesia dan Kedamaian Palestina

“Kehadiran kapal lintas pulau ini akan sangat membantu mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Tapi saya tekankan, jangan hanya berhenti di wacana. Ini harus diwujudkan,” pungkasnya. (**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Jawab Kebutuhan Transportasi Siswa Lewat Bus Gratis

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional 2025, Pemerintah Kota Makassar menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan akses pendidikan dengan menambah jumlah armada bus sekolah gratis bagi pelajar di kota ini.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya nyata Pemkot untuk menghadirkan fasilitas ramah anak dan mendukung kemudahan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak di wilayah yang belum terjangkau angkutan umum.

Menurutnya, Pemerintah Kota Makassar berkomitmen menambah armada bus sekolah sebagai upaya memastikan anak-anak kita dapat bersekolah dengan aman, nyaman, dan tanpa beban biaya tambahan.

“Ini adalah bentuk perhatian kami terhadap masa depan generasi emas Indonesia,” kata Munafri saat memberikan keterangan di kantor Balai Kota Makassar, Kamis (24/7/2025).

BACA JUGA  Pj Sekprov Sulbar Hadiri Rakor Tindak Lanjut Pembentukan SPAM, Pemprov dan Pemkab Harus Berkolaborasi

Saat ini, Pemkot Makassar telah mengoperasikan lima unit bus sekolah yang melayani sejumlah koridor utama. Namun Wali Kota menyatakan jumlah tersebut belum mencukupi, terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah pinggiran kota yang belum terlayani angkutan umum.

“Bus sekolah tetap beroperasi dan akan kami tambah jumlahnya. Hanya saja saat ini, prioritas kami adalah penambahan armada angkutan umum. Tujuanya memperluas rute layanan bus sekolah,” jelas Munafri.

Selain penambahan armada, Pemkot juga tengah meneliti sistem penyediaan kendaraan operasional melalui skema penyewaan dibandingkan pembelian.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi anggaran serta memastikan kelanjutan pemeliharaan armada.

Selama ini, pengadaan kendaraan dengan sistem masih menyisakan persoalan aset.

BACA JUGA  Peringati Hari Guru 2024, Pj Bahtiar: Kita Sementara Kordinasi DPRD Sulbar untuk Tambahan Tunjangan Gaji Guru

“Kalau kita pakai sistem sewa, maka penyedia kendaraan bertanggung jawab atas kondisi dan perawatan. Bahkan jika terjadi kerusakan atau kecelakaan kecil, unit bisa segera diganti. Ini sedang kami hitung untung-ruginya,” papar Munafri.

Wali Kota yang akrab disapa Appi ini juga menekankan dampak ekonomi dari penyediaan bus sekolah gratis bagi keluarga di Makassar.

Ia menyebutkan bahwa biaya transportasi harian seringkali menjadi beban tambahan bagi orang tua, terutama bagi mereka yang harus menyewa kendaraan untuk mengantar anak ke sekolah.

“Kalau satu anak butuh Rp10.000 per hari untuk transportasi, dalam sebulan bisa mencapai Rp200.000. Kalau ada bus sekolah gratis yang rutin, itu bisa mengurangi beban ekonomi rumah tangga secara signifikan,” ujar Appi.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Jawab Kebutuhan Transportasi Siswa Lewat Bus Gratis

Langkah ini merupakan bagian dari visi Pemkot Makassar dalam menciptakan kota yang inklusif, layak anak, dan peduli terhadap pendidikan sebagai investasi jangka panjang bangsa.

Terkait target ideal jumlah bus sekolah tambahan, Munafri menyampaikan bahwa Pemkot masih dalam tahap kajian teknis.

Politisi Golkar itu kembalibmenekankan pentingnya perencanaan yang matang, termasuk penentuan rute atau koridor prioritas serta potensi penggunaan ganda bus pada waktu-waktu nonaktif sekolah.

Kita ingin layanan ini efisien. Misalnya, pagi antar anak sekolah, lalu siangnya bisa melayani rute umum tertentu.

“Tapi semua itu harus melalui kajian terlebih dahulu. Jika memungkinkan, ke depan kita bahkan akan mendorong penggunaan bus listrik,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel