Connect with us

DISKOMINFO KAB SIDRAP

Bupati Sidrap Tegaskan Lima Program Unggulan Saat Tarawih di Tanru Tedong

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif menegaskan komitmennya menjalankan lima program unggulan, saat salat tarawih di Masjid Besar Raudhatul Jannah, Kelurahan Tanru Tedong, Kecamatan Dua Pitue, Kamis (13/3/2025).

Lima program tersebut yakni Sidrap Religius, Sidrap Bersih, Sidrap Bercahaya, Sidrap Aman, serta Sidrap Maju dan Sejahtera.

Ia lalu mencontohkan, pada program Sidrap Religius, salah satu fokus utamanya adalah menjadikan Sidrap sebagai lumbung tahfidz Qur’an.

“Di Sidrap sudah 89 rumah tahfidz yang tersebar di mesjid-mesjid yang ada di Sidrap,” terangnya.

Syaharuddin menyatakan akan terus mendorong agar semakin banyak generasi Qur’ani lahir di Bumi Nene Mallomo.

Di sektor pertanian, Syaharuddin menargetkan pola penanaman padi tiga kali dalam setahun.

BACA JUGA  Sidrap Perkuat Sinergi Pajak dengan Pusat, Dorong Kemandirian Fiskal Daerah

“Saya sedang mewacanakan bersama Dinas Pertanian untuk musim tanam berikutnya, uji coba tiga kali panen dalam setahun di empat desa, yakni Desa Damai, Desa Lasiwala, Desa Anabanna, dan Desa Ottinf,” ungkapnya.

Sementara itu ia berharap petani dapat menunaikan zakat hasil panennya.

“Saya berharap karna pupuk sudah lancar, harga sudah bagus, nanti kalau sudah panen jangan lupa bayar zakat pertaniannya. Kalau zakat pertaniannya sudah dikeluarkan, Insya Allah panen berikutnya akan bertambah,” tandasnya.

Salat Tarawih berjamaah ini dihadiri unsur Forkopimda, jajaran pemerintah daerah, tokoh agama, serta masyarakat setempat.

Sebelumnya, Bupati Sidrap menghadiri buka puasa bersama warga di BUMDes Sumber Kalosi, Desa Kalosi, Kecamatan Dua Pitue. (*)

BACA JUGA  Bupati Sidrap Tegaskan Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan Harus Tepat Waktu
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DISKOMINFO KAB SIDRAP

Rujab Bupati Sidrap: Rumah yang Kini Bernapas Bersama Rakyat

Published

on

KITASULSEL—SIDRAP – Di jantung Kota Pangkajene, berdiri megah rumah jabatan bupati Sidrap. Selama puluhan tahun, bangunan itu seperti dunia lain — tempat para pejabat, pertemuan resmi, dan tamu-tamu penting. Bagi warga biasa, pagar besi yang mengelilinginya adalah garis tak kasat mata yang mengatakan: “Hanya untuk yang berkepentingan.”

Namun, pagi itu, udara terasa berbeda. Dari gerbang besar yang terbuka lebar, tawa anak-anak, langkah riang peserta Gerak Jalan Indah, dan aroma kuliner rakyat bercampur jadi satu. Tak ada wajah kaku petugas yang menghalangi, tak ada rasa sungkan untuk melangkah masuk.

Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, berdiri di tengah halaman, menyapa setiap orang seperti menyambut tamu di rumah pribadinya. Ia menyalami peserta gerak jalan, berfoto bersama anak-anak sekolah, bahkan sempat bercanda dengan para pedagang kaki lima yang ikut meramaikan acara.

BACA JUGA  Libatkan Berbagai Unsur, Pemkab Sidrap Bersihkan Saluran Air Pasar Rappang

Bagi Jufri, warga Bampue berusia 49 tahun, momen ini adalah sejarah pribadi. Ia duduk di kursi depan Rujab, memandang sekeliling dengan mata berbinar.

“Saya lahir di Sidrap, tapi baru di era bupati ini saya bisa masuk Rujab tanpa larangan sedikit pun. Dulu hanya bisa lihat dari luar, sekarang bupati sendiri yang mengajak kami masuk, bahkan berbaur tanpa sekat,” ucapnya, suaranya mengandung rasa bangga dan haru.

Hari itu, rumah jabatan bukan lagi sekadar simbol kekuasaan. Ia menjadi tempat di mana rakyat merasa diundang, diakui, dan dirangkul. Pagar besi yang dulu membatasi, kini menjadi gerbang yang menyambut.

Dan mungkin, inilah makna kepemimpinan yang sesungguhnya: bukan hanya memerintah dari balik meja, tetapi hadir di tengah rakyat, membuka pintu, dan membiarkan rumah jabatan bernapas bersama denyut kehidupan masyarakatnya.

BACA JUGA  Bupati Sidrap Buka MTQ di Buntu Buangin, Dorong Generasi Muda Cintai Al-Qur'an
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel