Connect with us

Luwu Timur

Safari Ramadhan Hari Kedua Pemkab Lutim di Nuha, Diawali dengan Penyerahan Bantuan Baznas

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melanjutkan rangkaian Safari Ramadhan 1446 Hijriah dengan menggelar kegiatan hari kedua di Kecamatan Nuha. Acara yang berlangsung di halaman Masjid Al-Hijrah, Villa Danau Matano, Kamis (07/03/2025) ini, diawali dengan penyerahan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kepada 10 anak yatim piatu.

Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, didampingi Wakil Bupati, Hj. Puspawati Husler, secara langsung menyerahkan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Luwu Timur, Budi Nugraha, Anggota DPRD Sulsel, dr. Ani Nurbani yang juga merupakan istri Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu Timur, H. Bahri Suli, beserta jajaran Pemerintah Daerah Lutim, Wakapolres Lutim, Camat Nuha, para kepala desa, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat setempat.

BACA JUGA  Setdakab Luwu Timur Laksanakan Pemusnahan Arsip

Dalam sambutannya, Bupati Irwan Bachri Syam mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya kepada masyarakat Kecamatan Nuha atas dukungan dan doa dalam mendukung pembangunan di Luwu Timur.

“Alhamdulillah, proses Pilkada kemarin berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun Luwu Timur sempat dikategorikan sebagai zona merah oleh pemerintah provinsi, namun kita berhasil menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa, keberagaman di Luwu Timur merupakan kekuatan dalam menjaga persatuan dan keharmonisan.

“Masyarakat kita majemuk, terdiri dari berbagai suku dan agama. Justru dengan keberagaman inilah kita semakin kuat dan bersatu dalam membangun daerah ini,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengajak masyarakat Kecamatan Nuha untuk terus mendukung program-program pemerintah daerah yang telah dirancang sesuai dengan visi-misi pembangunan.

BACA JUGA  Natal Bersama di Lutim: Wujud Kebersamaan ASN, TNI, Polri, dan Masyarakat

“Saat ini, kami memiliki 113 program yang akan kami realisasikan untuk masyarakat Luwu Timur, sesuai dengan janji politik kami. Oleh karena itu, kami mohon doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk jajaran OPD,” ungkapnya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan tauziah Ramadhan yang dibawakan oleh Ustadz Ibnu Hajar, diikuti dengan buka puasa bersama, shalat Maghrib, Isya, serta Tarawih berjamaah. Beberapa pejabat Pemda Lutim melaksanakan shalat di masjid yang telah ditentukan.

Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur akan terus berlanjut ke kecamatan-kecamatan lainnya sebagai bagian dari komitmen dalam menyebarkan keberkahan dan mempererat ukhuwah Islamiyah di bulan suci Ramadhan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Gagal Move On, Anggota DPRD Lutim Sarkawi Hamid Kembali Kritik Kebijakan Bupati Irwan Bachri Syam

Published

on

KITASULSEL—LUWU TIMUR – Dinamika politik di Kabupaten Luwu Timur kembali memanas. Anggota DPRD Luwu Timur, Sarkawi Hamid, melontarkan kritik terhadap kebijakan Bupati Irwan Bachri Syam yang mengundur pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Luwu Timur dari tanggal 3 Mei ke 10 Mei 2025. Kritik tersebut dinilai sejumlah kalangan sebagai bentuk ketidakmampuan Sarkawi untuk move on dari peristiwa politik masa lalu.

Pemkab Luwu Timur menjelaskan bahwa pengunduran jadwal HUT bukan tanpa alasan. Tahun ini, perayaan HUT direncanakan akan berlangsung lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya karena akan dihadiri oleh tiga gubernur dari provinsi tetangga, yaitu Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sulawesi Tengah, dan Gubernur Sulawesi Tenggara. Kehadiran tiga kepala daerah tersebut tentu membutuhkan koordinasi dan persiapan yang lebih matang.

BACA JUGA  Tim Sedekah Jumat Setdakab Lutim, Berbagi Berkah untuk Warga Balambano Indah

Namun, Sarkawi Hamid menilai keputusan Bupati tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan menyebut pengunduran tersebut bisa berbenturan dengan Peraturan Daerah. Ia juga mempertanyakan urgensi penyesuaian jadwal hanya demi menyesuaikan kehadiran tamu undangan.

“Kalau memang ingin membuat acara besar, silakan saja. Tapi bukan berarti mengorbankan tanggal yang sudah ditetapkan dalam Perda. Ini bukan sekadar seremoni, ini menyangkut marwah daerah,” kata Sarkawi dalam salah satu pernyataan kepada media lokal.

Pernyataan Sarkawi langsung menuai respons dari berbagai kalangan. Beberapa pihak menilai kritik tersebut terlalu berlebihan dan lebih bernuansa politis ketimbang substansial. Mereka mengingatkan bahwa penundaan perayaan HUT bukanlah hal baru di Luwu Timur. Sebelumnya, pada masa kepemimpinan bupati terdahulu, penundaan serupa juga pernah terjadi tanpa menuai protes serupa.

BACA JUGA  RSUD I We Cudai Atue Jalani Visitasi untuk Penerbitan SIO

Mantan anggota DPRD Luwu Timur dua periode, Najamuddin, ikut angkat bicara. Ia menilai Sarkawi terlalu cepat mengambil kesimpulan dan terkesan mencari-cari celah untuk menyerang pemerintahan saat ini.

“Pengunduran itu bukan pelanggaran. Asal ada pertimbangan rasional dan tidak mengubah substansi dari perayaannya. Jangan terburu-buru menyebut ini melanggar Perda, apalagi kalau dasarnya hanya kekecewaan politik pribadi,” ujar Najamuddin kepada awak media.

Najamuddin juga mengingatkan bahwa publik semakin cerdas dan bisa menilai mana kritik yang membangun dan mana yang sekadar mencari panggung politik.

Beberapa pengamat politik lokal pun menilai bahwa sikap Sarkawi menunjukkan ketidakmampuannya melepaskan diri dari rivalitas politik masa lalu, terutama setelah dinamika panas di Pilkada Luwu Timur beberapa waktu lalu.

BACA JUGA  Natal Bersama di Lutim: Wujud Kebersamaan ASN, TNI, Polri, dan Masyarakat

“Ini soal timing dan niat. Kritik itu sah-sah saja, tapi kalau konteksnya tidak tepat, malah bisa jadi blunder politik. Masyarakat sekarang bisa melihat siapa yang benar-benar bekerja dan siapa yang sekadar menciptakan kegaduhan,” ujar seorang akademisi dari salah satu universitas di Palopo.

Sementara itu, pihak Pemkab Luwu Timur belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tersebut. Namun sumber internal menyebut bahwa perayaan HUT tetap akan digelar pada 10 Mei dengan rangkaian acara yang lebih meriah dan partisipatif, termasuk pameran UMKM, pentas seni, serta forum kerja sama antar daerah.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel