Connect with us

Kementrian Agama RI

Dr H Bunyamin M Yapid LC MH Menjadi Narasumber di Pembinaan Petugas Haji Kemenag Kanwil Sulawesi Tenggara

Published

on

Kitasulsel–KENDARI —Staf Khusus/Tenaga Ahli Menteri Agama RI, H. Bunyamin Yafid, menjadi narasumber dan pemateri utama dalam kegiatan pembinaan petugas haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kanwil Sulawesi Tenggara,Rabu 05/03/2025.

Dalam kesempatan tersebut,Dr H Bunyamin M Yapid LC MH menekankan pentingnya semangat, keikhlasan, dan totalitas dalam melayani jamaah haji.

“Kami ingin semua petugas haji, baik Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), ketua, maupun pembimbing kloter, mengikuti semangat yang dicontohkan oleh Gurutta Menteri Agama. Beliau hanya tidur tiga jam sehari, tetapi tetap bersemangat dalam menjalankan tugasnya,” ujar Dr. Bunyamin Yafid.

Beliau juga menegaskan bahwa petugas haji harus memiliki keikhlasan dalam mengabdikan waktu dan tenaga untuk jamaah.

BACA JUGA  Kado HAB ke-79, Kemenag Raih Indeks SPBE dengan Predikat Memuaskan

“Sebagai petugas, kita harus ikhlas mewakafkan waktu kita demi memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah,” lanjutnya.

Selain itu, H Bunyamin Yafid menyampaikan pesan Menteri Agama agar setiap petugas haji selalu berupaya membuat jamaah tersenyum. “Jadikan jamaah selalu tersenyum dengan layanan terbaik dari petugas haji,” katanya.

Dalam pembinaan ini, ia juga mengajak para petugas untuk mengubah cara pandang terhadap jamaah.

“Jangan jadikan jamaah sebagai beban, tetapi jadikan mereka sebagai kekuatan kita dalam bertugas,” tegasnya.

Kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kualitas pelayanan petugas haji dalam mendampingi jamaah. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, diharapkan pelayanan haji tahun ini semakin optimal dan memberikan kenyamanan bagi para jamaah.

BACA JUGA  Kerja Sama Haji 1446 H: Menag RI Nasaruddin Umar Pastikan Pelayanan Jamaah di Arab Saudi

Diketahui bahwa ditengah kesibukannya mendampingi menag Prof Nasaruddin Umar,Dr H Bunyamin Yapid juga tetap fokus dengan tugas pokok lainnya sebagai tenaga ahli bidang haji dan umrah serta hubungan internasional Kementerian Agama RI. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (15/9/2025), berlangsung khidmat. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara tersebut mengajak umat Islam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dengan memperbanyak selawat.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar, Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin, para pejabat eselon I, II, dan III, pengurus DKM Masjid Al-Munawar, serta pegawai Kementerian Agama.

 

Acara diawali dengan lantunan Mahalul Qiyam, pujian dan selawat yang dilantunkan bersama untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Menag menegaskan bahwa berselawat merupakan salah satu bentuk cinta terdalam kepada Nabi.

“Cinta pertama kita adalah Rasulullah, dan di atasnya ada Allah SWT. Wujud rasa cinta kita kepada beliau adalah dengan berselawat,” ujar Menag.

BACA JUGA  Ribuan Jamaah Hadiri Malam Nisfu Syabban Bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar

Ia menjelaskan, memperingati Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai momentum mengenang haul atau wafatnya Rasulullah. Menurutnya, peringatan ini penting agar umat Islam tidak sekadar bersukacita, tetapi juga merenungi teladan dan ajaran yang diwariskan Nabi hingga akhir hayatnya.

Menag juga menggarisbawahi keutamaan selawat sebagai jalan meraih syafaat Rasulullah. Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa selawat dapat menjadi kunci pembuka agar doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

 

“Selawat bukan sekadar bacaan lisan, melainkan ungkapan kerinduan dan kecintaan kita yang paling dalam. Saat berselawat, kita seakan berbicara langsung dengan Rasulullah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan makna di balik tradisi berdiri saat berselawat.

BACA JUGA  Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026, Menag Dorong Inovasi dan Dampak Ekonomi

“Alasan kita berdiri adalah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi. Ketika berselawat, kita menyambut roh Rasulullah yang diyakini hadir di tengah-tengah kita,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel