Connect with us

Pendidikan

UPT SPF SDI Buttatianang 2 Makassar Gelar Upacara Bendera, Awali Kepemimpinan Baru Dengan Semangat Nasionalisme

Published

on

Kitasulsel–Makassar – UPT SPF SDI Buttatianang 2 Makassar kembali menggelar upacara bendera sebagai bagian dari tradisi yang telah lama dijunjung tinggi. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi merupakan ritual yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada para peserta didik.

Dalam suasana yang khidmat, para siswa diajak untuk memahami dan menghayati makna kedisiplinan, tanggung jawab, serta rasa hormat terhadap simbol-simbol negara.

Selain menjadi wadah pembelajaran karakter, upacara bendera juga memperkuat kebersamaan dan mempererat ikatan persaudaraan di antara seluruh warga sekolah. Di bawah naungan bendera Merah Putih, semangat nasionalisme semakin berkobar, mengingatkan setiap individu akan jati diri mereka sebagai bagian dari bangsa yang besar.

BACA JUGA  Meski Sekolahnya di Rehab, Siswa-siswi SMPN 29 Makassar Tetap Belajar di Rumah

Namun, upacara kali ini memiliki nuansa berbeda. Sejak 22 Februari 2025, terjadi pergantian kepemimpinan di sekolah ini. Pelaksana Harian (PLH) kepala sekolah sebelumnya resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Pelaksana Tugas (PLT) yang baru.

Dalam upacara yang berlangsung pada Senin pagi ini, Ilyanti, S.Pd., M.Pd. secara resmi mengambil alih komando sebagai pembina upacara pertama dalam perannya sebagai PLT kepala sekolah.

Dalam pidatonya, beliau memperkenalkan diri kepada seluruh peserta didik dan tenaga pendidik. Dengan penuh semangat, beliau menyampaikan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik demi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

“Pendidikan bukan hanya sekadar transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat,” tegasnya.

BACA JUGA  Jalin Kerja Sama, Kepala BPOM RI Terima Audiens Dekan Fakultas Kedokteran Unhan

Ilyanti juga menekankan bahwa adab harus selalu diutamakan di atas ilmu pengetahuan. “Saya berharap para peserta didik tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur, karena kecerdasan tanpa akhlak yang baik tidak akan membawa manfaat bagi masyarakat,” tambahnya, kepada awak media ini, Senin 24 Februari 2025.

Upacara bendera hari ini menjadi simbol awal dari kepemimpinan baru di UPT SPF SDI Buttatianang 2 Makassar. Diharapkan, di bawah arahan PLT kepala sekolah yang baru, sekolah ini semakin maju dalam mencetak generasi yang berilmu, berkarakter, dan berjiwa nasionalis. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pendidikan

51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).

Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

BACA JUGA  Dari Rumah Belajar, Kombel Karsa UPT SPF SD. Negeri Karuwisi II Makassar Giat Dalam Berkegiatan.

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.

Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.

“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.

“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.

BACA JUGA  Meski Sekolahnya di Rehab, Siswa-siswi SMPN 29 Makassar Tetap Belajar di Rumah

Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.

“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.

SITREN Kembali Aktif

Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.

Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).

BACA JUGA  UPT SPF SMPN 7 Makassar Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Hadiri Kadisdik Makassar

“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.

Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel