Connect with us

Kabupaten Bulukumba

Lapas Bulukumba Aktif Berbagi dengan Anak Ponpes dan Keluarga Warga Binaan Kurang Mampu

Published

on

Kitasulsel–BULUKUMBA Satu hal positif yang dilakukan jajaran Lapas Kelas IIA Bulukumba sejak 4 bulan terakhir, dimana setiap bulan mengundang khusus anak pondok pesantren dan keluarga warga binaan yang kurang mampu datang ke kantor Lapas Bulukumba.

Seperti pada Kamis (13/2) kemarin, Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba Mut Zaini menyerahkan bantuan sosial kepada sejumlah anak pondok pesantren dan anak warga binaan Lapas Bulukumba yang tergolong kurang mampu.

Penyerahan bantuan sosial ini, sekaligus membuktikan bahwa jajaran Lapas Kelas IIA Bulukumba sangat peduli kepada anak-anak pondok pesantren dan keluarga warga binaan Lapas yang tergolong kurang mampu.

” Alhamdulillah kegiatan pemberian bantuan sosial khusus kepada anak ponpes dan keluarga warga binaan Lapas Bulukumba yang kurang mampu, sudah berlangsung sejak November 2024 lalu dan mesti pun besok kami akan pindah tugas ke Pontianak, kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” pesan Kalapas Bulukumba Mut Zaini yang beberapa hari lagi akan meninggalkan Lapas Bulukumba.

BACA JUGA  Tutup Bira Prix 2025, Bupati Andi Utta Ungkap Pembangunan Sirkuit Motocross

Mut Zaini juga menyampaikan bahwa kegiatan Lapas Berbagi seperti ini berkat kerjasama dengan jajaran Lapas Bulukumba termasuk dengan owner Mitra Christ Thamrin.

Pada kesempatan itupula ikut menyerahkan bantuan sosial diantaranya Kapolres Bulukumba AKBP Andi Erma Suryono, KTU Lapas Darwis Syam, Ceo Mitra Christ Thamrin, Pimpinan Radar Selatan Sunarti dan awak media Online BugisPos.com H.Suaedy Lantara. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Bulukumba

Mantap, Bupati Andi Utta Bicara Ekologi di Green Leadership Forum II Sulsel

Published

on

Kitasulsel–BULUKUMBA Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghadiri sekaligus menjadi narasumber dalam Green Leadership Forum II Sulawesi Selatan yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Selasa 29 Juli 2025.

Forum ini diselenggarakan oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) bekerja sama dengan The Asia Foundation.

Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, dan dihadiri oleh 14 kepala daerah se-Sulawesi Selatan.

Forum tersebut mengangkat tema “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan.”

Direktur PATTIRO, Fitriah Muslih, menjelaskan bahwa tantangan lingkungan di Sulsel semakin kompleks. Mulai dari alih fungsi lahan, pengelolaan sampah, pencemaran air, hingga deforestasi dan degradasi lahan kritis yang telah mencapai lebih dari 474 ribu hektare dari total 1,78 juta hektare kawasan hutan.

“Perubahan iklim memperparah situasi dengan meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir. Oleh karena itu, arah kebijakan nasional dan daerah kini bergerak menuju pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim,” ujar Fitriah.

BACA JUGA  Tutup Bira Prix 2025, Bupati Andi Utta Ungkap Pembangunan Sirkuit Motocross

Wamendagri Bima Arya dalam sambutannya menegaskan bahwa isu lingkungan bukan lagi isu sektoral. “Ini urusan semua pihak. Kita butuh kolaborasi lintas sektor.

Dan kita butuh lebih banyak local champions di tingkat daerah,” ungkapnya, sembari menyebut contoh-contoh praktik baik seperti Surabaya, Bali, dan Kabupaten Bogor.

Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga masa depan lingkungan. “Gen Z dan milenial kini menunjukkan tingkat kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan. Mereka bukan hanya peduli, tapi siap bertindak. Ini harus kita rangkul,” tegasnya.

Setelah sesi pembukaan, forum dilanjutkan dengan Talkshow “Memperkuat Inovasi Fiskal dalam Mendukung Pembangunan Hijau di Sulsel: Praktik dan Tantangan.”

Pada sesi ini, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta memaparkan strategi daerahnya dalam mengintegrasikan aspek ekologi dalam kebijakan fiskal daerah.

BACA JUGA  Jelang Dilantik, Andi Utta dan Edy Manaf Kompak ki Tauwwa Hadiri Gladi Pelantikan KDH dan WKDH

Menurut Andi Utta, sejak awal kepemimpinannya ia telah menaruh perhatian besar pada program ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan.

Salah satu inisiatifnya adalah kebijakan Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE), di mana pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Bulukumba sudah berbasis pada kinerja pengelolaan lingkungan hidup.

“Pemerintah Desa yang memiliki kebijakan, anggaran, dan capaian dalam perlindungan lingkungan akan mendapat insentif tambahan,” jelasnya.

Ia juga memaparkan bahwa program prioritas Kabupaten Bulukumba sejak 2021–2024 berbasis pada prinsip ekologi dan ketahanan pangan.

Pemkab aktif mendistribusikan bibit unggul tanaman hortikultura dan perkebunan seperti durian musang king, lengkeng, manggis, kopi, pala, cengkeh, kakao, hingga kelapa genjah.

“Untuk tahun 2025, kita dorong sinergi dengan pemerintah desa dengan mengalokasikan anggaran desa 20 hingga 40 persen untuk mendukung program ketahanan pangan, termasuk pengadaan bibit unggul, pupuk organik, dan pembersihan lahan tidak produktif,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari Green Leadership, Andi Utta menegaskan pentingnya komitmen daerah dalam mendukung pembangunan hijau yang berkelanjutan.

BACA JUGA  Wabup Edy Manaf Resmikan Warkop Dottoro 75 Bulukumba

Selain program bibit unggul, Andi Utta juga memprogramkan landclearing atau pembersihan lahan. Land Clearing membantu masyarakat untuk

mengganti tanaman tidak produktif dengan

Bibit Unggul guna mewujudkan perkebunan

Monokultur dengan buah yang berkualitas. Andi Utta juga mendorong gerakan penghijauan dengan tanaman produktif, sehingga tidak hanya hijau tapi buahnya bisa dinikmati masyarakat.

Green Leadership Forum II ini menjadi ruang strategis mempertemukan pemimpin daerah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan lembaga donor untuk memperkuat integrasi kebijakan lingkungan dalam perencanaan pembangunan, termasuk mendorong pengembangan kebijakan Ecological Fiscal Transfer (EFT) secara lebih luas di Sulawesi Selatan dan Indonesia.

Pada momentum tersebut, Bupati Andi Utta juga menerima penghargaan dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologis (KMS-PE).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Country Representative The Asia Foundation (TAF) Indonesia, Hana Satrio. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel