Connect with us

Kementrian Agama RI

Ribuan Jamaah Hadiri Malam Nisfu Syabban Bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar

Published

on

Kitasulsel–Jakarta – Imam Besar Masjid Istiqlal, yang juga Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, memberikan tausiyah malam nisfu syabban di Masjid Istiqlal,Jakarta,Kamis 13/02/2025.

Dalam tausiyahnya, Prof. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa malam Nisfu Syaban adalah momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, memohon ampunan, serta memperbanyak doa dan dzikir.

“Malam Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan. Allah membuka pintu rahmat dan ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat serta berdoa dengan penuh keikhlasan,” ujarnya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Agama, RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. Kehadirannya menambah kekhidmatan dalam majelis ilmu yang dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama, santri, dan masyarakat umum.

BACA JUGA  Misi Besar BP4: Membentuk Keluarga Harmonis Dengan Dukungan Tenaga Ahli Multidisiplin

Dalam kesempatan itu, para jemaah diajak untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan memohon keberkahan di bulan Syaban sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadan.

Acara tausiyah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang hadir, mengingat pentingnya memahami keutamaan malam Nisfu Syaban sebagai salah satu malam yang penuh berkah dalam kalender Islam.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (15/9/2025), berlangsung khidmat. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara tersebut mengajak umat Islam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dengan memperbanyak selawat.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar, Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin, para pejabat eselon I, II, dan III, pengurus DKM Masjid Al-Munawar, serta pegawai Kementerian Agama.

 

Acara diawali dengan lantunan Mahalul Qiyam, pujian dan selawat yang dilantunkan bersama untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Menag menegaskan bahwa berselawat merupakan salah satu bentuk cinta terdalam kepada Nabi.

“Cinta pertama kita adalah Rasulullah, dan di atasnya ada Allah SWT. Wujud rasa cinta kita kepada beliau adalah dengan berselawat,” ujar Menag.

BACA JUGA  Menag Sebut Indonesia Tepat Jadi Pusat Peradaban Islam Baru

Ia menjelaskan, memperingati Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai momentum mengenang haul atau wafatnya Rasulullah. Menurutnya, peringatan ini penting agar umat Islam tidak sekadar bersukacita, tetapi juga merenungi teladan dan ajaran yang diwariskan Nabi hingga akhir hayatnya.

Menag juga menggarisbawahi keutamaan selawat sebagai jalan meraih syafaat Rasulullah. Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa selawat dapat menjadi kunci pembuka agar doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

 

“Selawat bukan sekadar bacaan lisan, melainkan ungkapan kerinduan dan kecintaan kita yang paling dalam. Saat berselawat, kita seakan berbicara langsung dengan Rasulullah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan makna di balik tradisi berdiri saat berselawat.

BACA JUGA  Sejarah Baru, Indonesia Salurkan Lebih 211 Ribu Pouch Olahan Daging Dam Haji ke Masyarakat

“Alasan kita berdiri adalah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi. Ketika berselawat, kita menyambut roh Rasulullah yang diyakini hadir di tengah-tengah kita,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel