Connect with us

Nasional

Presiden PPMI Mesir dan Ketua Kerukunan Alumni As’adiya Mesir Dorong Mahasiswa Kaji Cinta Kemanusiaan

Published

on

Kitasulsel—Mesir—Presiden Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, bersama Ketua Kerukunan dan Ketua Alumni Pondok Pesantren As’adiyah dan Al Ikhlas Mesir, H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., mengajak para mahasiswa di Kairo untuk lebih giat dalam mengkaji hadis dan ayat-ayat tentang cinta kemanusiaan.

Langkah ini selaras dengan program Kementerian Agama yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan akademik dan sosial keagamaan.

H. Bunyamin M. Yapid yang juga sebagai Staff Khusus Menteri Agama RI menegaskan pentingnya kurikulum cinta sebagai bagian dari pembelajaran.

“Kita ingin anak-anak mahasiswa Kairo lebih giat mengkaji hadis dan ayat-ayat tentang cinta kemanusiaan yang sejalan dengan program Kementerian Agama. Kurikulum cinta yang sekarang kita bahas lebih menekankan cinta kemanusiaan,” ujarnya.

BACA JUGA  PMB PTKIN 2025 Dibuka, Menag RI: Siapkan Generasi untuk Transformasi Dunia

Lebih lanjut, ia berharap agar kajian-kajian tentang cinta kehidupan dan ekoteologi bisa menjadi bahan diskusi para mahasiswa.

“Saya meminta mahasiswa Kairo untuk mendalami kajian-kajian tentang kurikulum cinta, cinta kehidupan, dan ekoteologi, sehingga bisa menjadi bahan diskusi yang bermanfaat,” tambahnya.

H. Bunyamin juga mendorong agar wacana ini dikembangkan lebih luas ke dalam seminar-seminar, mulai dari tingkat almamater, kerukunan, hingga tingkat PPMI, dengan harapan nantinya bisa mencapai seminar internasional yang dihadiri delegasi mahasiswa Timur Tengah.

“Kedepannya, program Kementerian Agama yang senantiasa disuarakan di dunia akademik dan di masjid-masjid atau rumah ibadah dapat menjadi isu global, sebagai salah satu cara untuk mengatasi krisis yang tengah melanda Timur Tengah,” pungkasnya.

BACA JUGA  PJ Bahtiar Dampingi Menteri Agama RI pada Haul Akbar 28 Anregurutta KH Abdurrahman Ambo Dalle

Dengan upaya ini, diharapkan mahasiswa di Mesir dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarkan nilai-nilai cinta dan kemanusiaan di tengah tantangan dunia saat ini. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Setelah Beras, Mentan Amran Fokus Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Komoditas Perkebunan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan strategi lanjutan pembangunan pertanian nasional yang kini mulai berfokus pada hilirisasi komoditas perkebunan.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tema “Penguatan Ketahanan Pangan di DIY melalui Transformasi dan Optimalisasi Lumbung Mataraman”.

Setelah mencetak capaian bersejarah dengan stok beras nasional tertinggi sepanjang sejarah mencapai 4,2 juta ton, Mentan menilai saatnya Indonesia naik kelas, dari sekadar penghasil bahan mentah menjadi negara pengolah dan eksportir produk perkebunan bernilai tambah tinggi.

“Selama ini, negara lain mengolah kakao dan kopi kita, lalu mengekspor dengan nilai puluhan kali lipat. Kini saatnya Indonesia yang memimpin hilirisasi komoditas kita sendiri,” tegas Amran di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

BACA JUGA  Menkes Tegaskan Kasus Covid-19 Yang Meningkat Tidak Mematikan

Menurutnya, hilirisasi bukan hanya soal peningkatan nilai ekspor, tapi juga soal menciptakan lapangan kerja baru, industri desa, dan penguatan ekonomi lokal. Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran awal Rp40 triliun untuk pengembangan industri pengolahan kelapa, kakao, mente, dan kopi.

Amran menargetkan peningkatan nilai ekspor dari Rp20 triliun menjadi Rp2.000 triliun bila pengolahan dilakukan di dalam negeri. “Kita stop jadi penonton. Mulai sekarang, komoditas unggulan kita harus diolah oleh anak bangsa sendiri,” tambahnya.

Dalam forum yang juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan akademisi UGM Prof. Jamhari tersebut, Mentan Amran memaparkan data bahwa pertanian kini menjadi sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar nasional, yakni mencapai 10,52%.Capaian ini diperkuat oleh keberhasilan menjaga stok pangan nasional di tengah ancaman krisis global.

BACA JUGA  Setelah Beras, Mentan Amran Fokus Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Komoditas Perkebunan

Data BPS menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyerap 19,41 % tenaga kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2024, menjadikannya sebagai sektor lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbesar kedua setelah perdagangan.

Angka ini menegaskan bahwa pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah, serta menjadi tumpuan hidup jutaan keluarga di pedesaan.

Amran juga menyoroti pentingnya transformasi pertanian berbasis teknologi tinggi, dari drone hingga mesin tanam otomatis. Mentan menyebut DIY sebagai role model nasional dibidang pertanian.

“Dengan kombinasi karakter pemimpin seperti Pak Sultan, teknologi, dan kolaborasi lintas sektor, saya yakin Indonesia akan jadi negara superpower di dunia,” tutup Amran. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel