Connect with us

Kabupaten TAKALAR

Peringati Hari Jadi ke-65, Pemkab Takalar Gelar Baksos Sunat Massal

Published

on

Kitasulsel–TAKALAR Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Takalar ke-65 Tahun 2025. Salah satunya adalah Bakti Sosial Sunat Massal yang berlangsung di Markas PSC 119 Kabupatrn Takalar, Kamis (06/02/2025).

Pj Bupati Takalar, Dr. Muhammad Hasbi, S.STP, M.AP, M.IKom dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan hari ini kita laksanakan murni untuk mengikuti ajaran Islam yang merupakan bagian dari syariat Islam. Dan dari segi kesehatan, sunat membersihkan alat kelamin supaya tidak terjadi penumpukan kontoran di ujung kelamin.

“Sunat massal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang membutuhkan, agar anak-anak tersebut dapat mempraktikkan ajaran agama dengan lebih baik. Ini ajaran agama yang sudah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim, dan dilanjutkan sampai generasi sekarang,” ujarnya.

BACA JUGA  Wujudkan Swasembada Pangan, Bupati Takalar siap Dukung Program Pemerintah Provinsi terkait Optimalisasi Lahan dan Bantuan Alsintan

“Dengan melakukan sunat, kita berharap peserta yang disunat bisa menjadi anak yang sehat dan taat menjalankan syariat agama agar dapat menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa,” sambung Muhammad Hasbi.

Pj Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Takalar untuk ikut memeriahkan kegiatan dalam perayaan Hari Jadi ke-65 Kabupateb Takalar.

“Hari jadi ini adalah milik masyarakat Kabupaten Takalar. Mari kita meriahkan dan ikut berpartisipasi pada momen hari jadi ini. Semoga Kabupaten Takalar semakin maju dan sejahtera,” harapnya.

Sementara Ketua Markas PSC 119 Kabupaten Takalar, Abdul. Marhadi, S.KM, M.Kes dalam laporannya menyampaikan alhamdulillah hari ini kita melaksanakan bakti sosial sunatan massal dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupateb Takalar ke-65.

BACA JUGA  Buka Rapat Paripurna Hari Jadi ke-65, Ketua DPRD Harap Bupati Terpilih Bangun Kolaborasi dan Sinergitas Bangun Takalar

Respons masyarakat sangat positif, dengan banyaknya permintaan pendaftaran meski jumlah peserta dibatasi hanya untuk 165 anak.

“Tentu ini sangat luar biasa, dan jumlah ini yang terbesar dari hari jadi Kabupaten Takalar sebelumnya. Kegiatan ini juga merupakan kerjasama dengan tim sirkum, RSUD Padjonga Dg. Ngalle, Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI),” ungkapnya.

Dalam kegiatan hari ini, turut dihadiri Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Takalar, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan, serta Ketua Panitia Hari Jadi ke-65 Kabupaten Takalar.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten TAKALAR

ULP Takalar Mangkir di RDP DPRD, Isu Pengendalian Proyek Kian Menguat

Published

on

Kitasulsel–TAKALAR Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Takalar pada Selasa (29/7/2025) berlangsung panas, bukan karena adu argumen, melainkan karena ketidakhadiran pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Takalar yang dipanggil untuk memberikan klarifikasi.

Rapat yang dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 Wita di ruang Badan Musyawarah Gedung DPRD Takalar, itu terpaksa diskors hingga keesokan harinya setelah ditunggu lebih dari satu jam tanpa kejelasan kehadiran pihak ULP.

“Kalau begini, kita skors rapat sampai besok saja,” tegas Wakil Ketua DPRD Takalar, Irwan Iskandar, sambil mengetuk palu menandakan penundaan rapat.

Pemanggilan ULP ini bukan tanpa alasan. DPRD Takalar mencium adanya dugaan pengaturan proyek di internal ULP oleh oknum staf berinisial R. Isu ini ramai diberitakan sebelumnya, di mana staf yang dimaksud diduga mengatur rekanan mana yang akan memenangkan paket proyek tertentu, meski secara struktural hanya berstatus staf biasa.

BACA JUGA  Pj. Bupati Takalar Irup pada Upacara Peringatan Hari Amal Bakti ke-79 Kementrian Agama

Anggota Fraksi NasDem, Ahmad Sabang, menegaskan pentingnya kehadiran ULP untuk membongkar kebenaran isu tersebut. “Ini bagian dari fungsi pengawasan kami. Masyarakat juga perlu tahu apakah isu ini benar atau tidak,” ujarnya.

Senada, Politikus Demokrat Husniah Rachman menilai pengadaan barang dan jasa harus berjalan sesuai prosedur yang berlaku. “Kalau memang tidak ada pengaturan, kenapa ULP tidak datang? Ini jadi tanda tanya besar,” ujarnya.

Dari informasi yang berkembang, oknum staf ULP berinisial R ini bahkan disebut-sebut memiliki pengaruh lebih besar dari Kepala Bagian ULP itu sendiri. R diduga merupakan perpanjangan tangan dari “gedung putih”, istilah yang sering digunakan untuk merujuk ke lingkaran kekuasaan.

“Staf ini sebelumnya bertugas di BKKBN. Tapi begitu masuk ULP, langsung mengatur proyek. Bahkan Kepala Bagian ULP seperti hanya jadi penonton,” beber salah satu sumber internal ULP yang meminta identitasnya dirahasiakan.

BACA JUGA  Peduli Nelayan Patorani, Bupati Takalar Daeng Manye Kunjungi Fakfak Papua Barat Daya

Diduga, staf tersebut juga menjalin komunikasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) sebelum proyek-proyek di ULP dikontrakkan. Kondisi ini dinilai telah merusak sistem pengadaan yang seharusnya transparan dan akuntabel.

Sementara itu, Kepala Bagian ULP Takalar, Zumirrah, belum memberikan klarifikasi. Upaya konfirmasi melalui pesan dan telepon hingga berita ini diturunkan masih belum direspons.

RDP tersebut dihadiri oleh sejumlah legislator seperti Irwan Iskandar, Ahmad Sabang, Husniah Rachman, Ibrahim Bakri, Hj Risma, Hj Nurlenni Kahar, Sarif Tinri, Nur Alim Rukman, Ibrahim Lotteng, Habibie Abdullah, H. Nurdin HS, dan lainnya.

Ketidakhadiran ULP bukan hanya mengecewakan para wakil rakyat, tetapi juga memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang tengah ditutupi.

BACA JUGA  Buka Rapat Paripurna Hari Jadi ke-65, Ketua DPRD Harap Bupati Terpilih Bangun Kolaborasi dan Sinergitas Bangun Takalar

Publik kini menunggu langkah tegas DPRD dan Pemkab untuk memastikan kebenaran isu yang telah mencoreng integritas sistem pengadaan di Takalar. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel