Pemkot Makassar
Pemkot Salatiga Pelajari Pola Komunikasi Pemkot Makassar dengan Media

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Salatiga melakukan kunjungan ke Kota Makassar dalam kegiatan Press Tour untuk meningkatkan pola komunikasi antara pemerintah daerah dan media.
Rombongan Pemkot Salatiga yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Kota Salatiga Sidqon Effendi, yang mewakili Pj Wali Kota Salatiga, mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mempelajari bagaimana komunikasi yang efektif antara pemerintah dan media dapat berkontribusi terhadap kelancaran pemerintahan.

Kunjungan ini diikuti oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perwakilan media dari Salatiga. Mereka ingin mencari referensi terbaik agar hubungan antara dua elemen ini bisa lebih efektif.
Sidqon menjelaskan bahwa komunikasi yang baik antara pemerintah dan media dapat menciptakan situasi pemerintahan yang lebih kondusif.

Salah satu poin yang menarik perhatian rombongan dari Salatiga adalah pola komunikasi Pemkot Makassar yang melibatkan media dalam forum-forum strategis.
Pemkot Salatiga ingin mengadopsi sistem komunikasi yang telah diterapkan di Makassar, termasuk penggunaan grup WhatsApp yang menghubungkan wali kota, kepala OPD, dan media. Dengan cara ini, respons terhadap isu-isu yang berkembang dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
“Intinya kami mencari bentuk komunikasi antara Pemkot dengan teman media agar dua elemen itu bisa berjalan baik. Harapannya, ketika pemerintah dengan media itu punya hubungan baik, pemerintahan akan berjalan baik dan kondusif,” ungkap Sidqon, Kamis (6/2/2025).
Ia menambahkan bahwa banyak masukan dari media di Makassar yang bisa diterapkan di Salatiga.
Dengan pola komunikasi yang lebih terbuka, pemerintah dapat mengantisipasi potensi permasalahan sejak dini. Menurutnya, sistem ini juga memungkinkan media untuk menyampaikan aspirasi masyarakat lebih langsung.
“Dengan masukan dari teman-teman media itu, bisa segera kita tindaklanjuti. Tadi ada banyak penjelasan yang cukup baik, mudah-mudahan bisa kita terapkan di Salatiga,” jelasnya.
Selain mempelajari pola komunikasi antara pemerintah dan media, kunjungan ini juga dilakukan untuk mempelajari strategi Kota Makassar dalam meraih penghargaan Kota Sehat.
Kunjungan rombongan Pemkot Salatiga ini disambut langsung oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Makassar Ahmad Asy’arie yang mewakili Wali Kota Makassar, di ruang Sipakalebbi, Balai Kota Makassar, Kamis (6/2/2025).
Dokter Ari, sapaan akrab Ahmad Asy’arie yang membacakan sambutan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, menekankan pentingnya peran media dan komunikasi pemerintah di era digital.
Menurutnya, transparansi informasi, kecepatan penyampaian berita, serta akurasi dalam pemberitaan menjadi pilar utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Di era digitalisasi saat ini, peran media dan komunikasi pemerintah sangatlah penting. Transparansi informasi, kecepatan dalam penyampaian berita, serta akurasi dalam pemberitaan menjadi pilar utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” katanya.
Ia berharap kunjungan ini menjadi wadah diskusi produktif bagi Pemkot Makassar dan Pemkot Salatiga. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga profesionalisme dalam pemberitaan serta membangun kerja sama yang semakin erat dalam bidang komunikasi publik.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Pemerintah Kota Salatiga yang menjadikan Makassar sebagai salah satu tujuan Press Tour tahun ini.
Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi wadah diskusi yang produktif bagi kedua daerah, khususnya dalam membangun ekosistem komunikasi yang lebih baik, mengembangkan kerja sama antar-media, serta memperluas jaringan kolaborasi di bidang informasi dan publikasi,” pungkasnya. (*)
Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Siap Transformasi BUMD, Wali Kota Studi ke Jakpro

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar tengah mempersiapkan pembentukan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru dalam bentuk perseroan daerah (perseroda).
Dua entitas tersebut akan bergerak di bidang infrastruktur dan pangan, sebagai bentuk transformasi kelembagaan Perusda menjadi perseroda yang lebih modern dan kompetitif.

Hal itu disampaikan Munafri saat melakukan studi lapangan ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro), salah satu perseroda Andalan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sukses menjalankan proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
“Kami datang ke sini untuk mendapatkan informasi secara detail dan menyeluruh tentang bagaimana Pemprov DKI Jakarta membentuk dan mengelola perseroda seperti Jakpro,” ujar Munafri.

“Di Makassar, BUMD kami masih berstatus Perusda. Ini yang ingin kami upgrade menjadi perseroda agar lebih profesional, fleksibel, dan kompetitif,” tambah dia.
Dalam kunjungan ini, Munafri didampingi sejumlah pimpinan SKPD terkait, sebagai bentuk keseriusan Pemkot dalam proses transformasi kelembagaan tersebut.
Ia menegaskan bahwa pembentukan perseroda bukan sekadar mengubah status hukum, tetapi merupakan bagian dari strategi besar untuk memperkuat peran BUMD dalam pembangunan ekonomi kota.
“Kami di Pemerintah Kota akan membentuk dua perseroda, satu bergerak di bidang infrastruktur, dan satu lagi di bidang pangan. Dua sektor ini sangat vital bagi pembangunan dan ketahanan kota ke depan,” lanjutnya.
Politisi Golkar itu menambahkan, kunjungan ke Jakpro diharapkan menjadi benchmarking awal yang kuat agar Pemkot Makassar dapat memahami proses transisi dari Perusda ke perseroda secara menyeluruh, termasuk aspek regulasi, kelembagaan, tata kelola, dan model bisnis.
“Kami ingin memastikan bahwa ketika proses pembentukan perseroda ini dimulai, kami tidak hanya paham secara normatif, tetapi juga memiliki gambaran nyata di lapangan. Termasuk belajar dari dinamika dan tantangan yang pernah menghadapi Jakpro,” ujarnya.
Wali Kota juga menyampaikan harapannya agar Jakpro dapat membuka ruang komunikasi lebih lanjut dengan SKPD Pemkot Makassar untuk pendalaman teknis.
“Kami harap teman-teman dari Jakpro bisa memberikan akses diskusi dan pendampingan kepada SKPD kami, baik secara formal maupun informal,” harapnya.
Munafri menutup acaranya dengan memperkenalkan jajaran SKPD yang hadir dalam kunjungan tersebut, sekaligus menegaskan kembali komitmen Pemkot Makassar untuk membawa reformasi kelembagaan menuju tata kelola BUMD yang modern, akuntabel, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Karena kita paham, regulasi dalam tata kelola pemerintahan sangat kompleks dan seringkali multitafsir. Pentingnya komunikasi lintas daerah,” tutup Munafri.
Kunjungan Pemerintah Kota Makassar ke Jakpro menjadi momen penting untuk saling bertukar gagasan, khususnya bagi Pemkot Makassar yang tengah merintis terbentuknya dua Perseroda baru di sektor infrastruktur dan pangan.
Direktur Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, menjelaskan peran strategis Jakpro dalam mendukung visi Jakarta sebagai kota global.
Dalam sesi pemaparan kepada rombongan Pemerintah Kota Makassar yang melakukan studi lapangan, Iwan menekankan bahwa pengembangan infrastruktur di ibu kota tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan.
“Konsep pembangunan yang kami terapkan adalah pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif, yang menjadi kontribusi nyata Jakarta sebagai kota global,” ujar Iwan.
Salah satu wujud pemberdayaan tersebut adalah integrasi antara pembangunan infrastruktur dan kebutuhan sosial masyarakat, seperti perumahan pekerja, urban farming, dan pelibatan UMKM.
Menurut Iwan, kawasan sekitar proyek-proyek Jakpro dirancang sebagai ekosistem terpadu yang memadukan fungsi perumahan, transportasi, hingga aktivitas ekonomi berbasis komunitas.
“Di beberapa kawasan, kami menjalankan program urban farming, membentuk koperasi, yayasan, dan menyediakan perumahan terjangkau bagi pekerja pendukung operasional,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Iwan menegaskan bahwa Jakpro sebagai BUMD tidak bisa dilepaskan dari peran pengugasan langsung oleh Pemprov DKI Jakarta.
Peran itu hadir karena kebutuhan percepatan (akselerasi) pembangunan yang tidak selalu bisa dipenuhi oleh SKPD konvensional.
“BUMD seperti Jakpro memiliki korporasi yang memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur strategis, seperti stadion, LRT, dan venue event internasional. Peran kami melengkapi birokrasi dengan kecepatan dan efisiensi,” katanya.
Jakpro pun menekankan pentingnya tata kelola yang baik. Sebagai entitas bisnis daerah, perusahaan ini menerapkan prinsip Good Corporate Governance dan manajemen risiko dalam setiap proyek yang dijalankan.
“Kami memiliki unit khusus yang memastikan seluruh proses bisnis berjalan sesuai aturan tanpa mengabaikan akuntabilitas. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus menjaga kinerja perusahaan,” tutup Iwan. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login