Kementrian Agama RI
Erdogan Akan ke Bogor, Menag Ingin Perbanyak Kirim Mahasiswa Indonesia ke Turki

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama di kantor Kementerian Agama, Jakarta. Pertemuan ini membahas persiapan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 12 Februari 2025, serta penguatan kerja sama Indonesia-Turki, khususnya dalam bidang keislaman dan pendidikan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyoroti tren peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Turki dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, penting untuk memperkuat dasar hukum melalui nota kesepahaman (MoU) guna memastikan keberlanjutan program tersebut.

“Volume mahasiswa Indonesia kuliah ke Turki 3 tahun terakhir kan makin banyak. Dan itu kebanyakan dari pondok pesantren. Nah MoU ini menjadi sangat penting supaya nanti ada dasar buat kami juga untuk mengirim mahasiswa kita lebih banyak. Kita membutuhkan payung hukum agar pengiriman mahasiswa ke Turki lebih terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Menag, Kamis (6/2/2025).
Menag menilai bahwa metode pengajaran Islam modern yang dikembangkan di Turki bisa menjadi referensi bagi Indonesia, mengingat kebutuhan akan khatib dan ulama yang memiliki basis pendidikan modern semakin meningkat.

“Kalau itu sudah ditanda tangani, pengiriman mahasiswa Indonesia ke Turki. Anak-anak itu, sekarang ini kalau kita provokasi orang tuanya, daripada ke Amerika, daripada ke Eropa, lebih baik ke Turki,” ucapnya.
Sementara itu, Dubes Achmad Rizal menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia pada 12 Februari 2025 akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan keislaman.
“Pak Erdogan mau datang tanggal 12 ini, mau ketemu Bapak Presiden Prabowo. Beliau juga mengatakan bisa ngobrol langsung dengan Pak Menteri, untuk nantinya menjadi basis kerjasama Indonesia-Turki ke depan.
Insya Allah Pak Menteri nanti bersama dengan Bapak Presiden Prabowo nanti di Bogor, mudah-mudahan tanggal 12 jadi,” ungkap Dubes.
“Rencananya, dalam kunjungan tersebut, MoU terkait kerjasama antara Kementerian Agama RI dan pihak Turki akan ditandatangani sebagai langkah konkret dalam mempererat hubungan kedua negara. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Islam Indonesia dan Islam Turki dapat saling berkontribusi dalam mewarnai dunia dengan ajaran Islam yang moderat dan inklusif,” tuturnya.
Dubes menekankan pentingnya kerjasama strategis antara Indonesia dan Turki dalam menampilkan wajah Islam yang moderat kepada dunia. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki memberikan ruang besar bagi nilai-nilai keislaman dalam kebijakan pemerintahannya.
Oleh karena itu, kolaborasi dengan Indonesia menjadi penting untuk memperkuat posisi Islam yang moderat dan menghadapi isu global seperti Islamofobia. (*)
Kementrian Agama RI
Menag: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Kitasulsel–JAKARTA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (15/9/2025), berlangsung khidmat. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara tersebut mengajak umat Islam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dengan memperbanyak selawat.
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar, Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin, para pejabat eselon I, II, dan III, pengurus DKM Masjid Al-Munawar, serta pegawai Kementerian Agama.

Acara diawali dengan lantunan Mahalul Qiyam, pujian dan selawat yang dilantunkan bersama untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Menag menegaskan bahwa berselawat merupakan salah satu bentuk cinta terdalam kepada Nabi.

“Cinta pertama kita adalah Rasulullah, dan di atasnya ada Allah SWT. Wujud rasa cinta kita kepada beliau adalah dengan berselawat,” ujar Menag.
Ia menjelaskan, memperingati Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai momentum mengenang haul atau wafatnya Rasulullah. Menurutnya, peringatan ini penting agar umat Islam tidak sekadar bersukacita, tetapi juga merenungi teladan dan ajaran yang diwariskan Nabi hingga akhir hayatnya.
Menag juga menggarisbawahi keutamaan selawat sebagai jalan meraih syafaat Rasulullah. Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa selawat dapat menjadi kunci pembuka agar doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.
“Selawat bukan sekadar bacaan lisan, melainkan ungkapan kerinduan dan kecintaan kita yang paling dalam. Saat berselawat, kita seakan berbicara langsung dengan Rasulullah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan makna di balik tradisi berdiri saat berselawat.
“Alasan kita berdiri adalah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi. Ketika berselawat, kita menyambut roh Rasulullah yang diyakini hadir di tengah-tengah kita,” jelasnya. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login