Provinsi Sulawesi Selatan
Jumlah Donor Darah Meningkat Signifikan Tiga Tahun Terakhir di Sulsel

Kitasulsel–Makassar – Donor darah menghadapi berbagai tantangan. Seperti ketersediaan darah yang sering kali tidak mencukupi akibat rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor dan kurangnya sistem rekrutmen yang efektif.
Risiko keselamatan darah, distribusi yang tidak merata, serta minimnya pendonor tetap juga menjadi masalah utama. Selain itu, mitos dan stigma tentang donor darah, semakin memperburuk situasi.

Dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan bangga mengumumkan pencapaian progresif dalam peningkatan jumlah donor darah selama tiga tahun terakhir.
“Melalui kerja sama antara masyarakat, lembaga pemerintah, dan mitra swasta, kesadaran akan pentingnya donor darah berhasil ditingkatkan secara signifikan,” kata Erna Komalaningrum, Kepala UTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu, 5 Januari 2025.

Berdasarkan data resmi, jumlah donor darah menunjukkan pertumbuhan positif yang konsisten pada tahun 2022, 2023, dan 2024.
Pada tahun 2022, UTD mencatat total 23.969 pendonor, yang setara dengan 95,87 persen dari target tahunan. Pada tahun berikutnya, 2023, UTD berhasil melampaui target dengan mencatat 28.426 pendonor atau sebesar 101,5 persen dari target 28.000 pendonor.
Puncaknya terjadi pada tahun 2024, di mana hingga minggu ketiga Desember, jumlah pendonor telah mencapai 29.345 atau 104,8 persen dari target tahunan.
“Peningkatan ini menunjukkan hasil nyata dari upaya kolektif dalam menjawab tantangan ketersediaan darah,” ujarnya.
Menurut Erna, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk arahan dan bimbingan dari Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Dalam berbagai kesempatan, Prof Zudan menekankan pentingnya strategi berkelanjutan untuk mendukung kegiatan donor darah, seperti kampanye kesadaran publik, peningkatan skrining darah, pembinaan komunitas pendonor tetap, serta pemanfaatan teknologi digital untuk mempermudah akses masyarakat.
“Ke depan, UTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan serta berinovasi dalam pengelolaan donor darah, termasuk melaksanakan akreditasi dan implementasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),” terangnya.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis, Erna optimistis dapat memenuhi kebutuhan darah secara berkelanjutan.
Langkah ini tidak hanya akan mendukung ketersediaan darah yang aman dan cukup, tetapi juga memperkuat upaya dalam menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat di Sulawesi Selatan. (*)
Provinsi Sulawesi Selatan
Gubernur Sulsel Buka Gerakan Pangan Murah Serentak di 24 Kabupaten/Kota

Kitasulsel–MAKASSAR Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman secara resmi membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak yang dilaksanakan di 24 kabupaten/kota se-Sulsel, Senin (13/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi Andi Sudirman sejak tahun 2022 dan menjadi rujukan nasional ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan, dengan mengusung semangat “Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter.”

Andi Sudirman menyampaikan rasa syukur atas kemajuan yang dicapai Sulawesi Selatan di usia ke-356 tahun. Ia menegaskan pemprov sulsel telah menunjukkan perkembangan positif di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan ketahanan pangan.
“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II tahun 2025 tumbuh sebesar 4,94 persen secara tahunan. Ini menunjukkan semangat kerja keras dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat,” ungkap Andi Sudirman saat membuka GPM di Halaman Kantor TVRI Sulsel, Makassar.

Selain itu, Andi Sudirman mengungkapkan penurunan angka kemiskinan di Sulsel. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat 698,13 ribu orang, turun 13,64 ribu orang dibanding September 2024.
“Capaian ini adalah hasil kerja bersama. Pemerintah terus hadir untuk menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan yang berpihak, termasuk pelaksanaan Gerakan Pangan Murah ini,” ungkapnya.
Gerakan Pangan Murah Serentak menjadi langkah konkret Pemerintah Provinsi Sulsel dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi daerah. Inflasi tahunan Sulsel pada September 2025 tercatat sebesar 3,03 persen, masih dalam kisaran sasaran nasional 2,5 ±1 persen.
Melalui kerja sama dengan Bank Indonesia, Bulog, serta pemerintah kabupaten/kota, GPM ini memastikan bahan pokok seperti beras, telur, cabai, dan minyak goreng tetap tersedia dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
“Terakhir saya sampaikan dan mengajak kepada seluruh pihak untuk terus bersinergi membangun daerah dengan nilai-nilai luhur budaya Sulawesi Selatan seperti Sipakatau, Sipakainga, dan Sipakalebbi,” tutupnya.
Sekadar diketahui, GPM serentak ini diikuti oleh Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pasokan Pangan Badan Pangan Nasional RI, serta Bupati/Wali Kota se-Sulsel secara daring via zoom. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login