Connect with us

Kementrian Agama RI

Terima Kunjungan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Menag RI: Gerak Cepat Majukan Ekonomi Syariah

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA —Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS), Destry Damayanti, bersama jajarannya di Kantor Pusat Kementerian Agama, Jakarta.

Kunjungan ini bertujuan mempererat sinergi antara Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mendukung program ekonomi syariah.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Indonesia harus bergerak cepat agar tidak tertinggal dari negara lain dalam memajukan ekonomi syariah.

“Kita harus sadar, saingan kita adalah negara-negara tetangga. Kita harus proaktif, kalau kita lambat, kita akan dilampaui,” kata Menag Nasaruddin, Senin (16/11/2024).

“Contohnya, dalam pengelolaan kurban dan wakaf, banyak potensi yang belum kita optimalkan,” tambahnya.

Menag Nasaruddin menyoroti besarnya potensi ekonomi dari penyelenggaraan kurban setiap tahun. “Bayangkan, jika 60% umat Islam Indonesia berkurban, berapa juta kambing dan sapi yang bisa kita manfaatkan.

BACA JUGA  Paparkan Tafsir Kontekstual, Menag: Agama Harus Dipahami sebagai Perekat Bangsa

Selain mendukung peternak lokal, kita juga bisa mengolah dagingnya untuk kebutuhan santri dan masyarakat miskin,” ungkapnya.

Kemenag dan BI berkomitmen untuk segera merealisasikan rencana kolaborasi ini dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

“Kita harus memastikan bahwa semua langkah ini berdampak langsung pada umat,” ujar Menteri Nasaruddin menutup pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, DGS Destry menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Kemenag dalam mendukung program ekonomi syariah BI “Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa memperkuat kelembagaan ekonomi syariah berbasis pesantren dan mendorong inovasi pengelolaan ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) secara terintegrasi,” katanya.

Deputi Destry menambahkan bahwa inisiatif seperti ini akan memiliki dampak ekonomi yang besar.

BACA JUGA  Menag Nasaruddin: Masjid Harus Kembali Jadi Ruang Sakral Umat

“Efeknya luar biasa, dari sisi gizi masyarakat hingga peningkatan daya saing peternak lokal. Ini adalah contoh nyata multiplier effect dari program ekonomi syariah,” ujarnya.

Pertemuan ini membahas empat area potensial yang akan menjadi fokus kolaborasi ke depan, yaitu penguatan kelembagaan dan ekosistem rantai nilai halal berbasis pesantren, pengelolaan platform dan database ZISWAF terintegrasi nasional, implementasi model binsis Indonesia Special Mission Vehicle (ISMV) untuk mendorong potensi wakaf produktif nasional, dan kolaborasi pemanfaatan potensi ekonomi pada pelaksanaan haji dan umroh. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

BACA JUGA  Menag Ajak Umat Beragama Wujudkan Indonesia sebagai Rumah Besar yang Damai

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA  Paparkan Tafsir Kontekstual, Menag: Agama Harus Dipahami sebagai Perekat Bangsa

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel