Connect with us

Kementrian Agama RI

Di Forum Global, Menag Ajak Gali Ajaran Agama untuk Jaga Lingkungan

Published

on

Kitasulsel–BALI Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi pembicara dalam forum internasional Tri Hita Karana Universal Reflection Journey di Bali.

Dalam acara itu, Menag mengajak para peserta untuk menggali nilai-nilai luhur dari berbagai ajaran agama untuk menjaga lingkungan.

“Ajaran agama atau kepercayaan mana pun menuntut kita untuk menjaga lingkungan, alam yang akan kita wariskan kepada anak-cucu kita. Karena itu, mari kita perkuat tekad untuk bersama-sama melestarikan lingkungan, di mana pun kita berada,” ujar Menag, Sabtu (14/12/2024).

Acara Tri Hita Karana Universal Reflection Journey ini diselenggarakan oleh Unity In Diversity (UID) Foundation sebagai bentuk dukungan atas Deklarasi Bersama Istiqlal yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Menag Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal.

Turut hadir, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, Menteri Agama Periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin, serta para tokoh penting dari berbagai penjuru dunia baik secara luring dan daring.

BACA JUGA  Menag Nasaruddin Umar Kembali Dipilih jadi Ketua Umum BP4 Masa Bakti 2024-2029

Dalam forum, Menag menyoroti tantangan global, seperti pemanasan global, perubahan iklim, serta krisis kemanusiaan yang terus memburuk. Ia mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali hubungan manusia dengan alam, ruang sosial, dan sisi spiritual.

“Kita perlu bertanya, apakah ada yang perlu kita perbaiki bersama? Biarkan pertanyaan ini meresap ke dalam kesadaran kita dan kita wujudkan dalam langkah bersama ke depan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Menag menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional. Salah satu inisiatif yang diangkat adalah pembentukan Global Blended Finance Alliance (GBFA), sebuah platform pembiayaan terpadu yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pendanaan pembangunan berkelanjutan dan aksi perubahan iklim.

GBFA pertama kali diperkenalkan dalam pertemuan G20 di Bali pada 2022, dan kini juga sudah melibatkan Kanada, Kongo, Fiji, Prancis, Luksemburg, Sri Lanka, dan Uni Emirat Arab.

BACA JUGA  Prof Nasaruddin Umar Jadi Mentri Dengan Pencapaian Tertinggi di Kabinet Merah Putih

“Sebagai inisiatif yang pertama kali diperkenalkan dalam pertemuan G20 di Bali tahun 2022, aliansi ini muncul sebagai respons atas kebutuhan mendesak untuk menemukan solusi pembiayaan inovatif yang dapat mengatasi tantangan global terkait pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim,” tutupnya.

Sejalan dengan Menag, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa acara ini menjadi momen pemberkatan untuk organisasi GBFA yang mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

“Bersama-sama, kita dapat menerangi jalan menuju masa depan yang lebih cerah, lebih inklusif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Luhut mengaku sangat terinspirasi oleh kepemimpinan Presiden Prabowo, yang baru-baru ini meresmikan Tunnel of Friendship yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta, sebagai simbol komitmen kita pada persatuan di tengah keberagaman.

BACA JUGA  Dr. Bunyamin M. Yapid Tegaskan Pentingnya Profesionalisme dan Sinergi Petugas dalam Penyelenggaraan Haji 2025

Luhut juga turut menyoroti simbol persatuan melalui Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta. “Ini adalah simbol komitmen kita pada persatuan di tengah keberagaman,” tambahnya.

“Ini adalah pesan yang sangat jelas. Kita tidak sedang membicarakan ekonomi. Kita tidak sedang membicarakan hal-hal lain. Kita sedang membicarakan kemanusiaan. Kita sedang membicarakan perdamaian. Kita juga sedang membicarakan kebersamaan.” tutup Luhut.

Dalam forum, juga terdapat prosesi menyalakan lilin sebagai nyala harapan dan persatuan. Peserta diajak untuk merefleksikan niat kolektif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Puncak Haji Usai, Menag Berterima Kasih ke Presiden, DPR, Pemerintah Saudi, hingga Petugas dan Jemaah

Published

on

Kitasulsel–MAKKAH Puncak penyelenggaraan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sudah selesai dan masuk tahap pemulangan jemaah haji Indonesia. Menag Nasaruddin Umar berterima kasih atas dukungan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, serta menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi.

Fase puncak haji bermula dari pemberangkatan petugas Daerah Kerja Bandara sebagai Satuan Tugas Arafah pada 7 Zulhijjah 1446 H. Mereka diberangkatkan lebih awal untuk menyambut kedatangan jemaah sehari setelahnya.

Puncak haji diawali dengan Wukuf pada 9 Zulhijjah, lalu mabit di Muzdalifah, mabit di Mina dan lontar jumrah, serta kembali ke hotel di Makkah pada 12 Zulhijjah bagi Nafar Awal dan 13 Zulhijjah bagi Nafar Tsani.

“Saya bersyukur atas terlaksananya tahapan penyelenggaraan ibadah haji ini, mulai dari pemberangkatan, puncak haji di Armuzna, hingga pemulangan. Alhamdulillah secara umum berjalan baik dan lancar,” terang Menag di Makkah, Selasa (10/6/2025).

BACA JUGA  Kuota Haji 2025 Tetap Besar, Biaya Lebih Murah: Pemerintah Pastikan Pelayanan Optimal

Menag sependapat dengan penjelasan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi M Taufiq Alrabiah yang menyatakan haji tahun ini lebih baik. Kedua menteri ini bertemu saat memenuhi undangan Pangeran Muhammad bin Salman pada pertemuan di Mina.

Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Makkah sekaligus Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, Pangeran Saud bin Mish’al. Dia menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji haji tahun ini lebih baik.

Ada sejumlah alasan yang dikemukakan bahwa haji tahun ini lebih baik, antara lain: adanya sejumlah perbaikan pada fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, fasilitas Kesehatan.

“Alhamdulillah angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jemaah haji kembali ke negara masing-masing,” harap Menag.

BACA JUGA  Prof Nasaruddin Umar Jadi Mentri Dengan Pencapaian Tertinggi di Kabinet Merah Putih

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subiyanto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka atas dukungan dan arahan sehingga penyelenggaraan ibadah haji 1446 H berjalan baik,” lanjutnya.

“Saya juga mengucapkan apresiasi, selamat, dan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi, khususnya Yang Mulia Raja Salman, Yang Mulia Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), dan Menteri Haji Taufiq yang telah menyelenggarakan haji 1446 H ini dengan baik,” ujarnya lagi.

Ucapan terima kasih kepada Pimpinan DPR, Ketua dan Anggota Komisi VIII atas kerja sama dan kemitraan yang baik dalam ikut menyukseskan penyelenggaran ibadah haji.

Hal sama Menag sampaikan kepada DPD RI dan BPK RI yang ikut terlibat dalam mengawal dan mengawasi penyelenggaraan ibadah haji.

Menag juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, BPKH, BP Haji, Baznas, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Imigrasi, Kementerian Perhubungan, TNI/Polri, Badan Pengawas, serta Kementerian dan Lembaga Negara terkait lainnya, serta ormas Islam dan KBIHU yang telah bersinergi menyukseskan penyelenggaraan ibadah 1446 H

BACA JUGA  UPQ Kemenag Targetkan Cetak 1 Juta Mushaf Al-Qur’an pada 2025

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas haji Indonesia, tidak terkecuali tim media, yang telah bekerja keras dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah dan memastikan seluruh jemaah Indonesia bisa menjalankan rangkaian ibadah hajinya. Semoga amal ibadah petugas diterima di sisi Allah,” harapnya.

:Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang telah menjadi tamu-tamu Allah yang baik, menjadi duta bangsa pengharum nama Indonesia.

Saya mendoakan semoga seluruh jemaah Indonesia meraih haji mabrur dan dosa-dosanya diampuni Allah Swt serta kembali ke Tanah Air dengan selamat,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel