Kementrian Agama RI
Menag Dukung Pendirian Fakultas Kedokteran di PTIQ

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan akan membuka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ Jakarta. Hal ini disampaikan Menag saat menghadiri acara Wisuda PTIQ yang digelar di JCC Senayan, Selasa (10/12/2024).
Menag RI yang juga Rektor Universitas PTIQ mengatakan, pembukaan FK ini diharapkan mampu menciptakan para dokter yang juga ilmuan Islam layaknya Ibnu Rusyd.

“Kami ingin mendirikan Fakultas Kedokteran yang luar biasa. Kami mengimajinasikan nanti bagaimana membuat Fakultas Kedokteran seperti yang pernah melahirkan Ibn Rusyd,” ucap Menag.
Ia menceritakan, bahwa, Ibnu Rusyd merupakan Dokter bedah yang luar biasa, yang di pagi harinya menjadi Dokter spesialis ahli bedah, namun di siang hari menjadi filsuf yang menhasilkan banyak buku. Dan, malam harinya menjadi orang suci yang juga menghasilkan buku-buku perbandingan agama.

“Pagi Dokter, namun pada waktu sore hari, Ibn Rusyd ini seperti bukan dokter Karena dia seorang Qadi, Menulis buku perbandingan mazhab yang paling lengkap, membandingkan bukan hanya empat mazhab Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, Hambali, tapi ditambahkan dengan yang kelima adalah yaitu Syiah,” ungkap Menag.
Ia pun mengatakan, semua persyaratan sudah siap dan sudah di penuhi oleh PTIQ untuk mendirikan FK. Menag pun berharap Agustus 2025 pendirian FK di PTIQ segera terealisasi.
“Insya Allah mohon doanya, semoga bulan Agustus yang akan datang Kita sudah akan memulai. Mudah-mudahan tidak ada kendala-kendala yang berarti,” ucap Menag.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan, jika nanti FK di PTIQ sudah berdiri, agar mendidik dokter yang benar-benar ingin mengabdi. Jangan sampai sikap dokter melenceng dari seharusnya dan tidak menjadikan profesi dokter sebagai lahan bisnis.
“Pak tolong, kembali mengingatkan agar jika nanti berdiri, calon dokternya dididik termasuk pendidikan hati dan jiwa, agar kembali menjadi dokter yang baik, jangan bicara uang dan bisnis, dididik juga Tataran fisik, tataran hati, dan tataran jiwa.
Sehingga muncul dokter-dokter yang jiwanya baik, hati nya baik, dan tau mana yang baik dan benar,” tegas Menkes. (*)
Kementrian Agama RI
Dari Golden Age ke Era Digital, Menag Ajak PTKIS Aktif Bangun Peradaban Islam

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) untuk aktif mengambil peran strategis dalam membangun peradaban Islam di era digital. Hal ini disampaikannya saat membuka Seminar Internasional bertajuk “Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta sebagai Pusat Kajian dan Peradaban Islam Nusantara”.
“Seminar ini membahas hal yang sangat strategis. Saya berharap tema ini bisa diturunkan menjadi langkah-langkah implementatif di masing-masing kampus,” ujar Menag di Universitas PTIQ Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Menurut Menag, perguruan tinggi yang mampu menguasai dan menggunakan teknologi secara proaktif akan menjadi pelopor kemajuan. Oleh karena itu, PTKIS harus siap bertransformasi dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.
Dalam paparannya, Menag juga mengulas dinamika sejarah peradaban Islam. Ia menyebut bahwa dunia Islam pernah berada di puncak kejayaan pada abad ke-6 hingga ke-12 Masehi, yang dikenal sebagai the golden age. Masa ini ditandai dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan berkembangnya sintesis antara ilmu pengetahuan dan agama.

“Wahyu pertama yang turun adalah Iqra’, bacalah. Ini menjadi simbol lahirnya peradaban baru, di mana sains dan agama bersatu. Pada masa itu, ilmuwan Muslim seperti Al-Farabi, Al-Kindi, Ibnu Sina, hingga Ibnu Rusyd tidak hanya ahli di bidang agama, tapi juga di sains dan filsafat,” jelasnya.
Menag menambahkan, semangat keilmuan dan keterbukaan inilah yang membawa Islam pada puncak kejayaan. Sayangnya, fase tersebut mulai meredup sejak penaklukan Baghdad oleh Mongol pada abad ke-13.
“Setelah itu, peradaban Islam cenderung mengalami stagnasi. Turki Usmani yang menjadi pusat peradaban Islam kala itu, lebih fokus pada militer dan politik. Kajian keilmuan menjadi parsial dan terlalu didominasi fikih. Sains nyaris tidak berkembang,” terangnya.
Menag menilai, warisan pasca-Mongol itu masih memengaruhi umat Islam saat ini. “Tantangan kita sekarang adalah bagaimana mengaktualisasikan kembali semangat Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban. Islam yang menggabungkan spiritualitas dan rasionalitas, iman dan ilmu pengetahuan,” tegasnya.
Ia mengajak PTKIS untuk menjadi pelopor gerakan kebangkitan peradaban Islam di era modern. “Dari golden age ke era digital, kita harus siap membangun kembali sintesis besar antara sains dan agama. Inilah esensi Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya.
Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS) Indonesia, Maslim Halimin menyebut, seminar ini juga akan diisi oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno, Rektor Universitas Kebangsaan Malaysia, Ekhwan Toriman, Rektor Universitas Islam Fatoni Thailand, Ismail Lutfi Japakiya, dan Rektor UNU Cirebon, Said Aqil Siroj. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login