Connect with us

Dinas Sosial Makassar

Kadinsos Makassar drg. Ita Isdiana Anwar: Hari Setia Kawan Days, Momentum Perkuat Solidaritas Sosial

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024, Kadis Sosial Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, menekankan pentingnya makna Hari Setia Kawan Days sebagai simbol penguatan solidaritas dan kepedulian sosial.

Menurut drg. Ita, peringatan ini merupakan momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang menjadi dasar terciptanya harmoni dan kesejahteraan dalam masyarakat.

“Hari Setia Kawan Days bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama adalah kunci dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa HKSN 2024 harus menjadi momentum untuk menggerakkan masyarakat agar lebih peduli terhadap persoalan sosial, seperti pemberdayaan kelompok rentan, pengentasan kemiskinan, dan penanganan masalah sosial lainnya.

BACA JUGA  Kadis Sosial Turun Langsung Tangani Orang Terlantar, Dirujuk ke Rumah Sakit

Dalam kesempatan ini, drg. Ita juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang diadakan oleh Dinas Sosial.

“Melalui kegiatan ini, kita ingin memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial. Harapannya, Kota Makassar dapat terus tumbuh sebagai kota yang inklusif, adil, dan penuh dengan semangat kebersamaan,” tambahnya.

Peringatan HKSN 2024 juga menjadi wadah untuk mengenalkan berbagai program sosial unggulan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Makassar, sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong yang menjadi identitas bangsa.

“Mari jadikan Hari Setia Kawan Days sebagai momentum untuk terus menjaga dan memperkuat kesetiakawanan sosial di kehidupan kita sehari-hari,” tutup drg. Ita.

BACA JUGA  Dinsos Bakal Revisi Aturan Penanganan ODGJ di Makassar, Kadis: Dinkes Harus Terlibat

Dengan tema besar HKSN 2024 yang mengusung semangat solidaritas, Kota Makassar diharapkan mampu menjadi contoh dalam mewujudkan masyarakat yang saling mendukung, peduli, dan bersatu menghadapi berbagai tantangan sosial. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dinas Sosial Makassar

Dinsos Makassar Bakal Bantu Nenek 75 Tahun yang Terbaring Lemah di Rumah Semi Permanen

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Seorang nenek lanjut usia, Andi Supatma (75), dilaporkan hanya bisa terbaring lemah di rumah semi permanennya yang terletak di Jalan Teuku Umar 13, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Kondisinya memprihatinkan.

Kondisi ini juga turut menjadi perhatian oleh Syamsiah (51), kerabat jauh Andi Supatma yang sesekali datang membantu.

Ia mengungkapkan, makanan untuk Andi Supatma sangat tergantung pada siapa yang sempat datang dan berbudi baik.

Biasanya ia membawa bubur jika sempat, namun kalau tidak, nenek itu hanya mengonsumsi kue atau mie instan seadanya.

“Begitu, kue kadang-kadang bubur. Kalau saya sempat lagi datang lihat, ku bawakan bubur. Kalau tidak, kasian, mie saja dia makan,” ucapnya.

Syamsiah mengatakan, di rumah tersebut kini hanya ada sang nenek dan cucunya yang masih sekolah dan sangat prihatin dengan kondisi itu, ia berharap ada bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

BACA JUGA  Aksi Penipuan di Toko Alkes Catut Nama Dinsos Makassar: Pelaku Masih Buron

Menanggapi itu, Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menyatakan pentingnya peran perangkat pemerintahan setempat untuk lebih aktif mengawasi warganya.

“Harusnya lurah dan camat tahu kondisi warganya dan segera melaporkan ke SKPD terkait. Yang paling tahu kondisi masyarakat itu ya pak lurah dan pak camat. RT dan RW harus senantiasa melihat kondisi warganya,” ujar Andi Bukti saat dihubungi, Rabu, 16 Juli 2025.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan turun langsung ke lokasi, namun terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Kondisi nenek Andi Supatma ini turut menjadi perhatian publik karena sebelumnya diberitakan bahwa sejak 27 Mei 2025, tiga anak kandungnya dan seorang menantu telah ditahan terkait sengketa hak waris yang berkepanjangan, dan perkara tersebut kini telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Makassar.

BACA JUGA  Dinsos Makassar Perketat Penanganan Anjal-Gepeng, Sembilan Titik Jadi Fokus Patroli

Mereka adalah Dedy Syamsuddin (48) bersama istrinya Yuliati (45), serta dua saudara perempuannya, yakni Melyana (44) dan Mulyana (42).

Akibat penahanan tersebut, empat anak dari pasangan Deddy dan Yuliati kini harus berjuang hidup masing-masing.

Tak hanya itu, Andi Supatma yang renta dan sakit pun kini hanya ditemani seorang cucu, Nur Aini Rasmania Putri (16), yang masih duduk di bangku SMA.

“Sudah ada dua bulan. Biasa saya masak nasi. Kalau saya pergi sekolah sendiri nenek. Saya baru masuk SMA di Sinassara SMA Datri. Semenjak diambil (ditahan) mama, saya sendiri yang merawat nenek,” kata Nur Aini saat ditemui di rumahnya.

Gadis remaja itu mengaku harus menjalani hari-hari yang sepi dan berat tanpa kehadiran orang tuanya. Ia berharap ada rasa kemanusiaan yang bisa menyentuh hati aparat penegak hukum.

BACA JUGA  Dinsos Makassar Bakal Bantu Nenek 75 Tahun yang Terbaring Lemah di Rumah Semi Permanen

“Ituji, sepi rumah. Saya harap ada sisi kemanusiaan. Ditangguhkan orang tua. Dulu orang tua yang mandi nenek, sekarang tinggal saya sendiri,” ungkapnya.

Nenek Supatma tidak bisa berbuat apa-apa dalam keadaannya yang sakit dan hanya terbaring dan berharap agar hati hakim dapat luluh melihat situasi yang terjadi, dan mempertimbangkan kemungkinan penangguhan penahanan terhadap empat anggota keluarga yang ditahan.

Terlebih, selama ini Mulyana dan Yuliati menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, termasuk untuk kebutuhan nenek.

Sejak mereka ditahan, tak ada lagi yang mencari nafkah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel