Connect with us

Pemprov Sulsel

Sekda Jufri Rahman Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Putusan KPU

Published

on

Kitasulsel–Makassar Isu terjadinya kericuhan pada pelaksanaan Pilkada di sejumlah Kabupaten di Sulawesi Selatan, seperti di Kabupaten Jeneponto dan di Kabupaten Enrekang, mendapat tanggapan dari Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman.

Menurutnya, kejadian tersebut hanya riak-riak kecil. Jufri mengatakan, pelaksanaan Pilkada itu menjadi kewenangan KPU. Penentu calon kepala daerah yang terpilih berdasarkan suara terbanyak menjadi keputusan resmi KPU.

“Bukan ricuh, riak-riak kecil. Rezim Pilkada itu adalah rezim KPU. Artinya, segala sesuatu terkait dengan Pilkada tanyakan kepada KPU. Penentu siapa yang mendapat suara terbanyak itu berdasarkan keputusan resmi KPU. Jadi tunggu itu,” katanya, kepada sejumlah awak media, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 28 November 2024.

BACA JUGA  Sekda Jufri Rahman Terima Tim Terpadu Usulan Perubahan Fungsi dan Peruntukan Kawasan Hutan

“Jangan didiskusikan di level akar rumput apalagi sesama pendukung, pasti tidak ada yang mau kalah. Jadi tunggulah pengumuman resmi. Sabar dikit dong,” tegasnya.

Terkait kerawanannya, Jufri mengungkapkan, kejadian di beberapa daerah itu adalah faktor “x”. Namun, dari hasil penilaian secara nasional yang dilakukan Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) telah menyatakan bahwa saat ini Sulsel masuk dalam kategori Zona Hijau.

Hanya saja, Ia menilai riak-riak kecil yang terjadi di beberapa daerah hanya karena dinamika dari pelaksanaan pesta rakyat.

“Itu riak-riak kecil. Tapi Alhamdulillah hasil penilaian secara nasional oleh Mabes Polri, Sulawesi Selatan itu dinyatakan sebagai Zona Hijau sekarang, sebagai kawasan yang aman didalam penyelenggaraan Pilkada.

BACA JUGA  Mantap, Indeks Reformasi Hukum Pemprov Sulsel 98,16 Predikat Istimewa

Kalau ada riak-riak kecil namanya juga pesta. Namanya juga pesta, gesekan antar piring itu terjadi, tapi jangan membesar. Tapi kalau melihat seperti ini mari kita jadi kulkas, jangan menjadi kompor. Kita mendinginkan bukan memanasi, begitu,” ungkapnya.

Apalagi, kata Jufri, mengenai tingkat kerawanan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh beberapa hari lalu telah menyatakan Sulawesi Selatan masuk dalam Zona Aman berdasarkan penilaian Mabes Polri yang merupakan lembaga yang berkompeten dalam menilai tingkat keamanan Pilkada.

“Beberapa hari yang lalu Pak Prof (Pj Gubernur Sulsel) sudah umumkan Sulawesi Selatan dinyatakan masuk zona aman. Masa kita tidak percaya dengan lembaga yang berkompeten untuk itu,” ujarnya.

BACA JUGA  Sulsel Capai Kerawanan Terendah Kedua, Pengamat: Kepemimpinan Prof Zudan Redam Potensi Konflik Pilkada Serentak

Meski begitu, Jufri mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan untuk tetap dapat menjaga kondisi keamanan Sulawesi Selatan pada pelaksanaan Pilkada dan bersabar menunggu hasil keputusan dari KPU berdasarkan perolehan suara terbanyak. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemprov Sulsel

Ratusan Petani, Kades dan Relawan Andalan Hati Diskusi Rembuk Tani Andalan Hati Di Barru

Published

on

KITASULSEL—BARRU – Forum Rembuk Tani Andalan Hati berlangsung penuh semangat persatuan dan sukses digelar yang dipusatkan di Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Kamis (24/4/2025).

Mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Lahan Menuju Swasembada dan Ketahanan Pangan,” forum ini menjadi momentum dalam mendukung percepatan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan nasional.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Provinsi Sulsel, Abdul Gafar yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari dan Wakil Bupati Andi Abustan, Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin, seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Barru hingga Relawan Andalan Hati se-Kabupaten Barru.

Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka antara pemerintah, petani, dan relawan untuk menyusun langkah nyata dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, mulai dari kelangkaan pupuk, serangan hama, hingga keterbatasan akses lahan dan pasar.

BACA JUGA  Sulsel Capai Kerawanan Terendah Kedua, Pengamat: Kepemimpinan Prof Zudan Redam Potensi Konflik Pilkada Serentak

Ketua Forum Rembuk Tani sekaligus Koordinator Relawan Andalan Hati, Muhammad Yusuf Ali mengungkapkan rembuk tani ini adalah ikhtiar kolektif agar petani tidak lagi merasa sendiri menghadapi tantangan di lapangan.

“Selama ini banyak kendala mulai dari hama, pupuk yang terus berkurang, hingga akses usaha tani. Forum ini hadir sebagai ruang untuk menyatukan semua elemen agar petani lebih berdaya saing,” ungkap Yusuf Ali yang akrab disapa Ucu.

Menurutnya, Kecamatan Pujananting, khususnya Desa Jangan-Jangan, memiliki potensi pertanian dan lahan yang sangat besar untuk dikembangkan.

Karena itu, kata Ucu, keterlibatan petani, relawan, pemerintah dan dunia usaha dalam forum ini sangat penting agar tidak ada lagi hasil pertanian yang terhambat proses produksinya.

BACA JUGA  Jadi Atensi Pj Gubernur Prof Zudan, Pemprov Sulsel Telah Salurkan 5 Juta Bibit Bantuan Benih Perikanan

“Disini juga kami sudah hadirkan para pengusaha dalam forum ini agar petani bisa terhubung langsung dengan pasar. Kalau petani budidaya, harus jelas arahnya, harus jelas hasilnya,” tegasnya.

Plt Kadis TPH-Bun Sulsel, Abdul Gafar dalam sambutannya menekankan pentingnya percepatan swasembada pangan melalui kebijakan yang terarah dan menyeluruh.

Ia menambahkan, Kabupaten Barru memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, hortikultura, dan perkebunan. Oleh karena itu, dibutuhkan akselerasi dan sinergi kuat antara petani dan pemerintah agar semua program berjalan beriringan.

Sementara itu, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari yang membuka secara resmi kegiatan tersebut mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas pelaksanaan Rembuk Tani Andalan Hati di wilayahnya.

“Harapannya kami ingin agar ruang seperti ini terus ada. Ini penting sebagai forum para petani untuk menyampaikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dari pemerintah, terutama dari pemerintah provinsi,” ujarnya.

BACA JUGA  Segera Punya Peta 1:5000, Indonesia tak Tergantung Google Map

Andi Ina juga menegaskan bahwa Kabupaten Barru siap mengambil bagian dalam mendukung target swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo.

“Target swasembada pangan 3 juta ton bukan mustahil jika semua daerah ikut bergerak. Kami ingin Barru ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita besar ini,” pungkasnya.

Diakhir acara, para Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Barru melakukan Deklarasi pembentukan Koperasi Merah Putih dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dan mendukung terbentuknya 70 ribu Koperasi Merah Putih se-Indonesia.

Sebagai informasi, Forum Rembuk Tani Andalan Hati sebelumnya telah digelar di Kabupaten Maros dan dijadwalkan akan berlanjut di sejumlah daerah lain di Sulawesi Selatan hingga bulan Juni 2025 mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel