Connect with us

Politics

Mantap! Usungan NasDem di Sulsel Menang Banyak di Pilkada Serentak 2024

Published

on

Kitasulsel—Makassar – Partai NasDem Sulawesi Selatan di bawah komando Rusdi Masse (RMS) kembali menunjukkan keperkasaanya di Pilkada Serentak 2024.

Usai memenangkan Pemilu 2024 di Sulsel, Rusdi Masse (RMS) bersama Partai NasDem kembali unjuk kekuatan di Pilkada. Dari 24 kabupaten/kota yang ada, usungan NasDem berhasil memenangkan 15 daerah. Di luar kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel. Total 16 kemenangan di Pilkada Sulsel.

Hal tersebut diketahui melalui hasil hitungan cepat atau quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei di wilayah Sulawesi Selatan, Rabu (27/11/2024).

Seperti diketahui, dari pantauan, jagoan atau usungan Partai NasDem yang berhasil memenangkan pilkada baik provinsi maupun Kabupaten/Kota di Sulsel diantaranya:

BACA JUGA  Komitmen Rusdi Masse Berantas Narkoba dan Judi Online, Gandeng Komunitas TikTok Gelar Sosialisasi Sekaligus Dapat Cuan

1. A Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Pilgub Sulsel).
2. Firdaus Dg Manye-Hengky Yasin (Takalar)
3. Paris Yasir-Islam Iskandar (Jeneponto)
4. Chaidir Syam-Multasyim (Maros)
5. Yusran Lalogau-Rahman Assegaf (Pangkep)
6. Tasming Hamid-Hermanto (Parepare)
7. A Irwan Hamid-Sudirman Bungi (Pinrang)
8. Syaharuddin Alrif-Nurkanaah (Sidrap)
9. Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang (Enrekang)
10. Irwan Bachri Syam-Puspa (Lutim)
11. Andi Rahim-Jumail (Lutra)
12. Andi Rosman-Baso Rahmanuddin (Wajo)
13. A Asman-Akmal Pasluddin (Bone)
14. Suwardi Hasen-Selle KS Dalle (Soppeng)
15. Sadrak-Erianto (Tana Toraja)
16. Dedi Palimbong-Andre (Toraja Utara).

Hingga kini perhitungan secara manual masih dilakukan di setiap tingkatan.
Diketahui, hasil quick count ini bukan hasil resmi Pilkada 2024.
Hasil resmi Pilkada 2024 akan diketahui melalui penghitungan suara dan rekapitulasi yang dilakukan KPU mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.

BACA JUGA  75 Komunitas Jawa Deklarasi Dukung Pasangan Seto – Rezky Di Pilwali Makassar
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Tok! KPU Sulsel Akhirnya Tetapkan Dua Paslon Cagub-Cawagub di Pilkada 2024

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Agenda Kampanye Padat, Seto Sempatkan Kunjungi Korban Kebakaran di Kelurahan Gaddong, Makassar

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel